Menyimak Prosesi Warekma, Pembakaran Jenazah Ala Suku Hubula yang Dikenal Sakral (Bagian 1)
Tradisi erat kaitannya dengan budaya. Ini menjadi ikonik kelompok entitas yang hingga kini masih dipertahankan. Pada Suku Hubula, di Papua, Warekma menjadi penghormatan terakhir pada jenazah. Prosesnya ternyata memiliki tata cara yang tak sembarang.
Laporan: Abdel Gamel Naser_Jayapura
Tradisi pembakaran jenazah pada suku Hubula, yang dikenal juga sebagai suku Dani di Lembah Baliem, disebut Warekma. Ini adalah upacara penghormatan terakhir bagi yang meninggal. Jenazah dibakar sebagai bagian dari ritual. Selain pembakaran, Suku Hubula juga memiliki tradisi pengawetan jenazah yang disebut Akonipuk. Dari pengawetan ini nantinya jenazah akan menjadi mumi.
Warekma merupakan bentuk penghormatan tertinggi bagi yang meninggal. Proses ini melibatkan keluarga dan komunitas yang berada dalam lingkungan keluarga duka tersebut. Selain itu, proses lainnya adalah Akonipuk yakni tradisi pengawetan jenazah yang menggunakan teknis pengasapan untuk mengeringkan tubuh jenazah.
Tidak mudah untuk mengetahui proses ini karena harus benar-benar mengikuti tahapan demi tahapan. Waktu kematian juga tidak tahu kapan sehingga bisa dipastikan cerita Warekma ini hanya diketahui oleh suku Hubula.
Namun menariknya, salah satu mahasiswa jurusan Design Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua, Miki Wuka memaparkan semua proses tersebut dalam ujian skripsinya. Miki berstatus sebagai mahasiswa ISBI selama 11 tahun dan ini tugas akhirnya.