“Kami tidak hanya membina, kami juga memfasilitasi mereka untuk bisa melanjutkan pendidikan,” ujarnya. “Mulai dari Paket A (SD), Paket B (SMP), hingga Paket C (SMA). Kami ingin mereka pulang membawa ijazah, membawa bekal ilmu, agar mereka bisa berdiri tegak dan memulai lagi tanpa bayang-bayang penyesalan.” Jelasnya.
Di tengah kesunyian Lapas Doyo Baru, harapan itu terus tumbuh, seikat kangkung yang ditanam di lahan terbatas, dan sekuat kayu yang diolah menjadi kursi dan meja, membuktikan bahwa penyesalan hanyalah babak awal dari cerita tentang perubahan. (ana/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
“Kami tidak hanya membina, kami juga memfasilitasi mereka untuk bisa melanjutkan pendidikan,” ujarnya. “Mulai dari Paket A (SD), Paket B (SMP), hingga Paket C (SMA). Kami ingin mereka pulang membawa ijazah, membawa bekal ilmu, agar mereka bisa berdiri tegak dan memulai lagi tanpa bayang-bayang penyesalan.” Jelasnya.
Di tengah kesunyian Lapas Doyo Baru, harapan itu terus tumbuh, seikat kangkung yang ditanam di lahan terbatas, dan sekuat kayu yang diolah menjadi kursi dan meja, membuktikan bahwa penyesalan hanyalah babak awal dari cerita tentang perubahan. (ana/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos