Thursday, November 21, 2024
29.7 C
Jayapura

Angkat Isu Cycloop dan Danau Sentani, Masuk 10 Besar dari 300 Lebih Sekolah

Melihat Prestasi SMAN 7 Jayapura di Ajang  Program Sekolah Berketahanan Iklim

SMA Negeri 7 Kota Jayapura berhasil menorehkan prestasi gemilang di level nasional. Setelah sekolah tersebut terpilih menjadi satu-satunya lembaga pendidikan menengah di Tanah Papua masuk dalam 10 besar dari 300-an sekolah di seluruh Indonesia yang ikut dalam  Program Sekolah Berketahanan iklim Tingkat Regional Asia Tenggara.

Laporan: Robert Mboik-Jayapura

SMA Negeri 7 Kota Jayapura mungkin masih sangat asing di telinga masyarakat Kota Jayapura. Itu tidaklah heran, sebab sekolah itu baru saja diresmikan statusnya menjadi sekolah negeri dari sebelumnya merupakan dua sekolah swasta yaitu SMA PGRI dan SMA Korpri.

  Sekolah ini terletak di Distrik Heram,  Kota Jayapura. Sekolah ini juga tidak banyak dikenal, karena memang sejak didirikan, sekolah ini berstatus swasta, selain itu, siswa-siswi yang mendaftar di sekolah itu, terbilang cukup minim.

   Tahun ini adalah tahun pertama sekolah itu menyandang status negeri, dan akan menerima peserta didik baru. Karena itu, seluruh guru dan pegawai di sekolah itu, kini sedang berjuang keras agar sekolah itu, menjadi salah satu sekolah yang berprestasi. Karena itu salah satu upaya yang dilakukan adalah sekolah itu terus membenahi diri dengan  berinovasi. Hal itulah yang mulai dikembangkan oleh para guru dan siswa di sekolah itu.

Baca Juga :  Faktor Ekonomi Hingga Perselingkuhan, Banyak Suami Istri Harus Bercerai 

   Plt. Kepala SMA Negeri 7 Kota Jayapura, Parjan menuturkan, keberadaan sekolah itu tidak boleh kalah dengan sekolah lainnya. Sehingga ketika ada ajang perlombaan yang digelar, pihaknya selalu  memotivasi untuk mencoba peruntungan untuk berkompetisi. Salah satu ajang bergengsi yang baru mulai dilakukan misalnya, ketika sekolah itu mengikuti ajang Program Sekolah Berketahanan iklim Tingkat Regional Asia Tenggara belum lama ini.

    Kegiatan itu dimulai Pada tanggal 28 April-04 Mei 2024, Tim SMAN 7 Jayapura yang diwakili oleh Plt.Kepala Sekolah Parjan, S.Pd., M.Pd, Yayan Sofyan, S. Pd., MS. dan Merry Bonay, S.Pd.Gr yang mana ketiganya adalah mantan guru dari SMA PGRI Jayapura,  mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) Agent of Change South east Asia Climate Change Education Program (SEA-CEP) yang diselenggarakan oleh SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) di Bandung, Jawa Barat. Program SEA CEP sendiri adalah salah satu program unggulan dari SEAQIS.

Baca Juga :  Tabrak Pembatas Jalan,  Pengendara Motor Meninggal di Tempat

   Ini merupakan rangkaian kegiatan program pendidikan Perubahan Iklim untuk sekolah-sekolah di Asia Tenggara yang merupakan kawasan gedung SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS).

“Mengapa Pendidikan untuk Perubahan Iklim diperlukan? Hal ini sangat urgent mengingat dampak perubahan iklim sangat terasa saat ini,” ujar Parjan, Jumat (17/5).

   Karena itu, sebagai upaya untuk mendukung implementasi pembelajaran,  terkait perubahan iklim yang mendukung pendidikan lingkungan hidup untuk pembangunan yang berkelanjutan, yang tertuang pada Sustainable Development Goals (SDGs), SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) mengembangkan Southeast Asia Climate Change Education Programme (SEA-CEP).    

Melihat Prestasi SMAN 7 Jayapura di Ajang  Program Sekolah Berketahanan Iklim

SMA Negeri 7 Kota Jayapura berhasil menorehkan prestasi gemilang di level nasional. Setelah sekolah tersebut terpilih menjadi satu-satunya lembaga pendidikan menengah di Tanah Papua masuk dalam 10 besar dari 300-an sekolah di seluruh Indonesia yang ikut dalam  Program Sekolah Berketahanan iklim Tingkat Regional Asia Tenggara.

Laporan: Robert Mboik-Jayapura

SMA Negeri 7 Kota Jayapura mungkin masih sangat asing di telinga masyarakat Kota Jayapura. Itu tidaklah heran, sebab sekolah itu baru saja diresmikan statusnya menjadi sekolah negeri dari sebelumnya merupakan dua sekolah swasta yaitu SMA PGRI dan SMA Korpri.

  Sekolah ini terletak di Distrik Heram,  Kota Jayapura. Sekolah ini juga tidak banyak dikenal, karena memang sejak didirikan, sekolah ini berstatus swasta, selain itu, siswa-siswi yang mendaftar di sekolah itu, terbilang cukup minim.

   Tahun ini adalah tahun pertama sekolah itu menyandang status negeri, dan akan menerima peserta didik baru. Karena itu, seluruh guru dan pegawai di sekolah itu, kini sedang berjuang keras agar sekolah itu, menjadi salah satu sekolah yang berprestasi. Karena itu salah satu upaya yang dilakukan adalah sekolah itu terus membenahi diri dengan  berinovasi. Hal itulah yang mulai dikembangkan oleh para guru dan siswa di sekolah itu.

Baca Juga :  Bisa Jadi Banyak Yang Habis Nonton Langsung Pulang Pakai Pesawat

   Plt. Kepala SMA Negeri 7 Kota Jayapura, Parjan menuturkan, keberadaan sekolah itu tidak boleh kalah dengan sekolah lainnya. Sehingga ketika ada ajang perlombaan yang digelar, pihaknya selalu  memotivasi untuk mencoba peruntungan untuk berkompetisi. Salah satu ajang bergengsi yang baru mulai dilakukan misalnya, ketika sekolah itu mengikuti ajang Program Sekolah Berketahanan iklim Tingkat Regional Asia Tenggara belum lama ini.

    Kegiatan itu dimulai Pada tanggal 28 April-04 Mei 2024, Tim SMAN 7 Jayapura yang diwakili oleh Plt.Kepala Sekolah Parjan, S.Pd., M.Pd, Yayan Sofyan, S. Pd., MS. dan Merry Bonay, S.Pd.Gr yang mana ketiganya adalah mantan guru dari SMA PGRI Jayapura,  mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) Agent of Change South east Asia Climate Change Education Program (SEA-CEP) yang diselenggarakan oleh SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) di Bandung, Jawa Barat. Program SEA CEP sendiri adalah salah satu program unggulan dari SEAQIS.

Baca Juga :  Mudahkan Dalam Pelaporan RFK dan Hindari Perbedaan Data

   Ini merupakan rangkaian kegiatan program pendidikan Perubahan Iklim untuk sekolah-sekolah di Asia Tenggara yang merupakan kawasan gedung SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS).

“Mengapa Pendidikan untuk Perubahan Iklim diperlukan? Hal ini sangat urgent mengingat dampak perubahan iklim sangat terasa saat ini,” ujar Parjan, Jumat (17/5).

   Karena itu, sebagai upaya untuk mendukung implementasi pembelajaran,  terkait perubahan iklim yang mendukung pendidikan lingkungan hidup untuk pembangunan yang berkelanjutan, yang tertuang pada Sustainable Development Goals (SDGs), SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS) mengembangkan Southeast Asia Climate Change Education Programme (SEA-CEP).    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/