Friday, December 27, 2024
32.7 C
Jayapura

Nabung dari Hasil Jualan Jamu,  Naikkan Haji untuk Almarhum Adik

Ketika Calon Jamaah Haji Kota Jayapura Bersiap Berangkat Pasca Pandemi Covid-19

Setelah ditutup selama dua tahun karena pandemi Covid-19,  Calon Jamaah Haji (CJH) Indoensia, termasuk dari Kota Jayapura kini bersiap untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Lalu bagaimana kesan dan harapan CJH yang secara resmi dilepas keberangkatannya?

Laporan : Priyadi-Jayapura

Rabu (18/5) siang kemarin, menjadi hari yang luar biasa setelah lebih dari dua tahun CJH Kota Jayapura menunggu keberangkatan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekah. Keluarga, sanak saudara hadir dalam pelepasan CJH 1443 H/2022 M Kota Jayapura yang berlangsung di Halaman Kantor Kemenag Abepura, Kota Jayapura.

   Memang penundaan keberangkatan ibadah haji diakibatkan adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia, sehingga Kerajaan Saudi Arabia  tidak membuka kegiatan ibadah haji bagi beberapa negara, termasuk Indonesia.

  Namun sekarang  CJH Indonesia khususnya Kota Jayapura sudah  bersyukur karena pelaksanaan ibadah haji sudah bisa dilaksanakan karena pemerintah Arab Saudi sudah memberikan membuka lagi pelaksanaan ibadah haji.

  Walaupun demikian, dampak dari pandemi Covid-19 membuat kebijakan baru CJH yang bisa melakukan ibadah haji dari Indonesia kuotanya dikurangi hampir 45 persen, sehingga kuota CJH Kota Jayapura yang berangkat juga berkurang hanya 140 orang dan cadangan 29 orang jika sewaktu waktu ada CJH yang mengundurkan diri.

  Kepala Kemenag Kota Jayapura Abdul mengakui, sebanyak 140 CJH Kota Jayapura yang dilepas ini sudah melalui proses yang telah ditentukan mulai dari vaksinasi, kelengkapan dokumen maupun pemberian manasik haji dan nantinya maamsib ada pembekalan lagi jika sudah dilakukan embakasi di Makassar.

Baca Juga :  Berdayakan Seniman Papua, Sekaligus Gairahkan UMKM Pasca Pandemi

  Sedangkan, untuk keberangkatan pastinya ke Tanah suci Mekkah tanggalnya masih belum ditetapkan masih menunggu dari Kemenag pusat dengan menunggu CJH Kota Jayapura dapat kloter penerbangan tanggal berapa.

“Untuk keberangkatan  CJH 1443 H/2022 memang lain dibanding tahun tahun sebelumnya, dampak dari pandemi Covid-19, jadi kita harus ikuti aturan yang ada. Bahkan kuota CJH juga dipangkas tidak seperti dulu dan kita Kota Jayapura maaih dapat 140 orang cadangan 29 orang jika ada sewakti waktu CJH ada yang mundur. Sedangkan untuk kuota CJH Papua hanya 488 orang,”jelasnya.

  Ditempat sama, Ibu Simbari (64) salah satu CJH tertua ini mengaku, sangat bangga, bersyukur dan berterima kasih karena titik jelas keberangkatan ibadah haji sudah ada, karena ia sendiri sudah menunggu lama, dan kali ini ibadah haji ia lakukan untuk adiknya Sumber Rahayu yang telah meninggal dunia.

  Ia sendiri telah menunaikan ibadag haji pada tahun 2016 dan kini ia mau menunaikan ibadah haji untuk adiknya yang sudah meninggal dengan menabung dari hasil jualan jamu di daerah lingkaran abepura.

  “Ibadah haji ini untuk adik saya yang sudah meninggal, uang yang untuk naik haji murni dari hasil jualan jamu saya sejak tahun 2012 lalu, sedikit demi sedikit saya kumpulkan saat haji pertama dan saya lanjut lagi menambung untuk naik ibadah haji buat almarhumah adik saya,”katanya, saat ditemui Wartawan Cenderawasih Pos, Rabu (18/5)kemarin.

Baca Juga :  Usia Sekolah Dihargai Rp 500 Ribu, Langsung Nego dan Ngedate

   Menurutnya, walaupun syarat untuk menunaikan ibadah haji sekarang banyak aturan akibat adanya virus corona, tapi Ibu Simbari bisa memenuhi syarat yang ditetapkan baik telah melakukan vaksinasi, pengecekan kesehatan dan lainnya. Dan niatnya juga sudah bulat apapun yang terjadi semua sudah diserahkan kepada Allah SWT.

   Ibu Simbari sendiri datang di Papua sudah sekira 30 tahun lalu pada tahun 1992 dimana suaminya lebih duluan meninggal dunia, sehingga ia putuskan ke Papua dan tinggal di Kota Jayapura pertama kali jualan nasi kuning, kemudian jualan jamu di lingkaran Abe dan Furia. Selain ibu Simbari salah satu CJH yang usia termuda adalah Mulana dengan usia 27 tahun.

  Sementara itu, Wali Kota Jayapura Dr  Benhur Tomi Mano, MM., berpesan kepada JCH Kota Jayapura untuk selalu menjaga kesehatan dari mau berangkat, pada saat melaksanakan ibadah haji, serta pulang ke Tanah Air. Tetap jaga nama baik bangsa negara Indonesia, nama baik rombongan dari Papua khususnya Kota Jayapura dan jangan lupa doakan Kota Jayapura tetap aman, nyaman dan damai, penduduknya taat dan beriman selalu memuliakan Tuhan.

  Hal lainnya, semua aturan yang diberikan pemerintah Indonesia dan KSA karena adanya aturan terkait penanggulangan pandemi Covid-19 semua harus diikuti dengan baik sesuai aturan yang ada karena ini menyangkut keselamatan dan kesehatan bersama. (*/tri)

Ketika Calon Jamaah Haji Kota Jayapura Bersiap Berangkat Pasca Pandemi Covid-19

Setelah ditutup selama dua tahun karena pandemi Covid-19,  Calon Jamaah Haji (CJH) Indoensia, termasuk dari Kota Jayapura kini bersiap untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Lalu bagaimana kesan dan harapan CJH yang secara resmi dilepas keberangkatannya?

Laporan : Priyadi-Jayapura

Rabu (18/5) siang kemarin, menjadi hari yang luar biasa setelah lebih dari dua tahun CJH Kota Jayapura menunggu keberangkatan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekah. Keluarga, sanak saudara hadir dalam pelepasan CJH 1443 H/2022 M Kota Jayapura yang berlangsung di Halaman Kantor Kemenag Abepura, Kota Jayapura.

   Memang penundaan keberangkatan ibadah haji diakibatkan adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia, sehingga Kerajaan Saudi Arabia  tidak membuka kegiatan ibadah haji bagi beberapa negara, termasuk Indonesia.

  Namun sekarang  CJH Indonesia khususnya Kota Jayapura sudah  bersyukur karena pelaksanaan ibadah haji sudah bisa dilaksanakan karena pemerintah Arab Saudi sudah memberikan membuka lagi pelaksanaan ibadah haji.

  Walaupun demikian, dampak dari pandemi Covid-19 membuat kebijakan baru CJH yang bisa melakukan ibadah haji dari Indonesia kuotanya dikurangi hampir 45 persen, sehingga kuota CJH Kota Jayapura yang berangkat juga berkurang hanya 140 orang dan cadangan 29 orang jika sewaktu waktu ada CJH yang mengundurkan diri.

  Kepala Kemenag Kota Jayapura Abdul mengakui, sebanyak 140 CJH Kota Jayapura yang dilepas ini sudah melalui proses yang telah ditentukan mulai dari vaksinasi, kelengkapan dokumen maupun pemberian manasik haji dan nantinya maamsib ada pembekalan lagi jika sudah dilakukan embakasi di Makassar.

Baca Juga :  Cara Elegan Menjawab Perundungan saat Klub Kesayangan Terpuruk

  Sedangkan, untuk keberangkatan pastinya ke Tanah suci Mekkah tanggalnya masih belum ditetapkan masih menunggu dari Kemenag pusat dengan menunggu CJH Kota Jayapura dapat kloter penerbangan tanggal berapa.

“Untuk keberangkatan  CJH 1443 H/2022 memang lain dibanding tahun tahun sebelumnya, dampak dari pandemi Covid-19, jadi kita harus ikuti aturan yang ada. Bahkan kuota CJH juga dipangkas tidak seperti dulu dan kita Kota Jayapura maaih dapat 140 orang cadangan 29 orang jika ada sewakti waktu CJH ada yang mundur. Sedangkan untuk kuota CJH Papua hanya 488 orang,”jelasnya.

  Ditempat sama, Ibu Simbari (64) salah satu CJH tertua ini mengaku, sangat bangga, bersyukur dan berterima kasih karena titik jelas keberangkatan ibadah haji sudah ada, karena ia sendiri sudah menunggu lama, dan kali ini ibadah haji ia lakukan untuk adiknya Sumber Rahayu yang telah meninggal dunia.

  Ia sendiri telah menunaikan ibadag haji pada tahun 2016 dan kini ia mau menunaikan ibadah haji untuk adiknya yang sudah meninggal dengan menabung dari hasil jualan jamu di daerah lingkaran abepura.

  “Ibadah haji ini untuk adik saya yang sudah meninggal, uang yang untuk naik haji murni dari hasil jualan jamu saya sejak tahun 2012 lalu, sedikit demi sedikit saya kumpulkan saat haji pertama dan saya lanjut lagi menambung untuk naik ibadah haji buat almarhumah adik saya,”katanya, saat ditemui Wartawan Cenderawasih Pos, Rabu (18/5)kemarin.

Baca Juga :  Bantu Turunkan Disparitas Pelayanan Kesehatan di Papua

   Menurutnya, walaupun syarat untuk menunaikan ibadah haji sekarang banyak aturan akibat adanya virus corona, tapi Ibu Simbari bisa memenuhi syarat yang ditetapkan baik telah melakukan vaksinasi, pengecekan kesehatan dan lainnya. Dan niatnya juga sudah bulat apapun yang terjadi semua sudah diserahkan kepada Allah SWT.

   Ibu Simbari sendiri datang di Papua sudah sekira 30 tahun lalu pada tahun 1992 dimana suaminya lebih duluan meninggal dunia, sehingga ia putuskan ke Papua dan tinggal di Kota Jayapura pertama kali jualan nasi kuning, kemudian jualan jamu di lingkaran Abe dan Furia. Selain ibu Simbari salah satu CJH yang usia termuda adalah Mulana dengan usia 27 tahun.

  Sementara itu, Wali Kota Jayapura Dr  Benhur Tomi Mano, MM., berpesan kepada JCH Kota Jayapura untuk selalu menjaga kesehatan dari mau berangkat, pada saat melaksanakan ibadah haji, serta pulang ke Tanah Air. Tetap jaga nama baik bangsa negara Indonesia, nama baik rombongan dari Papua khususnya Kota Jayapura dan jangan lupa doakan Kota Jayapura tetap aman, nyaman dan damai, penduduknya taat dan beriman selalu memuliakan Tuhan.

  Hal lainnya, semua aturan yang diberikan pemerintah Indonesia dan KSA karena adanya aturan terkait penanggulangan pandemi Covid-19 semua harus diikuti dengan baik sesuai aturan yang ada karena ini menyangkut keselamatan dan kesehatan bersama. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya