Site icon Cenderawasih Pos

Perhatikan Perkembangan Anak, Jadikan Rumah Sebagai Wadah untuk Berinteraksi

Kepala perwakilan BKKBN Papua, Nerius Auparai menyerahkan bantuan kepada Keluarga Beresiko Stunting pada acara Peringatan Harganas Ke 31 di Halaman Kantor BKKBN Papua, Kamis (25/7) kemarin.  (FOTO;Karel/Cepos)

Upaya Mewujudkan Generasi Emas Papua Dalam Momentum Hargas ke-31

Membentuk generasi emas Papua, bukanlah perkara yang sebentar tapi butuh puluhan tahun untuk mewujudkannya. Saat ini pemerintah mulai merintisnya apa saja?

Laporan-Karolus Daot-Jayapura.

Saat ini pemerintah di bawah kendali Presiden Jokowi mulai gencar mendorong percepatan penurunan stunting, tak hanya di pusat tapi juga di daerah-daerah bahkan sampai pelosok.

Ya, semua aparatur, instansi sampai di tingkat kelurahan gencar secara masif menurunkan angka stunting, termasuk BKKBN.

Selain stunting, upaya yang kini dilakukan adalah menyiapkan keluarga berkualitas. Ya, membentuk keluarga berkualitas ini menurut Kepala BKKBN Papua Nerius Auparay adalah ketika menikah di usia yang matang, yakni perempuan dinilai cukup ketika di usia 21 tahun ke atas dan laki-laki di atas 25 tahun.

Hal ini menjadi penting karena  berbicara pernikahan banyak hal yang dibahas didalamnya salah satunya menyangkut persiapan alat reproduksi untuk kehamilan.

“Karena untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, tidak bisa sekedar angan angan saja tapi perlu adanya tindakan nyata yang dimulai dari sekarang,” kata Nerius.

Kemudian pernikahan kata dia hanya sekedar tentang kebutuhan hasrat, tapi bagaimana kedua pasangan mempertanggungjawabkan hubungan itu menjadi keluarga yang harmonis.

“Misalnya semasa pacaran diskusi dengan pasangan terkait target jumlah anak, rencana kehamilan dan lain sebagainnya artinya sebelum berumah tangga hal-hal semacam ini harus dibicarakan dengan pasangan,” ujarnya.

Sehingga setelah hidup dalam bahtera rumah tangga, segala proses yang akan dijalaankan terarah. Misalnya jarak anak serta persiapan kehamilan untuk anak kedua maupun selanjutnya. semua harus direncanakan secara matang karena jarak usia kehamilan juga menjadi penentu anak bisa beresiko stunting.

Dan kehamilan dari anak pertama ke anak kedua, minimal 2 tahun pasca melahirkan. Karena di usia itu kandungan seorang wanita sudah siap mengandung. “Jangan baru melahirkan, 8 bulan kemudian istri hamil lagi, kondisi ini sangat rentan bersiko stunting pada anak,” jelasnya.

Dia pun mengharapkan momentum Harganas itu menjadi langkah awal mendorong pertumbuhan generasi emas Papua menuju Indonesia emas di tahun 2045 mendatang. Semoga melalui momentum ini, semua pihak turut terlibat untuk menyiapkan generasi emas di Papua,” harapnya.

Selain pemerintah, tapi juga masyarakat dalam hal ini orang tua, kata dia orang tua wajib membina anak anaknya, karena berbicara keluarga berkualitas bukan hanya tentang suami istri, tapi bagaimana kedua orang tua mampu membina anak-anaknya hingga tumbuh dewasa.

Mendorong pertumbuhan anakpun tidak hanya cukup dengan materi, tapi membina mental menjadi hal penting yang harus dilakukan orang tua. Hal utama yang perlu dilakukan orang tua dalam membina tumbuh kembang anak adalah membangun hubungan yang harmonis. Anak-anak diajak untuk berinteraksi sesering mungkin membangun komunikasi aktif.

Mengajarkan anak untuk melakukan hal hal yang positif, mulai dari pergaulannya tapi juga hal lain yang berisifat postif. Sebab di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih ini, anak-anak cepat terpengaruh terhadap hal negatif.

Kondisi ini jika tidak diatasi sejak dini, maka peluang besar anak anak ini akan terjerumus pada dunia gelap. Mudah bergaul dengan hal hal yang buruk seperti pergaulan bebas, penggunaan narkotika atapun hal lain yang paling rentan terjadi adalah seks bebas.

Oleh sebabnya orang tua harus betul-betul membangun keluarganya dengan tindakan yang nyata, karena keluarga ruang utama membentuk karakter anak pada ahkirnya ia berkecimpung pada lingkungan luar.

 “Jadikan rumah sebagai wadah membangun komunikasi dengan anak, ajak anak anak makan bersama dimeja makan, karena dengan begitu kita sudah bisa membina mental mereka ke arah yang positif,” tuturnya

  Sementara itu PJ Wali Kota Jayapura, L. Chirstian Sohilait dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten III Setda Kota Jayapura, Nur Bi Adji mengatakan peringatan Harganas bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran keluarga untuk terus memperbaiki kualitas hidup secara berkesinambungan.

Adapun pemerintah Kota Jayapura telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pembangunan bangsa yang adil dan makmur telah dilakukan pemerintah maupun semua pihak sehingga diharapkan melalui peringatan Harganas menjadi momen keseriusan guna menghadirkan keluarga Indonesia yang berkualitas.  (*/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version