Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Siap Bekerja untuk Kemaslahatan Warga Kota Jayapura

Mengenal Dr. Frans Pekey, M.Si., Anak Waghete yang Menjadi Penjabat Wali Kota Jayapura

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah melantik lima orang penjabat kepala daerah di lima kabupaten dan kota di Papua. Salah satunya, Dr. Frans Pekey, M.Si., sebagai Penjabat Wali Kota Jayapura.

Laporan: Elfira, Jakarta

PRIA yang lahir di Waghete Paniai pada 16 Juni 1967 INI resmi menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Jayapura usai dilantik Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian bersama empat penjabat bupati di Jakarta pada Jumat (27/5) lalu.

Selain sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkota Jayapura yang menjabats ebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, Frans Pekey juga merupakan seorang penulis buku dengan judul “Papua Mencari Jalan Perdamaian: Telaa Konflik dan Resolusi di Bumi Cendrawasih”.

Frans merupakan anak dari Victor Petrus Pekey dan Gemma M Motte. Ia menikah dengan Maria Yuvita Gobay dan memiliki dua orang anak, Yohanes Paul Carol Aweidabi Pekey (alm) dan Gabriela Fransita I. Pekey.

Di Jakarta, ayah dua anak itu didampingi isteri, anak dan kerabat saat pelantikannya.

Menggunakan atasan dan bawahan putih, banyak melempar senyum usai dirinya dilantik Pak Tito. Ia juga dibanjiri ucapan selamat dari para kolega di kantor Kemendagri siang itu.

Usai dilantik, ia berjanji akan bekerja untuk kemaslahatan warga Kota Jayapura. Sebagai Penjabat Walikota Jayapura, pria yang pernah mendapat kepercayaan menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Jayapura ini mengaku mempunyai tanggung jawab dan tugas yang cukup berat dalam rangka bagaimana  menjalankan kesinambungan keberlanjutan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat Kota Jayapura.

Kota Jayapura di mata Frans Pekey, merupakan kota yang sangat heterogen, kota yang dinamis dan kota yang menuju pada kota modern.

“Saya tidak mampu ketika bekerja sendiri, saya yakin dan percaya dan mohon dukungan dari seluruh komponen masyarakat yang ada di Kota Jayapura baik di jajaran pemeritahan, perangkat daerah dan teman teman OPD. Terutama dari forum komuniaksi pimpinan daerah Kota Jayapura dan lainnya yang menjadi mitra Pemkot untuk sama sama membangun kota ini,” kata pria yang pernah menempuh pendidikan di SD Inpres Bomomani ini.

Baginya, dukungan tokoh masyrakat, tokoh adat, para ondoafi, tokoh LMA dan seluruh paguyuban nusantara yang ada di Kota Jayapura, para akaedemisi, mahasiswa pelajar dan tokoh perempuan dan seluruh  komponen masyarakat, sangat berarti.

“Mari satu hati melanjutkan pembangunan dan memajukan Kota Jayapura menuju kota yang modern. Menjaga dan rawat persatuan dan kesatuan, kita rawat negara yang kita cintai membangun dengan memanfaatkan semua peluang dan potensi yang ada yaitu dengan peluang kerangka Otsus,” tuturnya.

Dirinya juga mengajak seluruh eleman masyarakat untuk mendukung terhadap upaya percepatan pembangunan dan juga  peningkatan kesejahteraan yang dilakukan negara oleh pemerintah melalui pembentukan daerah otonomi baru. Baik itu yang sedang diproses dalam ragka pembentukan otonomi Papua dibagi menjadi 3 provinsi maupun juga nantinya dengan otonomi baru ditingkat kabupaten. Sebab semua tujuannya mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Papua.

Baca Juga :  Pertahankan Alat Masak Tradisional demi Cita Rasa Asli

“Hanya dengan itulah kita bisa maju, perlu memiliki sebuah sikap presepsi pandangan yang positif dan yang kritis. Tetapi juga dalam penuh kebersamaan, penuh kekeluargaan. Karena kita harus saling mengasihi, saling membantu dan menolong satu dan lainnya,” tuturnya.

Dengan demikian, kehidupan masyarakat di Kota Jayapura sebagai ibu kota Provinsi Papua biarlah terus maju bersama-sama, bergandengan tangan satu dan lainnya. Dengan demikian, Kota Jayapura akan menjadi kota yang aman, nyaman dan sejahtera di masa kini dan  masa  yang akan datang.

“Yang pasti harapan saya ada posisi Sekda, apakah nanti pelaksana harian atau pelaksana tugas. Yang terpenting harus ada, supaya membantu Penjabat wali kota dalam tugas tugas, karena waktu yang cukup lama antara 2 hingga 3 tahun,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, Frans Pekey lahir pada 16 Juni 1967 di Waghete, Kabupaten Paniai. Ia mulai menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Inpres Bomomani pada tahun 1981. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Epouto tahun 1984. Setelah lulus Frans Pekey kemudian melanjutkan di kota studi Jayapura  di SMA YPPK Taruna Dharma Kota Jayapura tahun 1987.

Lulus dari SMA YPPK Taruna Dharma, Frans Pekey masuk perguruan tinggi di Universitas Cendrawasih dengan jurusan yang diambilnya saat itu adalah Administrasi Tata Negara program S1 pada tahun 1992.

Lulus dari Uncen, Frans melanjutkan studinya pasca sarjana (S2) di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2002 dengan jurusan perencanaan dan kebijakan publik di Jogjakarta. Kemudian Frans Pekey berhasil meraih gelar doktor di Universitas Hasanuddin jurusan Ilmu Administrasi Publik tahun 2015.

Frans Pekey memulai karir sebagai calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sesuai surat keputusan Gubernur KDH tingkat 1 Irian Jaya pada tahun 1994 kala itu. Dia kemudian diangkat menjadi PNS oleh Wali Kotamadya KDH tingkat II Jayapura pada tahun 1995.

Karirnya dimulai dari bawah. Dimana dia dilantik oleh Wali Kotamadya KDH tingkat II Jayapura sebagai kepala Sub Bagian Pengelolaan Data, pada Bagian Ortal Setda Kota Jayapura pada tanggal 15 Juli 1996. Pada tanggal 8 Desember 1998, Frans Pekey kembali dipercayakan oleh wali kotamadya KDH tingkat II Jayapura sebagai kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Keuangan pimpinan, pada Bagian Umum Setda Kota Jayapura.

Selanjutnya, pada tanggal 23 Februari 2000, diangkat lagi oleh Wali Kota Jayapura sebagai PLJ kepala Bidang Eksosbud Bappeda. 17 Mei 2001, diangkat lagi sebagai PLJ kepala Bidang Sosbud Bappeda Kota Jayapura.

Karena dinilai berhasil, pada 4 Februari 2002. Wali Kota Jayapura melantik Frans Pekey sebagai kepala Bagian Kepegawaian Setda Kota Jayapura. Tidak sampai disitu, Wali Kota Jayapura kemudian mempercayakan Frans Pekey sebagai kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Jayapura pada tanggal 6 Februari 2007.

Karir Frans Pekey terus menanjak, sehingga Wali Kota Jayapura selanjutnya mengangkat ayah dua anak itu sebagai Kepala Bappeda Kota Jayapura, pada 19 Februari 2007 silam. Pada 8 Juli 2013, Frans Pekey kembali diangkat sebagai kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Jayapura oleh Wali Kota Jayapura.

Baca Juga :  Sudah Ada Lima Aduan yang Masuk, Rata-rata Soal Pasien Tak Punya Surat Rujukan

Pada tanggal 14 Januari 2015, Wali Kota Jayapura mengangkat Frans Pekey sebagai Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Jayapura. Pada tanggal 8 Maret 2019, Frans Pekey dipercayakan Wali Kota Jayapura sebagai Sekretaris Daerah Kota Jayapura.

Kemudian pada tanggal 20 Mei 2022 sesuai radiogram Gubernur Papua, Frans Pekey ditunjuk sebagai Pelaksana (Plh) Wali Kota Jayapura. Hingga dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Penjabat Wali Kota Jayapura pada tanggal 27 Mei 2022 di Jakarta.

Anak daerah yang berasal dari Paniai ini juga aktif berorganisasi, dimana pada tahun 2000 hingga 2022 merupakan anggota IPME se-Jayapura. Pengurus DPD KNPI kota Jayapura periode 2005 – 2006. Ketua bidang pembinaan PBSI Kota Jayapura periode 2013  – 2018.

Frans Pekey kemudian dipercayakan sebagai wakil ketua KNPI Papua periode 2006 sampai sekarang. Frans Pekey juga dipercayakan sebagai ketua PBSI Provinsi Papua periode tahun 2010 – 2014. Anggota dewan pengurus Yayasan Dian Harapan Papua periode 2013 – 2018. Di KONI Papua Frans Pekey duduk pada bidang organisasi periode 2013 – 2018 dan Wakil ketua KONI Kota Jayapura periode 2015 – 2021.

Tidak hanya itu, Frans Pekey juga berhasil dalam karya ilmiah dengan menulis buku berjudul “Formulasi Kebijakan Otonomi Khusus Papua: Dinamika Formulasi Kebijakan Yang Semu”

Selain itu, dia juga menulis buku dengan judul: “ Papua Mencari Jalan Perdamaian: Telaa Konflik dan Resolusi di Bumi Cendrawasih dan menulis makalah pada berbagai seminar dan diskusi publik tentang Papua dan isu nasional.

Untuk pengalaman akademik, Frans Pekey sebagai dosen luar biasa pada Pasca Sarjana Universitas Cenderawasih, program S2 kebjikana publik tahun 2016 – 2018. Sebagai dosen penguji disertasi program S3 Ilmu Sosial  Universitas Cendrawasih tahun 2016 – 2021.

Sementara itu, mantan Wali Kota Jayapura dua periode Dr. Benhur Tomi Mano, MM., berharap seluruh OPD, ASN mendukung Penjabat Wali Kota Jayapura saat ini dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Kota Jayapura. Termasuk menjaga keamanan ketertiban kota dan mensejahterakan rakyat, sebagaimana tugas besar kita tahun 2024 adalah pemilihan kepala daerah, pemilihan anggota legislatif.

“Hasil kerja sama kita semua untuk menjaga Kota Jayapura tetap aman, damai dan tentram. Kota Jayapura adalah barometer bagi Provinsi Papua di segala bidang, baik itu di bidang pembangunan, pemerintahan dan pembinaan kemasyarakatan,” ucap BTM yang saat itu hadir dalam acara pelantikan rekannya itu.

Di mata BTM, Frans seorang yang ia bina. Dimana Frans sendiri menurut  BTM, sudah bertugas di Kepala Bappeda, Kepegawaian dan kerja kerja yang lain.

“Beliau mampu mengembangkan amanah ini, sehingga saya mengusulkan pada Mendagri untuk memangku jabatan ini. Saya harapkan apa yang sudah kami lakukan, bisa dipertahankan. Yang belum kami lakukan bisa melakukannya untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat Kota Jayapura,” pungkasnya.***

Mengenal Dr. Frans Pekey, M.Si., Anak Waghete yang Menjadi Penjabat Wali Kota Jayapura

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah melantik lima orang penjabat kepala daerah di lima kabupaten dan kota di Papua. Salah satunya, Dr. Frans Pekey, M.Si., sebagai Penjabat Wali Kota Jayapura.

Laporan: Elfira, Jakarta

PRIA yang lahir di Waghete Paniai pada 16 Juni 1967 INI resmi menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Jayapura usai dilantik Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian bersama empat penjabat bupati di Jakarta pada Jumat (27/5) lalu.

Selain sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemkota Jayapura yang menjabats ebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, Frans Pekey juga merupakan seorang penulis buku dengan judul “Papua Mencari Jalan Perdamaian: Telaa Konflik dan Resolusi di Bumi Cendrawasih”.

Frans merupakan anak dari Victor Petrus Pekey dan Gemma M Motte. Ia menikah dengan Maria Yuvita Gobay dan memiliki dua orang anak, Yohanes Paul Carol Aweidabi Pekey (alm) dan Gabriela Fransita I. Pekey.

Di Jakarta, ayah dua anak itu didampingi isteri, anak dan kerabat saat pelantikannya.

Menggunakan atasan dan bawahan putih, banyak melempar senyum usai dirinya dilantik Pak Tito. Ia juga dibanjiri ucapan selamat dari para kolega di kantor Kemendagri siang itu.

Usai dilantik, ia berjanji akan bekerja untuk kemaslahatan warga Kota Jayapura. Sebagai Penjabat Walikota Jayapura, pria yang pernah mendapat kepercayaan menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Jayapura ini mengaku mempunyai tanggung jawab dan tugas yang cukup berat dalam rangka bagaimana  menjalankan kesinambungan keberlanjutan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat Kota Jayapura.

Kota Jayapura di mata Frans Pekey, merupakan kota yang sangat heterogen, kota yang dinamis dan kota yang menuju pada kota modern.

“Saya tidak mampu ketika bekerja sendiri, saya yakin dan percaya dan mohon dukungan dari seluruh komponen masyarakat yang ada di Kota Jayapura baik di jajaran pemeritahan, perangkat daerah dan teman teman OPD. Terutama dari forum komuniaksi pimpinan daerah Kota Jayapura dan lainnya yang menjadi mitra Pemkot untuk sama sama membangun kota ini,” kata pria yang pernah menempuh pendidikan di SD Inpres Bomomani ini.

Baginya, dukungan tokoh masyrakat, tokoh adat, para ondoafi, tokoh LMA dan seluruh paguyuban nusantara yang ada di Kota Jayapura, para akaedemisi, mahasiswa pelajar dan tokoh perempuan dan seluruh  komponen masyarakat, sangat berarti.

“Mari satu hati melanjutkan pembangunan dan memajukan Kota Jayapura menuju kota yang modern. Menjaga dan rawat persatuan dan kesatuan, kita rawat negara yang kita cintai membangun dengan memanfaatkan semua peluang dan potensi yang ada yaitu dengan peluang kerangka Otsus,” tuturnya.

Dirinya juga mengajak seluruh eleman masyarakat untuk mendukung terhadap upaya percepatan pembangunan dan juga  peningkatan kesejahteraan yang dilakukan negara oleh pemerintah melalui pembentukan daerah otonomi baru. Baik itu yang sedang diproses dalam ragka pembentukan otonomi Papua dibagi menjadi 3 provinsi maupun juga nantinya dengan otonomi baru ditingkat kabupaten. Sebab semua tujuannya mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Papua.

Baca Juga :  Coba “Main” Persuasif dan Minta Polisi Berinovasi

“Hanya dengan itulah kita bisa maju, perlu memiliki sebuah sikap presepsi pandangan yang positif dan yang kritis. Tetapi juga dalam penuh kebersamaan, penuh kekeluargaan. Karena kita harus saling mengasihi, saling membantu dan menolong satu dan lainnya,” tuturnya.

Dengan demikian, kehidupan masyarakat di Kota Jayapura sebagai ibu kota Provinsi Papua biarlah terus maju bersama-sama, bergandengan tangan satu dan lainnya. Dengan demikian, Kota Jayapura akan menjadi kota yang aman, nyaman dan sejahtera di masa kini dan  masa  yang akan datang.

“Yang pasti harapan saya ada posisi Sekda, apakah nanti pelaksana harian atau pelaksana tugas. Yang terpenting harus ada, supaya membantu Penjabat wali kota dalam tugas tugas, karena waktu yang cukup lama antara 2 hingga 3 tahun,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, Frans Pekey lahir pada 16 Juni 1967 di Waghete, Kabupaten Paniai. Ia mulai menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Inpres Bomomani pada tahun 1981. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Epouto tahun 1984. Setelah lulus Frans Pekey kemudian melanjutkan di kota studi Jayapura  di SMA YPPK Taruna Dharma Kota Jayapura tahun 1987.

Lulus dari SMA YPPK Taruna Dharma, Frans Pekey masuk perguruan tinggi di Universitas Cendrawasih dengan jurusan yang diambilnya saat itu adalah Administrasi Tata Negara program S1 pada tahun 1992.

Lulus dari Uncen, Frans melanjutkan studinya pasca sarjana (S2) di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2002 dengan jurusan perencanaan dan kebijakan publik di Jogjakarta. Kemudian Frans Pekey berhasil meraih gelar doktor di Universitas Hasanuddin jurusan Ilmu Administrasi Publik tahun 2015.

Frans Pekey memulai karir sebagai calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sesuai surat keputusan Gubernur KDH tingkat 1 Irian Jaya pada tahun 1994 kala itu. Dia kemudian diangkat menjadi PNS oleh Wali Kotamadya KDH tingkat II Jayapura pada tahun 1995.

Karirnya dimulai dari bawah. Dimana dia dilantik oleh Wali Kotamadya KDH tingkat II Jayapura sebagai kepala Sub Bagian Pengelolaan Data, pada Bagian Ortal Setda Kota Jayapura pada tanggal 15 Juli 1996. Pada tanggal 8 Desember 1998, Frans Pekey kembali dipercayakan oleh wali kotamadya KDH tingkat II Jayapura sebagai kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Keuangan pimpinan, pada Bagian Umum Setda Kota Jayapura.

Selanjutnya, pada tanggal 23 Februari 2000, diangkat lagi oleh Wali Kota Jayapura sebagai PLJ kepala Bidang Eksosbud Bappeda. 17 Mei 2001, diangkat lagi sebagai PLJ kepala Bidang Sosbud Bappeda Kota Jayapura.

Karena dinilai berhasil, pada 4 Februari 2002. Wali Kota Jayapura melantik Frans Pekey sebagai kepala Bagian Kepegawaian Setda Kota Jayapura. Tidak sampai disitu, Wali Kota Jayapura kemudian mempercayakan Frans Pekey sebagai kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Jayapura pada tanggal 6 Februari 2007.

Karir Frans Pekey terus menanjak, sehingga Wali Kota Jayapura selanjutnya mengangkat ayah dua anak itu sebagai Kepala Bappeda Kota Jayapura, pada 19 Februari 2007 silam. Pada 8 Juli 2013, Frans Pekey kembali diangkat sebagai kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Jayapura oleh Wali Kota Jayapura.

Baca Juga :  Akibat Pelaksanaan Sidang Tidak Pasti, Semua Pihak Dibikin Repot 

Pada tanggal 14 Januari 2015, Wali Kota Jayapura mengangkat Frans Pekey sebagai Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Jayapura. Pada tanggal 8 Maret 2019, Frans Pekey dipercayakan Wali Kota Jayapura sebagai Sekretaris Daerah Kota Jayapura.

Kemudian pada tanggal 20 Mei 2022 sesuai radiogram Gubernur Papua, Frans Pekey ditunjuk sebagai Pelaksana (Plh) Wali Kota Jayapura. Hingga dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Penjabat Wali Kota Jayapura pada tanggal 27 Mei 2022 di Jakarta.

Anak daerah yang berasal dari Paniai ini juga aktif berorganisasi, dimana pada tahun 2000 hingga 2022 merupakan anggota IPME se-Jayapura. Pengurus DPD KNPI kota Jayapura periode 2005 – 2006. Ketua bidang pembinaan PBSI Kota Jayapura periode 2013  – 2018.

Frans Pekey kemudian dipercayakan sebagai wakil ketua KNPI Papua periode 2006 sampai sekarang. Frans Pekey juga dipercayakan sebagai ketua PBSI Provinsi Papua periode tahun 2010 – 2014. Anggota dewan pengurus Yayasan Dian Harapan Papua periode 2013 – 2018. Di KONI Papua Frans Pekey duduk pada bidang organisasi periode 2013 – 2018 dan Wakil ketua KONI Kota Jayapura periode 2015 – 2021.

Tidak hanya itu, Frans Pekey juga berhasil dalam karya ilmiah dengan menulis buku berjudul “Formulasi Kebijakan Otonomi Khusus Papua: Dinamika Formulasi Kebijakan Yang Semu”

Selain itu, dia juga menulis buku dengan judul: “ Papua Mencari Jalan Perdamaian: Telaa Konflik dan Resolusi di Bumi Cendrawasih dan menulis makalah pada berbagai seminar dan diskusi publik tentang Papua dan isu nasional.

Untuk pengalaman akademik, Frans Pekey sebagai dosen luar biasa pada Pasca Sarjana Universitas Cenderawasih, program S2 kebjikana publik tahun 2016 – 2018. Sebagai dosen penguji disertasi program S3 Ilmu Sosial  Universitas Cendrawasih tahun 2016 – 2021.

Sementara itu, mantan Wali Kota Jayapura dua periode Dr. Benhur Tomi Mano, MM., berharap seluruh OPD, ASN mendukung Penjabat Wali Kota Jayapura saat ini dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Kota Jayapura. Termasuk menjaga keamanan ketertiban kota dan mensejahterakan rakyat, sebagaimana tugas besar kita tahun 2024 adalah pemilihan kepala daerah, pemilihan anggota legislatif.

“Hasil kerja sama kita semua untuk menjaga Kota Jayapura tetap aman, damai dan tentram. Kota Jayapura adalah barometer bagi Provinsi Papua di segala bidang, baik itu di bidang pembangunan, pemerintahan dan pembinaan kemasyarakatan,” ucap BTM yang saat itu hadir dalam acara pelantikan rekannya itu.

Di mata BTM, Frans seorang yang ia bina. Dimana Frans sendiri menurut  BTM, sudah bertugas di Kepala Bappeda, Kepegawaian dan kerja kerja yang lain.

“Beliau mampu mengembangkan amanah ini, sehingga saya mengusulkan pada Mendagri untuk memangku jabatan ini. Saya harapkan apa yang sudah kami lakukan, bisa dipertahankan. Yang belum kami lakukan bisa melakukannya untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat Kota Jayapura,” pungkasnya.***

Berita Terbaru

Artikel Lainnya