Gayung Bersambut, Diberi Bekal Ketrampilan Untuk Lestarikan Warisan 

  Diapun mengatakan meski saat ini hasil karya mereka ini belum memberikan dampak yang siginikan untuk pertumbuhan ekonomi. Namun tetap meras bersyukur pembuatan kramik ini merupakan warisan orang tua yang mestinya dijaga dan dilestarikan.

  “Ini adalah roh peninggalan orang tua kami, meski belum menghasilkan uang, tapi kami sudah bisa hidupkan sejarah masa lalu,” tuturnya.

  Tentunya kata dia dengan dukungan BBPSK Jayapura mereka akan tetap mendorong keramik tersebut menjadi brand kekhasan Kota Jayapura. Sehingga bisa dipasarkan baik pasar tradisional maupun lokal.

Pihaknyapun mengharapkan pemerintah Kota Jayapura dapat memperhatikan produk tersebut sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. “Kami harap pemerintah bisa melihat hasil karya kami ini, sehingga bisa mendorong ekonomi kami kedepan,” harapnya.

   Sementara itu di tempat yang sama Kepala BBPKS Jayapura John Herman Mampioper mengatakan Kementrian Sosial akan mengekspos produk hasil perajin keramik Kampung Kayo Batu ini di Jakarta. Produk yang akan diekspos ini berupa souvenir, seperti gelas, piring, vas bunga, serta serta souvenir lainnya.

  “Kami akan kirim hasil produksi Kelompok Perajin Keramik ini ke Jakarta, selain untuk di ekspos, tapi juga karena sudah ada yang pesan sekitar 500 produk,” katanya usai launching produk perajin Kramik Kampung Kayo Batu Jumat (14/6)

  Pihaknyapun akan mendorong produk tersebut kedalam hak komunal. “Kami akan gandeng Kemenkumham agar produk ini memiliki legalitas hukum,” ujarnya.

  Tidak hanya itu BBPPSK Jayapura juga, kata Herman,  akan memasarkan produk tersebut baik tingkat lokal maupun nasional bahkan manca negara. “Karena ini menarik jika dipasarkan di Cafe Cafe, juga di bandara sebagai souvenir khas Kota Jayapura,” ujarnya.

  Pihaknyapun mengharapkan adanya perhatian pemerintah agar mendorong produk tersebut dipasarkan dipasar tradisonal. Tidak hanta itu jiga diharapkan agar oemerintah dapat membuat prduk tersebut menjadi brand lokal yang memiliki legalitas hukum yang kuat.

  “Sehingga kalau di jual dimana saja orang kenal bahwa ini produk dari perajin Kampung Kayu Batu,” kata John. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

  Diapun mengatakan meski saat ini hasil karya mereka ini belum memberikan dampak yang siginikan untuk pertumbuhan ekonomi. Namun tetap meras bersyukur pembuatan kramik ini merupakan warisan orang tua yang mestinya dijaga dan dilestarikan.

  “Ini adalah roh peninggalan orang tua kami, meski belum menghasilkan uang, tapi kami sudah bisa hidupkan sejarah masa lalu,” tuturnya.

  Tentunya kata dia dengan dukungan BBPSK Jayapura mereka akan tetap mendorong keramik tersebut menjadi brand kekhasan Kota Jayapura. Sehingga bisa dipasarkan baik pasar tradisional maupun lokal.

Pihaknyapun mengharapkan pemerintah Kota Jayapura dapat memperhatikan produk tersebut sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. “Kami harap pemerintah bisa melihat hasil karya kami ini, sehingga bisa mendorong ekonomi kami kedepan,” harapnya.

   Sementara itu di tempat yang sama Kepala BBPKS Jayapura John Herman Mampioper mengatakan Kementrian Sosial akan mengekspos produk hasil perajin keramik Kampung Kayo Batu ini di Jakarta. Produk yang akan diekspos ini berupa souvenir, seperti gelas, piring, vas bunga, serta serta souvenir lainnya.

  “Kami akan kirim hasil produksi Kelompok Perajin Keramik ini ke Jakarta, selain untuk di ekspos, tapi juga karena sudah ada yang pesan sekitar 500 produk,” katanya usai launching produk perajin Kramik Kampung Kayo Batu Jumat (14/6)

  Pihaknyapun akan mendorong produk tersebut kedalam hak komunal. “Kami akan gandeng Kemenkumham agar produk ini memiliki legalitas hukum,” ujarnya.

  Tidak hanya itu BBPPSK Jayapura juga, kata Herman,  akan memasarkan produk tersebut baik tingkat lokal maupun nasional bahkan manca negara. “Karena ini menarik jika dipasarkan di Cafe Cafe, juga di bandara sebagai souvenir khas Kota Jayapura,” ujarnya.

  Pihaknyapun mengharapkan adanya perhatian pemerintah agar mendorong produk tersebut dipasarkan dipasar tradisonal. Tidak hanta itu jiga diharapkan agar oemerintah dapat membuat prduk tersebut menjadi brand lokal yang memiliki legalitas hukum yang kuat.

  “Sehingga kalau di jual dimana saja orang kenal bahwa ini produk dari perajin Kampung Kayu Batu,” kata John. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos