Tuesday, December 23, 2025
25.6 C
Jayapura

Rela Kehilangan Masa Sekolah demi Harumkan Bangsa

Sejarah kemudian membuktikan pilihan mereka benar. Basral pulang membawa medali perak dari Filipina untuk Indonesia. Dari bonus medali yang ia terima, ia tidak membeli barang mewah. Basral justru membangun sebuah skatepark sederhana di lahan sekitar satu kilometer dari rumahnya di Colomadu. Peralatannya mungkin seadanya, namun di sanalah ia terus memoles trik baru.

Puncaknya di final SEA Games 2025 Thailand, dominasi Basral terlihat nyata meski sempat tertinggal. Ia mengungguli skater tuan rumah Kirin Petikiree (153,22 poin) dan Thawatchai Siangoueng (152,31 poin).

Bahkan, rekan senegaranya, Sanggoe Darma Tanjung, harus puas di peringkat keempat.Kemenangan dramatis ini membuktikan bahwa Basral telah naik level. Sempat pesimis saat bertanding di Dubai setahun sebelumnya, nasihat sang ayah menjadi jangkar mentalnya. “Umurmu masih muda. Masih banyak waktu.”

Baca Juga :  Brasil Umumkan Indonesia Resmi jadi Anggota Penuh BRICS

Kini, remaja kelahiran 22 Januari 2007 itu telah membuktikan diri. Dengan emas di tangan, Basral tetaplah sosok yang bersahaja. Ia masih memegang mimpi mulianya: membangun rumah untuk orang tuanya dan menyisihkan sebagian bonusnya untuk anak yatim. Dari papan murah dan sepatu bolong, Basral Graito Hutomo kini telah melompat menuju puncak dunia. (alf/bun)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sejarah kemudian membuktikan pilihan mereka benar. Basral pulang membawa medali perak dari Filipina untuk Indonesia. Dari bonus medali yang ia terima, ia tidak membeli barang mewah. Basral justru membangun sebuah skatepark sederhana di lahan sekitar satu kilometer dari rumahnya di Colomadu. Peralatannya mungkin seadanya, namun di sanalah ia terus memoles trik baru.

Puncaknya di final SEA Games 2025 Thailand, dominasi Basral terlihat nyata meski sempat tertinggal. Ia mengungguli skater tuan rumah Kirin Petikiree (153,22 poin) dan Thawatchai Siangoueng (152,31 poin).

Bahkan, rekan senegaranya, Sanggoe Darma Tanjung, harus puas di peringkat keempat.Kemenangan dramatis ini membuktikan bahwa Basral telah naik level. Sempat pesimis saat bertanding di Dubai setahun sebelumnya, nasihat sang ayah menjadi jangkar mentalnya. “Umurmu masih muda. Masih banyak waktu.”

Baca Juga :  Rekor Pertemuan Arab Saudi vs Timnas Indonesia, Garuda Belum Pernah Menang

Kini, remaja kelahiran 22 Januari 2007 itu telah membuktikan diri. Dengan emas di tangan, Basral tetaplah sosok yang bersahaja. Ia masih memegang mimpi mulianya: membangun rumah untuk orang tuanya dan menyisihkan sebagian bonusnya untuk anak yatim. Dari papan murah dan sepatu bolong, Basral Graito Hutomo kini telah melompat menuju puncak dunia. (alf/bun)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya