Saturday, October 18, 2025
30.9 C
Jayapura

Hanya Bisa Berharap Tanpa Ada Kepastian Obat, Rujuk ke Luar Tak Punya Biaya

Ia pun berharap manajemen rumah sakit lebih memperhatikan kondisi fasilitas kesehatan yang ada. “Pemerintah juga harus ikut melihat kondisi ini, sehingga kendala serupa tidak terulang. Jika hari ini terjadi kepada saya, semoga ke depan tidak terjadi kepada orang Papua lainnya. Karena pengobatan kanker ini bukan pengobatan main-main, ini mengancam nyawa,” ucapnya dengan nada pelang.

Sementara Plt. Direkur RSUD Jayapura, dr, Aaron Rumainum tak menampik jika saat ini terjadi kekosongan obat jenis Holoxan. Awalnya, rumah sakit sudah melakukan pemesanan dan sudah datang sebanyak 30 butir Holoxan. Hanya saja, 30 butir tersebut diperuntukan untuk tiga pasien yang masing-masing membutuhkan 10 butir Holoxan.

Baca Juga :  Kepribadiannya Tertutup, Tak Suka Kumpul-umpul dengan Tetangga

“Saat ini, 41 butir Holoxan sedang dalam perjalanan menuju RSUD Jayapura. Ini untuk kebutuhan 9 pasien yang masing-masing menggunakan dua butir Holoxan,” terang dr,

Aaron.
Ia mengaku, kekosongan obat ini akibat pembayaran utang masa lalu tahun 2022-2023. Selain itu, obatnya dipesan dari luar. “Soal obat, kita tidak menyerah. Kita akan meminta bantuan kepada Kementerian Kesehatan,” katanya.

Adapun jumlah pasien kanker tahun 2025, yang ditangani di RSUD Jayapura yaitu, 50 pasien kanker payudara, 29 pasien kanker mulut, 8 pasien kanker serviks, 7 pasien kanker paru, 6 pasien kanker rektum dan 18 pasien kanker lainnya. (*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Baca Juga :  Kejar-kejaran dengan Sunset, Saat Surut Jadi Lokasi Tes Drive

Ia pun berharap manajemen rumah sakit lebih memperhatikan kondisi fasilitas kesehatan yang ada. “Pemerintah juga harus ikut melihat kondisi ini, sehingga kendala serupa tidak terulang. Jika hari ini terjadi kepada saya, semoga ke depan tidak terjadi kepada orang Papua lainnya. Karena pengobatan kanker ini bukan pengobatan main-main, ini mengancam nyawa,” ucapnya dengan nada pelang.

Sementara Plt. Direkur RSUD Jayapura, dr, Aaron Rumainum tak menampik jika saat ini terjadi kekosongan obat jenis Holoxan. Awalnya, rumah sakit sudah melakukan pemesanan dan sudah datang sebanyak 30 butir Holoxan. Hanya saja, 30 butir tersebut diperuntukan untuk tiga pasien yang masing-masing membutuhkan 10 butir Holoxan.

Baca Juga :  KM. Umsini Diganti KM. Bukit Siguntang, Sabtu Masuk Pelabuhan Jayapura

“Saat ini, 41 butir Holoxan sedang dalam perjalanan menuju RSUD Jayapura. Ini untuk kebutuhan 9 pasien yang masing-masing menggunakan dua butir Holoxan,” terang dr,

Aaron.
Ia mengaku, kekosongan obat ini akibat pembayaran utang masa lalu tahun 2022-2023. Selain itu, obatnya dipesan dari luar. “Soal obat, kita tidak menyerah. Kita akan meminta bantuan kepada Kementerian Kesehatan,” katanya.

Adapun jumlah pasien kanker tahun 2025, yang ditangani di RSUD Jayapura yaitu, 50 pasien kanker payudara, 29 pasien kanker mulut, 8 pasien kanker serviks, 7 pasien kanker paru, 6 pasien kanker rektum dan 18 pasien kanker lainnya. (*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Baca Juga :  Tak Hanya Jalan-jalan, Media Juga Diperkenalkan Program Prioritas Telkomsel

Berita Terbaru

Artikel Lainnya