Tuesday, July 2, 2024
29.7 C
Jayapura

Reputasi Sekolah Jadi Referensi yang Ingin Anaknya Mendapat Pendidikan Terbaik 

Mencermati Fenomena Membludaknya Peminat Calon Peserta Didik di SMA N 4 Jayapura

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 4 Jayapura setiap tahunnya selalu diperhadapkan dengan sejumlah persoalan. Salah satunya jumlah pendaftaran melebihi kuota, dan memaksa untuk diterima,  hingga berujung pada pemalangan sekolah. Lantas apa yang menjadi penyebab orang tua dan calon siswa ngotot untuk sekolah di SMAN 4 Jayapura ?

Laporan: Karolus Daot-Jayapura.

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Proses pendidikan yang baikpun tumbuh mulai dari keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Setiap orang tua tentunya berlomba-lomba untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Lingkungan sekolah dengan akreditasi baik, pastinya menjadi pilihan orang tua untuk menyekolahkan anak anaknya.

   Tiap  tahunnya penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk sekolah negeri selalu menjadi rebutan orang tua maupun para siswa. Salah satu sekolah negeri yang menjadi rebutan di Kota Jayapura adalah SMAN 4 Jayapura. Sekolah yang berlokasi di, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan ini selalu menjadi primadona bagi siswa SMP yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang menegah atas.

   Seperti tahun ajaran baru 2024/2025 ini, jumlah peserta didik baru yang mendaftar di SMAN 4 Jayapura mencapai 900-an lebih pendaftar. Sementara kuota yang tersedia hanya 432 siswa.

  Dengan kondisi ini akhirnya menimbulkan persoalan saat proses pengumuman hasil, pada jumat (21/6) malam lalu. Pasca pengumuman Sabtu (22/6) besoknya, sejumlah orang tua datang di SMAN 4 Jayapura. Kedatangan mereka mempersioalkan  proses PPDB yang dianggap tidak maksimal. Salah satunya terkait penerimaan melalui jalur zonasi dan jalur prestasi yang dianggap tidak dilakukan secara maksimal.

Baca Juga :  Kurang dari 10 Tahun, Jalan Holtekamp Diprediksi Bakal Putus

   Seperti disampaikan oleh Wawan, yang anaknya mengikuti PPDB di SMAN 4 Jayapura melalui jalur prestasi. Namun hasil pengumuman anaknya tidak lulus seleksi. Wawan sendiri mengaku alasan memilih SMAN 4 Jayapura karena reputasi SMAN 4 Jayapura sangat bagus. Selain reputasi, fasilitas dan komptensi tenaga pengajar di SMAN 4 Jayapura lebih baik dari sekolah lain.

   Dengan dengan reputasi dan fasilitas, serta didukung dengan tenaga pendidik yang kompeten, maka akan banyak peluang bagi anak, bisa masuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN ataupun PT ternama di Indonesia, bahkan internasional.

   “Seperti tahun 2023 kemarin, banyak lulusan SMAN 4 yang masuk di kampus ternama di Indonesia, kami ingin anak kami juga bisa seperti kakak tingkatnya,” kata wawan kepada Cendrawasoh pos, Selasa (25/6).

  Selain itu Wawan juga mengatakan dengan sekolah di SMAN 4 Jayapura perkembangan pendidikan bagi anaknya itu akan terjamin baik. Karena dengan fasilitas yang dimiliki SMAN 4 Jayapura, menurutnya para siswa tidak hanya monoton mengikuti pendidikan di dalam kelas tapi kegiatan ekstrakurikuker juga mendukung perkembangan para siswa.

   “Seperti kita lihat setiap tahunnya, banyak dari SMAN 4 yang ikut lomba olimpiade, ataupun lomba lain, alasan kami hanya itu kami ingin anak kami mendapatkan pendidikan yang baik,” tegasnya.

Baca Juga :  Jam Besuk Ditiadakan, Penunggu Pasien Harus Swab Antigen juga

   Di tempat yang sama disampaikan oleh Betuel O. Aronggear salah satu orang tua peserta didik baru yang datang ke SMAN 4 Jayapura, memprotes karena anaknya tidak lulus seleksi di SMAN Jayapura.

   Betuel mengaku mendorong anaknya masuk di SMAN 4 Jayapura, selain karena reputasi sekolah yang unggul dari sekolah lain, tapi alasan lain karena menurut dia sekolah negeri mestinya memberi ruang seluas luasnya bagi OAP.

    Meskipun PPDB kata Betuel mengacu pada beberapa persayaratan, seperti jalur prestasi, jalur zonasi maupun persyaratan lain, tapi dari antara persyaratan tersebut harusnya mengutamakan OAP baik Port Numbay maupun OAP pada umumnya.

   Apalagi anaknya daftar melalui  jalur prestasi. Dimana pada kelulusan kemarin anaknya masuk 10 besar terbaik di SMPN 9 Jayapura Selatan. Tapi naasnya tidak berhasil masuk di SMAN 4 Jayapura. “Semua orang punya hak masuk di sekolah negeri tapi paling tidak, seleksinya harus mengutamakan OAP, karena tujuan didirikannya sekolah negeri di Papua untuk kami orang papua,” tegas Beteuel.

  Diapun mengharapkan persoalan yang terjadi di SMAN 4 Jayapura menjadi atensi bagi semua pihak. Sehingga kedepannya bisa dibuatkan aturan khusus, sehingga putra putri OAP bisa mengenyam pendidikan pada sekolah negeri. “Kami minta aturan masuk sekolah negeri ini harus diatur jelas, karena kami mau anak anak kami pintar,” pintanya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Mencermati Fenomena Membludaknya Peminat Calon Peserta Didik di SMA N 4 Jayapura

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 4 Jayapura setiap tahunnya selalu diperhadapkan dengan sejumlah persoalan. Salah satunya jumlah pendaftaran melebihi kuota, dan memaksa untuk diterima,  hingga berujung pada pemalangan sekolah. Lantas apa yang menjadi penyebab orang tua dan calon siswa ngotot untuk sekolah di SMAN 4 Jayapura ?

Laporan: Karolus Daot-Jayapura.

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Proses pendidikan yang baikpun tumbuh mulai dari keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Setiap orang tua tentunya berlomba-lomba untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Lingkungan sekolah dengan akreditasi baik, pastinya menjadi pilihan orang tua untuk menyekolahkan anak anaknya.

   Tiap  tahunnya penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk sekolah negeri selalu menjadi rebutan orang tua maupun para siswa. Salah satu sekolah negeri yang menjadi rebutan di Kota Jayapura adalah SMAN 4 Jayapura. Sekolah yang berlokasi di, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan ini selalu menjadi primadona bagi siswa SMP yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang menegah atas.

   Seperti tahun ajaran baru 2024/2025 ini, jumlah peserta didik baru yang mendaftar di SMAN 4 Jayapura mencapai 900-an lebih pendaftar. Sementara kuota yang tersedia hanya 432 siswa.

  Dengan kondisi ini akhirnya menimbulkan persoalan saat proses pengumuman hasil, pada jumat (21/6) malam lalu. Pasca pengumuman Sabtu (22/6) besoknya, sejumlah orang tua datang di SMAN 4 Jayapura. Kedatangan mereka mempersioalkan  proses PPDB yang dianggap tidak maksimal. Salah satunya terkait penerimaan melalui jalur zonasi dan jalur prestasi yang dianggap tidak dilakukan secara maksimal.

Baca Juga :  Dorong Pengembangan  RS Pusat Penelitian di Perbatasan Negara

   Seperti disampaikan oleh Wawan, yang anaknya mengikuti PPDB di SMAN 4 Jayapura melalui jalur prestasi. Namun hasil pengumuman anaknya tidak lulus seleksi. Wawan sendiri mengaku alasan memilih SMAN 4 Jayapura karena reputasi SMAN 4 Jayapura sangat bagus. Selain reputasi, fasilitas dan komptensi tenaga pengajar di SMAN 4 Jayapura lebih baik dari sekolah lain.

   Dengan dengan reputasi dan fasilitas, serta didukung dengan tenaga pendidik yang kompeten, maka akan banyak peluang bagi anak, bisa masuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN ataupun PT ternama di Indonesia, bahkan internasional.

   “Seperti tahun 2023 kemarin, banyak lulusan SMAN 4 yang masuk di kampus ternama di Indonesia, kami ingin anak kami juga bisa seperti kakak tingkatnya,” kata wawan kepada Cendrawasoh pos, Selasa (25/6).

  Selain itu Wawan juga mengatakan dengan sekolah di SMAN 4 Jayapura perkembangan pendidikan bagi anaknya itu akan terjamin baik. Karena dengan fasilitas yang dimiliki SMAN 4 Jayapura, menurutnya para siswa tidak hanya monoton mengikuti pendidikan di dalam kelas tapi kegiatan ekstrakurikuker juga mendukung perkembangan para siswa.

   “Seperti kita lihat setiap tahunnya, banyak dari SMAN 4 yang ikut lomba olimpiade, ataupun lomba lain, alasan kami hanya itu kami ingin anak kami mendapatkan pendidikan yang baik,” tegasnya.

Baca Juga :  Dulu Bicara Beras Bicara Irian Bhakti, Kini Expansi ke Provinsi Tetangga

   Di tempat yang sama disampaikan oleh Betuel O. Aronggear salah satu orang tua peserta didik baru yang datang ke SMAN 4 Jayapura, memprotes karena anaknya tidak lulus seleksi di SMAN Jayapura.

   Betuel mengaku mendorong anaknya masuk di SMAN 4 Jayapura, selain karena reputasi sekolah yang unggul dari sekolah lain, tapi alasan lain karena menurut dia sekolah negeri mestinya memberi ruang seluas luasnya bagi OAP.

    Meskipun PPDB kata Betuel mengacu pada beberapa persayaratan, seperti jalur prestasi, jalur zonasi maupun persyaratan lain, tapi dari antara persyaratan tersebut harusnya mengutamakan OAP baik Port Numbay maupun OAP pada umumnya.

   Apalagi anaknya daftar melalui  jalur prestasi. Dimana pada kelulusan kemarin anaknya masuk 10 besar terbaik di SMPN 9 Jayapura Selatan. Tapi naasnya tidak berhasil masuk di SMAN 4 Jayapura. “Semua orang punya hak masuk di sekolah negeri tapi paling tidak, seleksinya harus mengutamakan OAP, karena tujuan didirikannya sekolah negeri di Papua untuk kami orang papua,” tegas Beteuel.

  Diapun mengharapkan persoalan yang terjadi di SMAN 4 Jayapura menjadi atensi bagi semua pihak. Sehingga kedepannya bisa dibuatkan aturan khusus, sehingga putra putri OAP bisa mengenyam pendidikan pada sekolah negeri. “Kami minta aturan masuk sekolah negeri ini harus diatur jelas, karena kami mau anak anak kami pintar,” pintanya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya