Saturday, April 27, 2024
25.7 C
Jayapura

Lahirkan Kapolda Papua dan Pemimpin Hebat Papua Lainnya

43 Tahun SMP YPPK Taruna Mulia yang Mulai Minim Peserta Didik

Meskipun berada di tengah Kota Jayapura dengan fasilitas lengkap, tidak menjamin sebuah sekolah menjadi rebutan siswa. Inilah yang dialami SMP YPPK Teruna Mulia. Diusia ke 43 tahun,  sekolah ini  boleh dikata, sangat minin jumlah peserta didik, kurang dari 100 murid. Apa dan bagaimana kondisinya?

Laporan – Elfira H

SMP YPPK Taruna Mulia kini sudah berusia hampir setengah abad. Sekolah ini berlokasi di Jalan Argapura, Distrik Jayapura Selatan RT 4 RW 8 atau jalan masuk lewat Gudang Bulog Lorong Jemaat Kingmi Edotouw di Resimen, Wilayah Argapura. Saat ini sekolah tersebut mulai kekurangan peserta didik.

Padahal, sekolah yang berdiri sejak 43 tahun silam ini sudah melahirkan orang orang hebat seperti seorang Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, para dokter, Dosen, Sekwan di Provinsi Papua Barat dan Polisi serta lainnya.

Kepala Sekolah Menengah Pertama YPPK Taruna Mulia, Maria Novianti Widyastuti S,Pd mengaku sekolah mulai mengalami penurunan peserta didik sejak beberapa tahun terakhir. Tahun 2006 pertama kali dirinya mengajar di SMP YPPK Taruna Mulia dengan jumlah peserta didik sebanyak 100-an peserta didik.

Kini, jumlah peserta didik di sekolah tersebut secara keseluruhan berjumlah 64 murid dari kelas 1 hingga kelas 3. Padahal, sekolah ini ada di ibu kota provinsi Papua. Lokasinya juga cukup indah, sekolah ini berada di tempat ketinggian dengan pemandangan laut dan bisa melihat Hamadi Pantai.

“Seiring waktu mungkin sudah banyak pilihan sekolah lain, karena dulu sekolah Yayasan hanya satu dan belum ada sekolah sekolah yang lain. Sementara saat ini banyak sekolah menjadi pilihan dengan lokasi berada di pinggir jalan, sementara sekolah kita harus jalan kaki dulu dari jalan raya,” ungkap Kepsek yang ditemui Cenderawasih Pos di ruangannya, Selasa (28/6).

Baca Juga :  Pertahankan Alat Masak Tradisional demi Cita Rasa Asli

Kata Kepsek, cerita-cerita dari orang tua alasan mereka enggan menyekolahkan anaknya di SMP YPPK lantaran akses masuk ke sekolah yang sedikit susah. Padahal,  jika dilihat dari fasilitasnya, SMP YPPK ini termasuk salah satu sekolah yang kebutuhan sekolahnya lengkap.

SMP Taruna  Mulia yang tidak kalah dengan sekolah lainnya, jumlah guru secara keseluruhan di sekolah ini berjumlah 11 orang lulusan S1 dan S2. Sarana prasarana yang lengkap, memiliki lapangan, aula, Perpustakaan, Lab IPA, Lab Komputer dengan total computer 26 unit, ruang doa, ruang OSIS dan kantin.

“Tahun ini mungkin sudah banyak sekolah yang mengikuti Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), tapi pastinya sekolah kami angkatan pertama sudah lebih dulu melaksanakan. Karena tahun kemarin kami sudah menggunakan IKM,” kata Maria.

Selain proses pembelajaran Kurikulum Merdeka, SMP YPPK Taruna Mulia juga bukan sebatas belajar di kelas. Melainkan sekolah punya kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). “ Dengan begitu, anak anak tidak bosan belajar di kelas, tetapi ada tema tema  kegiatan P5 yang mereka laksanakan,” jelasnya.

Bahkan tahun lalu, sekolah ini memperkenalkan kepada anak anak tentang cerita rakyat dari Prort Numbay dengan narasumber diminta langsung dari Dosen Uncen. Saat Ulang Tahun Sekolah ke 43 tahun, anak anak membawakan cerita rakyat yang teramat menyentuh kala itu. Selain itu, pelajar juga mengunjungi museum lokal budaya di Uncen dan pengelolaan sampah.“Implementasi kurikulum merdeka, saya yakin kami punya guru guru sangat mahir terlebih lulusan S1 dan S2,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bahas Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Tanah Papua

Soal seleksi pendaftaran untuk tahun ajaran baru, Kepsek mengaku tidak ada seleksi pendaftaran. Mereka yang sudah mendaftar sudah pasti diterima, namun biasanya sekolah sebatas tes baca dan menulis bagi setiap siswa yang mau mendaftar, dengan begitu bisa mengetahui kemampuan awal seorang pelajar.

Untuk prestasi akademik, Maria mengaku sekolah belum memiliki prestasi akademik. Sebab, rata rata siswa di sekolah ini punya kemampuan rata rata sedang hingga ke bawah.“ Prestasi di luar akademik kami selalu berusaha, terakhir kami dapat juara satu gerak jalan putra di HUT Patimura,” ungkapnya.

Anak anak juga sudah mulai Latihan Futsal dan sudah punya pelatih, untuk Eskul ada Futsal, menari dan paduan suara. Bahkan, anak anak yang tergabung dalam paduan suara sering pelayanan lagu ke gereja.“Jika ada lomba paduan  suara, akan kami ikutkan anak anak kami,” kata Kepsek.

Dikatakan Kepsek, SMP YPPK Taruna Mulia merupakan angkatan pertama sekolah penggerak di Kota Jayapura. Terapkan kurikulum merdeka sejak tahun ajaran 2021-2022. Untuk tahun ajaran  baru, ada dua angkatan yang akan menggunakan Kurikulum Merdeka nantinya yakni kelas VII dan kelas VIII.**

43 Tahun SMP YPPK Taruna Mulia yang Mulai Minim Peserta Didik

Meskipun berada di tengah Kota Jayapura dengan fasilitas lengkap, tidak menjamin sebuah sekolah menjadi rebutan siswa. Inilah yang dialami SMP YPPK Teruna Mulia. Diusia ke 43 tahun,  sekolah ini  boleh dikata, sangat minin jumlah peserta didik, kurang dari 100 murid. Apa dan bagaimana kondisinya?

Laporan – Elfira H

SMP YPPK Taruna Mulia kini sudah berusia hampir setengah abad. Sekolah ini berlokasi di Jalan Argapura, Distrik Jayapura Selatan RT 4 RW 8 atau jalan masuk lewat Gudang Bulog Lorong Jemaat Kingmi Edotouw di Resimen, Wilayah Argapura. Saat ini sekolah tersebut mulai kekurangan peserta didik.

Padahal, sekolah yang berdiri sejak 43 tahun silam ini sudah melahirkan orang orang hebat seperti seorang Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, para dokter, Dosen, Sekwan di Provinsi Papua Barat dan Polisi serta lainnya.

Kepala Sekolah Menengah Pertama YPPK Taruna Mulia, Maria Novianti Widyastuti S,Pd mengaku sekolah mulai mengalami penurunan peserta didik sejak beberapa tahun terakhir. Tahun 2006 pertama kali dirinya mengajar di SMP YPPK Taruna Mulia dengan jumlah peserta didik sebanyak 100-an peserta didik.

Kini, jumlah peserta didik di sekolah tersebut secara keseluruhan berjumlah 64 murid dari kelas 1 hingga kelas 3. Padahal, sekolah ini ada di ibu kota provinsi Papua. Lokasinya juga cukup indah, sekolah ini berada di tempat ketinggian dengan pemandangan laut dan bisa melihat Hamadi Pantai.

“Seiring waktu mungkin sudah banyak pilihan sekolah lain, karena dulu sekolah Yayasan hanya satu dan belum ada sekolah sekolah yang lain. Sementara saat ini banyak sekolah menjadi pilihan dengan lokasi berada di pinggir jalan, sementara sekolah kita harus jalan kaki dulu dari jalan raya,” ungkap Kepsek yang ditemui Cenderawasih Pos di ruangannya, Selasa (28/6).

Baca Juga :  Pertahankan Alat Masak Tradisional demi Cita Rasa Asli

Kata Kepsek, cerita-cerita dari orang tua alasan mereka enggan menyekolahkan anaknya di SMP YPPK lantaran akses masuk ke sekolah yang sedikit susah. Padahal,  jika dilihat dari fasilitasnya, SMP YPPK ini termasuk salah satu sekolah yang kebutuhan sekolahnya lengkap.

SMP Taruna  Mulia yang tidak kalah dengan sekolah lainnya, jumlah guru secara keseluruhan di sekolah ini berjumlah 11 orang lulusan S1 dan S2. Sarana prasarana yang lengkap, memiliki lapangan, aula, Perpustakaan, Lab IPA, Lab Komputer dengan total computer 26 unit, ruang doa, ruang OSIS dan kantin.

“Tahun ini mungkin sudah banyak sekolah yang mengikuti Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), tapi pastinya sekolah kami angkatan pertama sudah lebih dulu melaksanakan. Karena tahun kemarin kami sudah menggunakan IKM,” kata Maria.

Selain proses pembelajaran Kurikulum Merdeka, SMP YPPK Taruna Mulia juga bukan sebatas belajar di kelas. Melainkan sekolah punya kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). “ Dengan begitu, anak anak tidak bosan belajar di kelas, tetapi ada tema tema  kegiatan P5 yang mereka laksanakan,” jelasnya.

Bahkan tahun lalu, sekolah ini memperkenalkan kepada anak anak tentang cerita rakyat dari Prort Numbay dengan narasumber diminta langsung dari Dosen Uncen. Saat Ulang Tahun Sekolah ke 43 tahun, anak anak membawakan cerita rakyat yang teramat menyentuh kala itu. Selain itu, pelajar juga mengunjungi museum lokal budaya di Uncen dan pengelolaan sampah.“Implementasi kurikulum merdeka, saya yakin kami punya guru guru sangat mahir terlebih lulusan S1 dan S2,” ungkapnya.

Baca Juga :  Peminat Pakaian Cabor Masih Tinggi, Tak Hanya Dijual di Pasar Tapi Juga Online

Soal seleksi pendaftaran untuk tahun ajaran baru, Kepsek mengaku tidak ada seleksi pendaftaran. Mereka yang sudah mendaftar sudah pasti diterima, namun biasanya sekolah sebatas tes baca dan menulis bagi setiap siswa yang mau mendaftar, dengan begitu bisa mengetahui kemampuan awal seorang pelajar.

Untuk prestasi akademik, Maria mengaku sekolah belum memiliki prestasi akademik. Sebab, rata rata siswa di sekolah ini punya kemampuan rata rata sedang hingga ke bawah.“ Prestasi di luar akademik kami selalu berusaha, terakhir kami dapat juara satu gerak jalan putra di HUT Patimura,” ungkapnya.

Anak anak juga sudah mulai Latihan Futsal dan sudah punya pelatih, untuk Eskul ada Futsal, menari dan paduan suara. Bahkan, anak anak yang tergabung dalam paduan suara sering pelayanan lagu ke gereja.“Jika ada lomba paduan  suara, akan kami ikutkan anak anak kami,” kata Kepsek.

Dikatakan Kepsek, SMP YPPK Taruna Mulia merupakan angkatan pertama sekolah penggerak di Kota Jayapura. Terapkan kurikulum merdeka sejak tahun ajaran 2021-2022. Untuk tahun ajaran  baru, ada dua angkatan yang akan menggunakan Kurikulum Merdeka nantinya yakni kelas VII dan kelas VIII.**

Berita Terbaru

Artikel Lainnya