Dari Kuliah Umum Bersama Menteri PAN RB RI di FEB Uncen
Menteri Pemberdayaan Aparatur Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas melakukan kunjungan ke Jayapura, Jumat (19/5). Selain meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP), Menteri Anwar Anas juga hadir memberikan kuliah umum dalam kegiatan bertajuk Kuliah Tamu dan Bincang Mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kampus Universitas Cenderawasih Uncen). Lantas apa saja yang terungkap?
Laporan: Iman IU Wenda_Jayapura
Sejumlah mahasiswa Uncen dan beberapa perwakilan dari instansi terkait, terlihat hadir dalam kegiatan kuliah umum yang digelar dalam acara Kuliah Tamu dan Bincang Mahasiswa itu. Dalam kesempatan ini, Menpan RB Abdullah Aswar Anas memberikan pemaparan materi seputar Transformasi Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi.
Sejumlah pejabat juga terlihat hadir, mulai dari Pembantu Rektor, Perwakilan Pemerintah Provinsi dan Jajaran Civitas Akademika Uncen, Penjabat Wali Kota Jayapara, Deputi dan Staf ahli Menteri PAN RB beserta para mahasiswa.
Kegiatan kuliah umum yang dilakukan oleh Menteri PAN RB ini tak hanya di Uncen, dalam beberapa kali kunjungan ke daerah, Menpan RB juga memberikan pemaparan terkait kebijakan dan terobosan yang dilakukan Kemenpan RB. Kegiatan yang sebelumnya dilakukan di 5 Kampus di seluruh indonesia, seperti UGM, Depok, Semarang, Surabaya dan Universitas Cenderawasih.
Pembantu Rektor IV Uncen Bidang Bidang Kerjasama Fredrik Sokoy, S.Sos., M.Sos menyambut antusias kedatangan Mentri PAN RB bersama jajaranya untuk memberikan kuliah umum.
“Bangga dan menyambut baik dalam diskusi bersama menteri (PAN RB), karena ini sangat jarang terjadi di tingkat Menteri yang bisa hadir di Papua,” katanya.
Sebagai kampus bersejarah di Papua, lanjut Frederik Sokoy, kalangan civitas akademika dari lembaga Uncen yang lahir pada tanggal 10 November 1962, sangat bersyukur mentri bisa datang.
“Kami dengan 9 Fakultas dan satu Program studi, kami sangat apresiais dengan kuliah umun ini, terkait informasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan,” katanya.
Sementara itu, Menpan RB Abdullah Azwar Anas dalam menyampaikan kuliah umumnya mengatakan, sebagai pejabat yang baru diganti, pihaknya terus berkomitmen mengajak seluruh pemerintah daerah untuk berinovasi.
“Kami hadirkan Mal Pelayanan Publik, Papua mengintegrasikan layanan dari semua layanan ke suatu tempat untuk wilayah timur baru di Papua yang pertama, sehingga, seperti di negara lain di eropa Satu tempat 400 izin dilayani. Ini yang kami mau terapakan agar bisa mempermudah masyarakat,” katanya.
Mantan Bupati Banyuwangi itu mengaku pihaknya berkomitmen ingin membuat contoh-contoh baik itu dalam pelayanan public, yang lebih mudah dan lebih simple, tidak hanya di Pulau Jawa tetapi juga di Papua.
“Dan total pelayanan publik dari 120 Pelayanan Publik itu 45% ada di luar Jawa ini sekaligus mempertegas bahwa presiden Jokowi ingin Indonesia sentris mau diwujudkan tidak hanya di pulau Jawa melalui infrastruktur tapi dalam konteks pelayanan publik dan saya optimis Papua juga bisa, tergantung leadernya untuk mewujudkan ini semua yang paling mudah adalah mereplikasi,” katanya.
Menurutnya jika penerapan Mal Pelayanan Pablik di Kota Jayapura ini sudah berjalan baik, maka tinggal direplikasi oleh kabupaten lain. “Sehingga indeks kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik dalam pelaksanaan birokrasi akan meningkat,” katanya.
Lanjutnya dengan diberikan kepercayaan yang singkat yang menjadi targetnya adalah bergerak reformasi birokrasi berdampak. “Presiden minta jangan rumit dan merepotkan banyak orang, media sosial bisa menghukum birokrasi jika pemerintah lambat.”ujarnya.
Oleh karena itu, system birokrasi yang ada di permintahan harus terus dibenahi. “Birokrasi jangan ribet harus dipangkas, yang panjang-panjang dipotong, itu perintah presiden.”jelasnya.
Dari pengalamannya saat menjabat Bupati Banyuwangi, Abdulah Azwar Anas juga menerapkan birokrasi yang simple untuk membeirkan kemudahan pelayanan kepada masyarakat. “Dalam kepemimpinan saya di Banyuwangi saya memangkas birokrasi yang panjang menjadi pendek, saya yakin ketika kita potong birokrasi yang ribet dan motivasi birokrasinya diperkuat saya yakin pasti bisa,” katanya. (*/tri)