Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Minim Fasilitas, Pastor Nginap di Rumah Umat

Mengikuti Perayaan Natal di Pelosok Dusun di Kabupaten Keerom (Bagian-I)

Perayaan ibadah Natal tak harus mewah, apalagi harus mengeluarkan biaya hingga ratusan, bahkan jutaan rupiah. Hal inilah yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Konggorobu, di mana perayaan Natal dilakukan dengan penuh kesederhaan. Seperti apa   perayaan Natal di Dusun Konggorobu?

Laporan: Roberth Yewen_Keerom

Kamis, 23 Desember 2021 sekitar pukul 10.48 Wit, saya bersama dengan Pastor Paroki Santa Maria Bunda Allah Yuruf-Amgroto, Heribertus Lobya, OSA, Frater Anton Tebai, Pr dan Frater Kondradus Moma, OSA berjalan kaki ke Kombas Santo Markus di Dusun Konggorobu, Kampung Amgroto dan Stasi Santa Monika, Kampung Vavenembu untuk perayaan Natal bersama umat setempat.

  Dengan membawa peralatan ibadah, pakaian ganti dan bahan makanan (bama) untuk bekal makanan selama tiga hari kedepan. Kami berjalan kaki menyelusuri jalan doser dengan menaiki sekitar 8 bukit, melewati 3 jembatan. Terik matahari yang membakar tubuh dan beban yang ada di pundak dan bahu membuat kami harus beristirahat beberapa kali dalam perjalanan.

   Saya mengendong 2 tas di bagian belakang dan bagian depan, Pastor Heribertus Lobya mengendong 1 buah noken besar berisi bahan makanan (bama), sedangkan 2 orang Frater mengendong tas berisikan peralatan ibadah dan pakaian serta bahan makanan (bama). Tak hanya dilalui dengan berjalan kaki, tetapi jalan doser ini bisa dilalui dengan menggunakan mobil Hilux dan sepeda motor, namun kami memilih untuk berjalan kaki.

Baca Juga :  Sedikitnya ada 8 Titik Jadi 'Tempat' Pembuangan Sampah dan Sisa Material

  Saya dan Pastor Heri sapaan akrab Heribertus Lobya akan melakukan pelayanan asistensi Natal bersama umat katolik di Kombas Markus Dusun Konggorobu, Kampung Amgroto, sedangkan dua Frater akan melakukan pelayanan asistensi Natal di Stasi Santa Monika, Kampung Vavenembu.

   “Di Paroki Yuruf-Amgroto ada 7 Kombas dan 2 Stasi. 7 Kombas, yaitu Kombas Santo Lukas Givangri, Kombas santo Yohanes Rasul Yuruf, Kombas Santo Santo Michael, Kombas Santo Yosep Yuruf, Kombas Santo Agustinus Kampung Amgroto, Kambas Santo Markus Dusun Konggorobu dan Kombas Santa Elisabeth Kampung Akarenda. Sedangkan 2 Stasi, yaitu Stasi Santa Monika Vavenembu dan Stasi Santa Klara Kampung Mangguepi,” jelas Pastor Heri.

   Setelah berjalan kurang lebih 5 jam atau sekitar pukul 14.30 Wit, kami akhirnya tiba di Kombas Markus, Dusun Konggorobu. Di Konggorobu terdapat 11 rumah milik warga yang dibangun menggunakan kayu dengan beratap seng yang berjejer dan saling berhadapan. Di depannya terdapat Gereja Santo Markus yang dibangun oleh warga menggunakan kayu dan teratap daun sagu yang telah dianyam rapi.

Kami beristirahat sejenak di para-para milik warga, sambil berkomunikasi dengan beberapa warga yang datang menyambut kedatangan kami. Salah satunya adalah Bapak Samuel Was dan Bapak Markus Warombri. Tidak lama kemudian, ada beberapa pemuda yang datang dan bersalaman dengan kami.   

Baca Juga :  “Apa Perjuangan Saya Masih  Kurang, Hingga Negara Abaikan Keluarga Saya?”

   Setelah bercerita beberapa menit, Bapak Samuel mempersilahkan kami untuk masuk dan menaruh barang-barang di rumahnya yang berada paling depan dan berdekatan dengan gereja. 2 orang frater yang harus melanjutkan perjalanan ke Vavenembu harus beristirahat sebentar. Usai menikmati makanan yang disajikan oleh Mama Servina Waromri, istri dari Bapak Samuel, maka 2 orang frater kemudian melanjutkan perjalanannya ke Kampung Vavenembu untuk menjalankan tugas asistensi perayaan Natal di kampung tersebut.

  “Anak pastor nanti tidur di bapak punya rumah ini. Kami sudah rencana tahun depan akan buat rumah singgah buat pastor atau petugas, sehingga kalau datang untuk tugas pelayanan di Konggorobu bisa tinggal di situ,” kata Bapak Samuel kepada Pastor Heri.

   “Kalau begitu nanti umat atau warga di sini siapkan kayu, nanti saya yang beli daun seng,” kata Pastor Heri menanggapi perkataan dari Bapak Samuel.

  Lantas  seperti apa persiapan dan pelaksanaan perayaan  Natal di Dusun Konggorobu, salah satu dusun di Distrik Yaffi yang masuk daerah pelosok Kabupaten Keerom ini? (bersambung)

Mengikuti Perayaan Natal di Pelosok Dusun di Kabupaten Keerom (Bagian-I)

Perayaan ibadah Natal tak harus mewah, apalagi harus mengeluarkan biaya hingga ratusan, bahkan jutaan rupiah. Hal inilah yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Konggorobu, di mana perayaan Natal dilakukan dengan penuh kesederhaan. Seperti apa   perayaan Natal di Dusun Konggorobu?

Laporan: Roberth Yewen_Keerom

Kamis, 23 Desember 2021 sekitar pukul 10.48 Wit, saya bersama dengan Pastor Paroki Santa Maria Bunda Allah Yuruf-Amgroto, Heribertus Lobya, OSA, Frater Anton Tebai, Pr dan Frater Kondradus Moma, OSA berjalan kaki ke Kombas Santo Markus di Dusun Konggorobu, Kampung Amgroto dan Stasi Santa Monika, Kampung Vavenembu untuk perayaan Natal bersama umat setempat.

  Dengan membawa peralatan ibadah, pakaian ganti dan bahan makanan (bama) untuk bekal makanan selama tiga hari kedepan. Kami berjalan kaki menyelusuri jalan doser dengan menaiki sekitar 8 bukit, melewati 3 jembatan. Terik matahari yang membakar tubuh dan beban yang ada di pundak dan bahu membuat kami harus beristirahat beberapa kali dalam perjalanan.

   Saya mengendong 2 tas di bagian belakang dan bagian depan, Pastor Heribertus Lobya mengendong 1 buah noken besar berisi bahan makanan (bama), sedangkan 2 orang Frater mengendong tas berisikan peralatan ibadah dan pakaian serta bahan makanan (bama). Tak hanya dilalui dengan berjalan kaki, tetapi jalan doser ini bisa dilalui dengan menggunakan mobil Hilux dan sepeda motor, namun kami memilih untuk berjalan kaki.

Baca Juga :  Up date Data Penerima Perlu Terus Dilakukan agar Bantuan Tepat Sasaran

  Saya dan Pastor Heri sapaan akrab Heribertus Lobya akan melakukan pelayanan asistensi Natal bersama umat katolik di Kombas Markus Dusun Konggorobu, Kampung Amgroto, sedangkan dua Frater akan melakukan pelayanan asistensi Natal di Stasi Santa Monika, Kampung Vavenembu.

   “Di Paroki Yuruf-Amgroto ada 7 Kombas dan 2 Stasi. 7 Kombas, yaitu Kombas Santo Lukas Givangri, Kombas santo Yohanes Rasul Yuruf, Kombas Santo Santo Michael, Kombas Santo Yosep Yuruf, Kombas Santo Agustinus Kampung Amgroto, Kambas Santo Markus Dusun Konggorobu dan Kombas Santa Elisabeth Kampung Akarenda. Sedangkan 2 Stasi, yaitu Stasi Santa Monika Vavenembu dan Stasi Santa Klara Kampung Mangguepi,” jelas Pastor Heri.

   Setelah berjalan kurang lebih 5 jam atau sekitar pukul 14.30 Wit, kami akhirnya tiba di Kombas Markus, Dusun Konggorobu. Di Konggorobu terdapat 11 rumah milik warga yang dibangun menggunakan kayu dengan beratap seng yang berjejer dan saling berhadapan. Di depannya terdapat Gereja Santo Markus yang dibangun oleh warga menggunakan kayu dan teratap daun sagu yang telah dianyam rapi.

Kami beristirahat sejenak di para-para milik warga, sambil berkomunikasi dengan beberapa warga yang datang menyambut kedatangan kami. Salah satunya adalah Bapak Samuel Was dan Bapak Markus Warombri. Tidak lama kemudian, ada beberapa pemuda yang datang dan bersalaman dengan kami.   

Baca Juga :  Tak Harus Baca Satu Buku Satu Hari, yang Tak Punya Buku Bisa Pinjam Gratis

   Setelah bercerita beberapa menit, Bapak Samuel mempersilahkan kami untuk masuk dan menaruh barang-barang di rumahnya yang berada paling depan dan berdekatan dengan gereja. 2 orang frater yang harus melanjutkan perjalanan ke Vavenembu harus beristirahat sebentar. Usai menikmati makanan yang disajikan oleh Mama Servina Waromri, istri dari Bapak Samuel, maka 2 orang frater kemudian melanjutkan perjalanannya ke Kampung Vavenembu untuk menjalankan tugas asistensi perayaan Natal di kampung tersebut.

  “Anak pastor nanti tidur di bapak punya rumah ini. Kami sudah rencana tahun depan akan buat rumah singgah buat pastor atau petugas, sehingga kalau datang untuk tugas pelayanan di Konggorobu bisa tinggal di situ,” kata Bapak Samuel kepada Pastor Heri.

   “Kalau begitu nanti umat atau warga di sini siapkan kayu, nanti saya yang beli daun seng,” kata Pastor Heri menanggapi perkataan dari Bapak Samuel.

  Lantas  seperti apa persiapan dan pelaksanaan perayaan  Natal di Dusun Konggorobu, salah satu dusun di Distrik Yaffi yang masuk daerah pelosok Kabupaten Keerom ini? (bersambung)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya