Sunday, May 19, 2024
28.7 C
Jayapura

Biasanya Hanya Dua Kali, Selama Ramadan  Bisa Salat Lima Waktu di Mesjid

   Muh. Wildansyah berharap pada Idul Fitri 1445 hijriah nanti, ia dan teman-temannya bisa mendapatkan remisi atau pengurangan masa tahanan dari pemerintah agar bisa segera berkumpul dengan keluarga.

  Yusran, staf Lapas Abepura, menjelaskan bahwa lapas kelas IIA Abepura lebih fokus pada pembinaan keperibadian dan kemandirian. “Untuk sekarang  fokus pembinaan kami itu ada dua pembinaan keperibadian dan kemandirian, kalau di bulan puasa ini kami berfokus pada pembinaan kepribadian karena ini menyangkut masalah keagamaan”, kata Yusran kepada Cenderawasih Pos, melalui telepon seluler, Jumat (21/3) sore.

   Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa lapas kelas IIA Abepura di bulan Ramadhan telah kerja sama dengan Kemenag kota bersama para Ustadz untuk pembinaan terhadap kepada para narapidana yang beragama Islam.

Baca Juga :  Sebuah Masjid tanpa Pilar, Sebuah Lukisan di Biara

   “Untuk buka puasa hampir sama dengan yang diluar mulai dari kami menyiapkan sahurnya mereka, buka puasa bersamanya mereka kemudian juga untuk Ibadah rutinnya seperti salat lima waktu,” jelas Yusran.

  Pada hari biasa, lanjut Yusran Lapas kelas IIA Abepura hanya mengizinkan warga binaan untuk salat  dua kali saja dan selebihnya dilakukan di dalam kamar.

“Tetapi di bulan puasa ini kami membuka kesempatan bagi mereka untuk melaksanakan salat lima waktu dalam Masjid, biasanya cuman dua kali saja mereka salatnya di kamar, sekarang kami buka lima kali, mulai dari subuh sampai salat Isyanya itu di Masjid,” ujarnya.

    Achmadi (39), Petugas keamanan lapas kelas IIA Abepura, menyampaikan bahwa untuk aktifitas menjalankan ibadah puasa  tidak ada bedanya yang di dalam lapas maupun yang di luar.

Baca Juga :  Pemberian THR Idul Fitri Harus Uang Tunai

   Muh. Wildansyah berharap pada Idul Fitri 1445 hijriah nanti, ia dan teman-temannya bisa mendapatkan remisi atau pengurangan masa tahanan dari pemerintah agar bisa segera berkumpul dengan keluarga.

  Yusran, staf Lapas Abepura, menjelaskan bahwa lapas kelas IIA Abepura lebih fokus pada pembinaan keperibadian dan kemandirian. “Untuk sekarang  fokus pembinaan kami itu ada dua pembinaan keperibadian dan kemandirian, kalau di bulan puasa ini kami berfokus pada pembinaan kepribadian karena ini menyangkut masalah keagamaan”, kata Yusran kepada Cenderawasih Pos, melalui telepon seluler, Jumat (21/3) sore.

   Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa lapas kelas IIA Abepura di bulan Ramadhan telah kerja sama dengan Kemenag kota bersama para Ustadz untuk pembinaan terhadap kepada para narapidana yang beragama Islam.

Baca Juga :  Pecel Kembang Turi, Lauknya Paru Sapi

   “Untuk buka puasa hampir sama dengan yang diluar mulai dari kami menyiapkan sahurnya mereka, buka puasa bersamanya mereka kemudian juga untuk Ibadah rutinnya seperti salat lima waktu,” jelas Yusran.

  Pada hari biasa, lanjut Yusran Lapas kelas IIA Abepura hanya mengizinkan warga binaan untuk salat  dua kali saja dan selebihnya dilakukan di dalam kamar.

“Tetapi di bulan puasa ini kami membuka kesempatan bagi mereka untuk melaksanakan salat lima waktu dalam Masjid, biasanya cuman dua kali saja mereka salatnya di kamar, sekarang kami buka lima kali, mulai dari subuh sampai salat Isyanya itu di Masjid,” ujarnya.

    Achmadi (39), Petugas keamanan lapas kelas IIA Abepura, menyampaikan bahwa untuk aktifitas menjalankan ibadah puasa  tidak ada bedanya yang di dalam lapas maupun yang di luar.

Baca Juga :  Langgar Surat Edaran Bupati, THM Ini Disegel Satpol PP 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya