Sementara itu, untuk 12 sekolah di Papua di bawah naungan Pemerintah Provinsi Papua, meski dipungut biaya, namun masih diminati peserta didik. Adapun 12 sekolah tersebut yakni SLBN 1 Jayapura, SLBN Pembina Buper, SLBN Saireri Biak, SLBN Yapen, SLBN Waropen, SLBS TH Biak, SDLB Subyaki Biak, SMAN 3 Jayapura, Smankor, SMKN 1 Jayapura, SMKN 4 Koya dan SMKN Maritim Biak.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Dr. Laorens Wantik, M.Pd, Si mengatakan, meski ada pungutan namun antusias peserta didik tetap tinggi. Hal ini karena mutu sekolah di bawah naungan Pemprov cukup baik.
“Mau ada SPP atau tidak, peminatnya tetap banyak. Ini karena sekolah binaan Provinsi Papua mendekati akreditasi baik dan peserta didik punya harapan. Sehingga dikenakan biaya pun tidak mempengaruhi,” kata Laorens saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (18/7).
Menurutnya, alasan sekolah tersebut masih memiliki banyak peminat, lantaran peserta didik tak sekadar diajarkan materi, melainkan dibina dan ada unsur-unsur terkait seperti SMAN 3 yang dijamin sistem mutu pendidikannya.
“Kalau sistim mutu kan konsekuensinya pembiayaan, oleh karena itu tetap ada SPP. Seperti Smankor yang dikenal dengan pelatihan yang berbobot, makanan minum atlet dan biaya lainnya. Sehingga tetap ada pungutan kepada peserta didik. Begitu juga tingkatan SMA, ada biaya praktik dan biaya lain-lain,” terangnya.