Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Pastikan Kondisi Anak Sehat dan Ada Izin dari Orang Tua

Upaya Meningkatkan Capaian Vaksinasi dengan Sasaran Anak Usia 6-11 Tahun

Untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan massal di Kota Jayapura, sasaran vaksinasi Covid-19 tidak lagi hanya kepada para orang tua, Lansia maupun anak remaja. Sejak Awal Januari lalu, vaksinasi Covid-19 ini juga mulai menyasara di kalangan anak SD, usia 6-11 tahun.

Laporan: Elfira_Jayapura

Ada yang memeluk ibunya, ada yang tertawa hingga ada yang berteriak. Rupa rupa ekspresi anak anak saat divaksin di halaman sekolah SIT Qurrota A’yun, Senin (31/1) pagi. Di lain sudut, di kursi yang telah disediakan, orang tua setia mendampingi sang anak yang mau divaksin. Menenangkan si anak hingga menghibur mereka.

Saat ini, memang vaksin usia 6 hingga 11 tahun tengah gencar dilakukan di Papua termasuk di Kota Jayapura sebagaimana program pemerintah, dukungan orang tua sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Vaksinasi pada usia anak.

Sebab, orang tualah yang paling mengetahui kondisi dan pertumbuhan anak anak mereka ketika berada di rumah. Dibutuhkan sebuah persetujuan dari orang tua sebelum anak mereka divaksin. Tercatat hingga Senin (31/1) lalu, , sebanyak 1.108 anak usia 6-11 tahun telah divaksin tenaga medis di Gerai gerai Vaksinasi Presisi Polresta Jayapura Kota.

Wakapolresta Jayapura Kota AKBP Supraptono selaku Koordinator Penyelenggara vaksinasi presisi Polresta Jayapura Kota menyampaikan, hal tersebut dicapai dengan dukungan kerjasama pihak sekolah dan orang tua yang telah menyetujui program vaksinasi anak yang diselenggarakan oleh Gerai Vaksinasi Presisi Polresta Jayapura Kota.

Baca Juga :  Banyak Dengar Keluhan, Janji Akan Segera Kembali Bersama Instansi Teknis

“Kami sasari sekolah-sekolah dasar yang ada di wilayah Kota Jayapura dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada kepala sekolah, dilanjutkan ke masing-masing orang tua. Hal tersebut kami lakukan guna mendukung pemerintah dalam hal percepatan vaksinasi di Kota Jayapura,” ucap mantan Kapolres Yapen ini.

Orang tua begitu antusias, kata Wakapolresta, sebelum si anak divaksin. Pihaknya memberikan surat undangan terlebih dahulu kepada orang tua untuk meminta persetujuan. Dukungan orang tua sangat dibutuhkan dalam hal seperti ini.

“Persetujuan dari orang tua sangat dibutuhkan, karena yang divaksin anak anak harus ada persetujuan dari orang tua. Kita sedang berpacu dengan virus saat ini, bilamana nanti si anak terpapar dengan virus, sudah ada perisai di tubuhnya,” tuturnya.

Sebanyak 129 sekolah dasar di Kota Jayapura yang ditargetkan Polresta Jayapura untuk anak anaknya divaksin. Untuk saat ini, tercatat baru 9 SD di Kota Jayapura yang sudah dilakukan vaksinasi.

Siti Atifah seorang pelajar Kelas 2C mengaku tak merasakan gejala apapun usai dirinya divaksin. Ia juga mengaku tidak takut dengan jarum suntik, meski ada sebagian anak sebayanya yang masih takut akan jarum suntik. “Senang abis divaksin,” ungkap anak bungsu dari dua bersaudara ini.

Sementara itu, Rosalina salah satu orang tua yang mendukung adanya vaksinasi terhadap anak anak. Dua anaknya ikut serta divaksin. Sebelum anaknya divaksin, Rosalina mengaku dirinya sudah vaksin dua kali. Sehingga, tidak ada keraguan baginya ketika anaknya mau divaksin. Ia juga mengetahui efek atau gejala yang bakal dialami dua anaknya setelah divaksin.

Baca Juga :  IRT dengan 10 Anak, Belajar dari Pengalaman Hidup, Referensinya dari Internet

“Kalau anak sudah divaksin imunnya sudah terjaga, sudah tahu efek dari vaksin sehingga suruh anak untuk vaksin. Selain itu, melihat kondisi kesehatan anaknya kalau dia bisa, maka divaksin. Sebelumnya, saya sudah mengedukasi mereka bahkan sudah menyiapkan obat dan vitamin setelah mereka divaksin,” tuturnya.

Dua anak Rosalina yang divaksin adalah usia 8 dan 11 tahun atau kelas 3 dan kelas 6. Usai vaksin, ia bakal mengawasi anaknya untuk tidak boleh terlalu banyak kegiatan. Perbanyak istirahat agar kondisinya stabil.

Rosalina tak memungkiri bahwa ada sebagian orang tua yang tidak setuju anaknya divaksin karena melihat kasus kasus yang ada di luar, tapi semua itu kembali kepada orang tua masing masing. Selain itu, orang tua juga harus berfikir dengan kesehatan sang anak. “Anak anak perlu diedukasi, jangan sampai ada yang lebih parah daripada pandemi kemarin,” ucapnya.

Sementara itu, Ibu Endah salah satu orang tua mengaku, jika orang tuanya sudah divaksin. Pasti akan mengarahkan anaknya untuk divaksin juga, meski masih ada sebagian orang tua yang tidak ingin anaknya divaksin. “Saya tidak memaksa anak anak saya untuk divaksin, saya cuman mengarahkan dan mengedukasi mereka. Meski takut jarum suntik, tapi tetap mau untuk divaksin,” ungkapnya. (*/tri)

Upaya Meningkatkan Capaian Vaksinasi dengan Sasaran Anak Usia 6-11 Tahun

Untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan massal di Kota Jayapura, sasaran vaksinasi Covid-19 tidak lagi hanya kepada para orang tua, Lansia maupun anak remaja. Sejak Awal Januari lalu, vaksinasi Covid-19 ini juga mulai menyasara di kalangan anak SD, usia 6-11 tahun.

Laporan: Elfira_Jayapura

Ada yang memeluk ibunya, ada yang tertawa hingga ada yang berteriak. Rupa rupa ekspresi anak anak saat divaksin di halaman sekolah SIT Qurrota A’yun, Senin (31/1) pagi. Di lain sudut, di kursi yang telah disediakan, orang tua setia mendampingi sang anak yang mau divaksin. Menenangkan si anak hingga menghibur mereka.

Saat ini, memang vaksin usia 6 hingga 11 tahun tengah gencar dilakukan di Papua termasuk di Kota Jayapura sebagaimana program pemerintah, dukungan orang tua sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Vaksinasi pada usia anak.

Sebab, orang tualah yang paling mengetahui kondisi dan pertumbuhan anak anak mereka ketika berada di rumah. Dibutuhkan sebuah persetujuan dari orang tua sebelum anak mereka divaksin. Tercatat hingga Senin (31/1) lalu, , sebanyak 1.108 anak usia 6-11 tahun telah divaksin tenaga medis di Gerai gerai Vaksinasi Presisi Polresta Jayapura Kota.

Wakapolresta Jayapura Kota AKBP Supraptono selaku Koordinator Penyelenggara vaksinasi presisi Polresta Jayapura Kota menyampaikan, hal tersebut dicapai dengan dukungan kerjasama pihak sekolah dan orang tua yang telah menyetujui program vaksinasi anak yang diselenggarakan oleh Gerai Vaksinasi Presisi Polresta Jayapura Kota.

Baca Juga :  Serahkan  Bantuan 300 Ekor Ayam di Skouw, di Keuskupan Bahas Relokasi Warga

“Kami sasari sekolah-sekolah dasar yang ada di wilayah Kota Jayapura dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada kepala sekolah, dilanjutkan ke masing-masing orang tua. Hal tersebut kami lakukan guna mendukung pemerintah dalam hal percepatan vaksinasi di Kota Jayapura,” ucap mantan Kapolres Yapen ini.

Orang tua begitu antusias, kata Wakapolresta, sebelum si anak divaksin. Pihaknya memberikan surat undangan terlebih dahulu kepada orang tua untuk meminta persetujuan. Dukungan orang tua sangat dibutuhkan dalam hal seperti ini.

“Persetujuan dari orang tua sangat dibutuhkan, karena yang divaksin anak anak harus ada persetujuan dari orang tua. Kita sedang berpacu dengan virus saat ini, bilamana nanti si anak terpapar dengan virus, sudah ada perisai di tubuhnya,” tuturnya.

Sebanyak 129 sekolah dasar di Kota Jayapura yang ditargetkan Polresta Jayapura untuk anak anaknya divaksin. Untuk saat ini, tercatat baru 9 SD di Kota Jayapura yang sudah dilakukan vaksinasi.

Siti Atifah seorang pelajar Kelas 2C mengaku tak merasakan gejala apapun usai dirinya divaksin. Ia juga mengaku tidak takut dengan jarum suntik, meski ada sebagian anak sebayanya yang masih takut akan jarum suntik. “Senang abis divaksin,” ungkap anak bungsu dari dua bersaudara ini.

Sementara itu, Rosalina salah satu orang tua yang mendukung adanya vaksinasi terhadap anak anak. Dua anaknya ikut serta divaksin. Sebelum anaknya divaksin, Rosalina mengaku dirinya sudah vaksin dua kali. Sehingga, tidak ada keraguan baginya ketika anaknya mau divaksin. Ia juga mengetahui efek atau gejala yang bakal dialami dua anaknya setelah divaksin.

Baca Juga :  Dishub Diminta Rutin Awasi dan Konsisten Tindak Sopir Angkot Yang Bandel 

“Kalau anak sudah divaksin imunnya sudah terjaga, sudah tahu efek dari vaksin sehingga suruh anak untuk vaksin. Selain itu, melihat kondisi kesehatan anaknya kalau dia bisa, maka divaksin. Sebelumnya, saya sudah mengedukasi mereka bahkan sudah menyiapkan obat dan vitamin setelah mereka divaksin,” tuturnya.

Dua anak Rosalina yang divaksin adalah usia 8 dan 11 tahun atau kelas 3 dan kelas 6. Usai vaksin, ia bakal mengawasi anaknya untuk tidak boleh terlalu banyak kegiatan. Perbanyak istirahat agar kondisinya stabil.

Rosalina tak memungkiri bahwa ada sebagian orang tua yang tidak setuju anaknya divaksin karena melihat kasus kasus yang ada di luar, tapi semua itu kembali kepada orang tua masing masing. Selain itu, orang tua juga harus berfikir dengan kesehatan sang anak. “Anak anak perlu diedukasi, jangan sampai ada yang lebih parah daripada pandemi kemarin,” ucapnya.

Sementara itu, Ibu Endah salah satu orang tua mengaku, jika orang tuanya sudah divaksin. Pasti akan mengarahkan anaknya untuk divaksin juga, meski masih ada sebagian orang tua yang tidak ingin anaknya divaksin. “Saya tidak memaksa anak anak saya untuk divaksin, saya cuman mengarahkan dan mengedukasi mereka. Meski takut jarum suntik, tapi tetap mau untuk divaksin,” ungkapnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya