Pertama, mematikan peralatan listrik yang tidak diperlukan.
Pastikan untuk mematikan semua peralatan listrik yang tidak diperlukan atau tidak sedang digunakan. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kebakaran atau kerusakan peralatan akibat lonjakan listrik.
Kedua, pastikan kondisi instalasi listrik
Periksa kondisi instalasi listrik di rumah atau tempat tinggal Anda. Pastikan tidak ada kabel yang terkelupas atau terkena air, dan pastikan stop kontak dan sakelar dalam kondisi baik.
Ketiga, gunakan alat Pelindung Listrik.
Gunakan alat pelindung listrik seperti AVR (Automatic Voltage Regulator) atau surge protector untuk melindungi peralatan elektronik dari lonjakan tegangan yang dapat terjadi selama cuaca ekstrem.
Keempat, Hindari Penggunaan Peralatan Listrik saat Hujan Lebat atau Petir:
Untuk menghindari risiko kejutan listrik atau korsleting, hindari menggunakan peralatan listrik saat hujan lebat atau petir. Matikan peralatan dan cabut steker jika memungkinkan.
Kelima, Persiapkan Sumber Listrik Alternatif:
Persiapkan sumber listrik alternatif seperti genset atau lampu bertenaga surya jika diperlukan. Hal ini dapat membantu Anda tetap memiliki akses listrik selama gangguan pasokan utama.
Keenam, Perhatikan Pohon dan Ranting yang Berpotensi Jatuh ke Saluran Listrik:
Pastikan bahwa tidak ada pohon atau ranting yang berpotensi jatuh ke saluran listrik. Ini dapat menyebabkan pemadaman listrik atau bahkan kecelakaan yang lebih serius.
Ketujuh, Ikuti Informasi Cuaca Terbaru:
Pantau perkembangan cuaca terbaru melalui sumber yang dapat diandalkan. BMKG atau otoritas cuaca setempat biasanya memberikan informasi terkini terkait kondisi cuaca ekstrem.