Kemudian di sekolah kedua SMK
Begitu juga di SMK Pelayaran Ampari Jayapura, kepala sekolah itu, Sri Iriani mengatakan menghadapi ANBK tahun ini, pihaknya betul-betul mempersiapkan siswa-siswa yang menjadi peserta dalam ANBK itu, ada 43 siswa utama dan juga dua cadangan untuk peserta ANBK tahun ini.
Catatan- catatan atau capaian rapor pendidikan sebelumnya tentunya menjadi bahan evaluasi bagi mereka untuk betul-betul mempersiapkan siswa-siswi peserta ANBK di tahun ini. Sehingga bisa mencapai hasil penilaian rapor pendidikan yang baik.
“Kami sudah mempersiapkan siswa-siswi yang menjadi peserta jauh sebelumnya. Karena memang assessment ini menjadi penting untuk menguji keberhasilan sekolah ini,”ujarnya.
Sejauh ini sudah tiga kali sekolah itu melakukan atau mengikuti assessment serupa. Dari catatan sebelumnya, sekolah itu terus berupaya untuk meningkatkan raport pendidikan di sekolah itu. Di mana hasil penilaian sebelumnya belum semuanya maksimal. Penilaian hijau, orange hingga merah. Saat ini ada sekitar 126 siswa yang aktif belajar di sekolah kejuruan itu.
“Tahun kemarin ada yang hijau, ada juga orange ada juga merah. Kami terus melakukan evaluasi dan membenahi kekurangan yang ada,” bebernya.
Selanjutnya, sekolah berikut yang menjadi tujuan pemantauan yakni SMA Mandala Trikora. Sekolah yang menjadi binaan dari Kodam 17 Cenderawasih itu berlokasi di Distrik Jayapura Utara. Kepala Sekolah, Ferdinand Assa S.Pd, mengatakan dalam rangka melaksanakan kegiatan ujian ANBK ini pihaknya sudah memulainya dengan beberapa tahapan prosedur sesuai ketentuan pemerintah.
Dimulai dengan penyetingan peralatan komputer yang dipakai, termasuk menyiapkan peserta didik yang mengikuti ANBK tersebut. Tahun ini khusus untuk rapor penilaian di 2024 ada 5 penilaian yang sudah masuk dalam kategori hijau, sementara penilaian yang dianggap masih kurang itu adalah kemampuan numerasi siswa.
Hal ini kemudian menjadi perhatian serius dari pihak sekolah. Di mana pihak sekolah juga menyediakan waktu khusus untuk pendalaman numerasi di sekolah, termasuk literasi yang selalu terjadwal.
“Numerasi itu dia punya indikator itu matematika bilangan, ketidakpastian. Jadi kita kuatkan di situ, kemudian kita adakan pelatihan-pelatihan, kerjasama dengan platos. Untuk persiapan OSN sekalian kita perkuat untuk ANBK,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid SMA Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Nurjaya menjelaskan, ANBK adalah asesmen yang menggunakan komputer secara daring dan semi daring sebagai media untuk menampilkan dan menjawab soal. ANBK tidak hanya menyorot pada peserta didik, namun program ini menitikberatkan pada tujuannya untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Kemendikbud telah menetapkan ANBK sejak tahun 2021 sebagai pengganti dari Ujian Nasional sekaligus penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan.
Oleh karena itu, ANBK bukan lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu melainkan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan yang telah disebut sebelumnya yakni berupa input, proses, dan output.
“Suksesnya ANBK ini tergantung dari sumber daya manusianya, kemudian juga sarana dan prasarana. Jadi kami pastikan semua sarana dan prasarana di sekolah itu, sudah memadai untuk dilaksanakan,” ujar Nurjaya. (*/tri).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos