Sejauh ini kehadiran komunitas ini sangat membantu mereka terutama terkait dengan pengentasan buta aksara dalam hal ini baca tulis hitung. Anak-anak yang ditangani dimulai dari usia 2 sampai 16 tahun. Dalam menjalankan program bimbingan ini anak-anak itu dikumpulkan di rumah khusus untuk kegiatan belajar, mereka akan belajar di fasilitas yang disiapkan dan itu difasilitasi oleh pihak Kodam.
“Ada waktu khusus untuk kita berkumpul dengan mereka jadi yang di Ajen kita jemput difasilitasi oleh Kodam, mereka dibawa dari Ajen menuju Kodam Lama. Kemudian, di kampung Gersen ada rumah belajar dan kita mendidik mereka di rumah belajar tersebut” ungkapnya.
Komunitas tersebut memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan kegiatan ini, karena mereka ingin merubah generasi muda Papua dan ingin mencerdaskan anak-anak Papua terutama baca tulis dan hitung. Mereka sudah melakukan kegiatan itu sejak 2022 lalu sampai dengan saat ini. Dan saat ini mereka sedang berupaya agar anak-anak ini bisa mendapatkan ijazah.
“Kita sedang upayakan mereka mendapatkan ijazah karena kita juga sedang bekerja sama dengan PKBM, ketika mereka sudah bisa membaca dan menulis kita daftarkan,”jelasnya.
Meski begitu, dirinya mengaku ada hambatan terutama terkait dengan administrasi dan dokumen kependudukan dari anak-anak maupun orang tua anak. Sehingga mereka tidak memiliki dokumen kependudukan yang mana ini menjadi penting untuk pendaftaran mereka di lembaga pendidikan formal maupun non formal.
“Kita terkendala di administrasi mereka, karena mereka juga tidak punya kartu keluarga, jadi kita sedang usahakan untuk membantu”ujarnya. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos