Untuk itu ia berharap dengan kehadiran Wapres di pasar Induk Youtefa nantinya dapat menjawab segala kebutuhan dan keluhan para pedagang dan masyarakat umum lainnya terkait dengan kondisi pasar yang dianggap semerawut terutama penataan kios atau lapak dalam pasar.
Harapan yang sama juga disampaikan Dina (34) dan Syarif (40) pedagang di pasar Otonom. Keduanya berharap dengan kehadiran Wapres di pasar tersebut dapat membawa perubahan baru di pasar Otonom terutama dalam penataan pasar yang hingga kini menjadi polemik.
“Kami berharap dengan kehadiran bapak Wapres ke pasar ini (Otonom) pada, Kamis 18 September 2025 dapat membawa perubahan bagi pembangunan pasar ke depannya,” harap kedua pedagang tersebut kepada Cenderawasih Pos, Rabu (17/9).
Cenderawasih pos mencoba menelusuri pasar. Tak sedikit kios di beberapa lorong pasar masih tertutup rapat, meninggalkan bayangan kosong yang menambah kesan suram. Dinding kios-kios pasar tampak dicoret dengan tulisan kontroversi, catnya terkelupas, sebagian tembok bahkan berlubang hingga rangka besi terlihat mengintip.
Sementara di satu sisi di Pasar Induk Youtefa dan Otonom terlihat Mama-mama Papua duduk langsung di atas tanah menjaga dagangannya. Meski di atas permukaan tanah yang tidak rata, namun mama-mama ini tetap melayani pedagangnya ramah, sopan dan tak lupa senyum.
Lantai pasar Otonom pun tak kalah menyedihkan, dengan keramik pecah dan copot yang tak lagi terpasang sebagaimana mestinya. Di beberapa sudut, aroma pesing ikut menguap. Kondisi ini diketahui banyak pedagang sudah menyampaikan protes kepada pengelola, tetapi tak kunjung diperbaiki. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos