Wednesday, August 20, 2025
22.2 C
Jayapura

Tak Ada Lagi Perploncoan, Cegah Paham Radikalisme dan Ideologi Berseberangan

Sementara dalam materi yang sifatnya Nasional panitia PKKMB menyediakan materi pencegahan dan penanggulangan intoleransi, radikalisme, terorisme dan pemahaman yang bertentangan dengan Idiologi negara.

Menurutnya, dengan materi tersebut para peserta PKKMB dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai bahaya paham-paham tersebut. Serta membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menolak dan melawan paham-paham tersebut, serta berkontribusi pada terciptanya lingkungan kampus dan masyarakat yang lebih toleran, damai, dan aman.

“Untuk memperkuat pemahaman mahasiswa memahami akar penyebab, motif, dan modus operandi dari intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta bagaimana paham-paham tersebut menyebar,” ungkapnya.

Untuk itu mahasiswa diajak untuk dapat menjadi agen perubahan positif di lingkungan kampus dan masyarakat, serta turut serta dalam menciptakan suasana yang lebih toleran dan damai.

Baca Juga :  Warga Rela Antre Nikmati Wahana, Pengunjung Tertinggi Sejak Tahun 2010

Dengan demikian, ia mengharapkan materi ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk sikap dan perilaku mahasiswa agar menjadi generasi muda yang lebih moderat, toleran, dan cinta damai, serta mampu berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara terutama di Papua. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara dalam materi yang sifatnya Nasional panitia PKKMB menyediakan materi pencegahan dan penanggulangan intoleransi, radikalisme, terorisme dan pemahaman yang bertentangan dengan Idiologi negara.

Menurutnya, dengan materi tersebut para peserta PKKMB dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai bahaya paham-paham tersebut. Serta membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menolak dan melawan paham-paham tersebut, serta berkontribusi pada terciptanya lingkungan kampus dan masyarakat yang lebih toleran, damai, dan aman.

“Untuk memperkuat pemahaman mahasiswa memahami akar penyebab, motif, dan modus operandi dari intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta bagaimana paham-paham tersebut menyebar,” ungkapnya.

Untuk itu mahasiswa diajak untuk dapat menjadi agen perubahan positif di lingkungan kampus dan masyarakat, serta turut serta dalam menciptakan suasana yang lebih toleran dan damai.

Baca Juga :  Warga Rela Antre Nikmati Wahana, Pengunjung Tertinggi Sejak Tahun 2010

Dengan demikian, ia mengharapkan materi ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk sikap dan perilaku mahasiswa agar menjadi generasi muda yang lebih moderat, toleran, dan cinta damai, serta mampu berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara terutama di Papua. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya