Sunday, May 25, 2025
26.7 C
Jayapura

Pedagang Harus Dikembalikan ke Pasar, Jika Tidak Banyak yang Bakal Gulung Tikar

  Ia berharap, pemerintah bisa lebih tegas dalam menertibkan para penjual ikan sayur dan bumbu dapur yang ada di sepanjang jalan yang ada di Dok 7 hingga Dok 9 Kali, agar mereka kembali berjualan di dalam pasar. Jika mereka berjualan kembali di dalam pasar, pastinya masyarakat akan kembali membeli ikan, sayur, bumbu dapur dan lainnya di dalam pasar Inpres Dok 9.

  Dampak dari penjual ikan, sayur, dan bumbu dapur berjualan di sepanjang jalan Dok 7 hingga Dok 9,  tentunya merusak pemandangan. Belum lagi membuat kemacetan dan membahayakan pengguna jalan, karena dekat jalan raya.

  Ditambah lagi untuk saluran pembuangan airnya juga tidak dipikirkan, akhirnya menyebabkan bau tak sedap dan bisa menyebabkan datangnya penyakit dari lalat atau binatang yang hinggap di saluran pembuangan tersebut.

   Sementara jika semua pedagang masuk berjalan di Pasar Inpres Dok 9, maka dipastikan pemerintah juga bisa mendapatkan kontribusi melalui retribusi yang dipungut dari pedagang, tapi jika seperti ini, kontribusi retribusi di pasar Inpres tentu tidak maksimal.

Baca Juga :  Pastikan Kelancaran Lalu Lintas dan Pengamanan Idul Fitri 

   “Jika Pemerintah Kota Jayapura tidak segera memikirkan pembenahan di Pasar Inpres Dok 9, banyak pedagang yang gulung tikar, pasar tidak ada yang jaga, nanti mau jadi apa pasarnya,” keluhnya.

   Hal senada juga dikatakan Fatimah penjual bahan pecah belah di Pasar Inpres Dok 9, ia mengaku untuk mencari nafkah di Pasar Inpres sekarang sudah susah sekali. Ia sendiri berjualan dari pagi sampai malam, kadang tidak mendapatkan penghasilan karena sepi pengunjungnya tidak ada yang membeli barang dagangannya.

   Diakui sudah banyak pedagang yang menutup kiosnya. Tapi ia terus bertahan karena tidak ada pilihan lain, barang dagangannya masih banyak jika tidak dijual tentu tidak bisa kembali modal.

Baca Juga :  Empat Kali Terbakar, Pedagang Tetap Bertahan

  Fatimah berharap, di distrik Jayapura Utara untuk di wilayah Dok hingga angkasa dan pasir 2 seharusnya semua pedagang yang berjualan ikan sayur bumbu dan lainnya bisa masuk di Pasar Inpres Dok 9, supaya pasar ini kembali ramai dengan aktivitas pedagang dan pembeli. Dengan demikian, perputaran uang bisa dirasakan baik pedagang kecil maupun pedagang menengah.

   Tapi jika dibiarkan seperti ini yang dirugikan adalah pedagang yang masih memiliki barang dagangan banyak, dan masih bertahan berjualan di dalam pasar.  “Kami harap pemerintah ada aturan jelas, karena jika mau tertibkan pedagang yang berjualan di jalanan untuk kembali ke pasar dipastikan pasar ini bisa akan semakin ramai,” tegasnya.

  Fatimah sendiri berjualan di pasar Inpres Dok 9 tetap memberikan kontribusi pada pemerintah setiap bulan ia membayar Rp 115 ribu baik untuk uang kebersihan dan lainnya.

  Ia berharap, pemerintah bisa lebih tegas dalam menertibkan para penjual ikan sayur dan bumbu dapur yang ada di sepanjang jalan yang ada di Dok 7 hingga Dok 9 Kali, agar mereka kembali berjualan di dalam pasar. Jika mereka berjualan kembali di dalam pasar, pastinya masyarakat akan kembali membeli ikan, sayur, bumbu dapur dan lainnya di dalam pasar Inpres Dok 9.

  Dampak dari penjual ikan, sayur, dan bumbu dapur berjualan di sepanjang jalan Dok 7 hingga Dok 9,  tentunya merusak pemandangan. Belum lagi membuat kemacetan dan membahayakan pengguna jalan, karena dekat jalan raya.

  Ditambah lagi untuk saluran pembuangan airnya juga tidak dipikirkan, akhirnya menyebabkan bau tak sedap dan bisa menyebabkan datangnya penyakit dari lalat atau binatang yang hinggap di saluran pembuangan tersebut.

   Sementara jika semua pedagang masuk berjalan di Pasar Inpres Dok 9, maka dipastikan pemerintah juga bisa mendapatkan kontribusi melalui retribusi yang dipungut dari pedagang, tapi jika seperti ini, kontribusi retribusi di pasar Inpres tentu tidak maksimal.

Baca Juga :  DPRK Jayapura Tinjau Tata Letak Pasar Pharaa

   “Jika Pemerintah Kota Jayapura tidak segera memikirkan pembenahan di Pasar Inpres Dok 9, banyak pedagang yang gulung tikar, pasar tidak ada yang jaga, nanti mau jadi apa pasarnya,” keluhnya.

   Hal senada juga dikatakan Fatimah penjual bahan pecah belah di Pasar Inpres Dok 9, ia mengaku untuk mencari nafkah di Pasar Inpres sekarang sudah susah sekali. Ia sendiri berjualan dari pagi sampai malam, kadang tidak mendapatkan penghasilan karena sepi pengunjungnya tidak ada yang membeli barang dagangannya.

   Diakui sudah banyak pedagang yang menutup kiosnya. Tapi ia terus bertahan karena tidak ada pilihan lain, barang dagangannya masih banyak jika tidak dijual tentu tidak bisa kembali modal.

Baca Juga :  Nelayan Diminta Tidak Mudah Terbujuk Untuk Lakukan Penyelundupan

  Fatimah berharap, di distrik Jayapura Utara untuk di wilayah Dok hingga angkasa dan pasir 2 seharusnya semua pedagang yang berjualan ikan sayur bumbu dan lainnya bisa masuk di Pasar Inpres Dok 9, supaya pasar ini kembali ramai dengan aktivitas pedagang dan pembeli. Dengan demikian, perputaran uang bisa dirasakan baik pedagang kecil maupun pedagang menengah.

   Tapi jika dibiarkan seperti ini yang dirugikan adalah pedagang yang masih memiliki barang dagangan banyak, dan masih bertahan berjualan di dalam pasar.  “Kami harap pemerintah ada aturan jelas, karena jika mau tertibkan pedagang yang berjualan di jalanan untuk kembali ke pasar dipastikan pasar ini bisa akan semakin ramai,” tegasnya.

  Fatimah sendiri berjualan di pasar Inpres Dok 9 tetap memberikan kontribusi pada pemerintah setiap bulan ia membayar Rp 115 ribu baik untuk uang kebersihan dan lainnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya