Upaya PMI Kota Jayapura Memenuhi Kebutuhan Darah di Tengah Keterbatasan Pendonor
Kebutuhan darah untuk operasi maupun kebutuhan lainnya di sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura ini terbilang cukup tinggi. Ironisnya, hingga kini kebutuhan darah ini belum sebanding dengan pendonor yang merelakan darahnya untuk membantu menyelamatkan jiwa orang lain. Lantas seperti apa upaya yang dilakukan PMI Kota Jayapura.
Laporan: Priyadi_Jayapura
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura Rustan Saru mengungkapkan, kebutuhan darah di Kota Jayapura selama 1 bulan rata rata 1.500-1.700 kantong darah atau sehari 50 kantong darah. Namun kenyataannya setiap hari PMI Kota Jayapura hanya bisa memenuhi 30 kantong darah.
Dengan jumlah ini, maka PMI Kota Jayapura belum bisa memenuhi transfusi darah yang dibutuhkan di rumah sakit bagi pasien yang membutuhkan darah, apakah untuk kebutuhan operasi, pasien yang mengalami kecelakaan atau ada pasien yang mau melahirkan.
“Kebutuhan darah kita setiap hari bagi pasien di rumah sakit yang mau transfusi darah sebanyak 50 kantong darah, tapi kita hanya bisa memenuhi 30 kantong darah,” ungkapnya saat melantik pengurus PMI distrik se Kota Jayapura masa Bhakti 2023-2028 di Hotel Horison Kotaraja, Sabtu (16/9).
Oleh karena itu, dalam setiap kegiatan masyarakat atau ulang tahun institusi/lembaga bisa menggelar kegiatan donor darah. Seperti halnya dalam pelantikan pengurus PMI dan juga dalam rangka HUT PMI ini, PMI Kota Jayapura juga melaksanakan donor darah, pemberian penghargaan bagi mitra yang telah melaksanakan donor darah dan orientasi bagi pengurus PMI distrik se Jayapura yang dilantik, dan dihadiri Staf Ahli Wali Kota Jayapura Bidang SDM dan Kemasyarakatan dijabat Sem Stely Merauje.
Tak hanya itu, untuk memenuhi kebutuhan stok darah yang terbatas, maka dari keluarga pasien yang membutuhkan darah diharapkan juga bisa mencari orang yang mau mendonorkan darah sebagai pendonor pengganti yang darahnya sama. “Apakah dari keluarga, kerabat atau lainnya yang sama darahnya dan ikhlas mendonorkan darahnya,” ungkap Rustan Saru.
Rustan Saru yang juga mantan Wakil Wali Kota Jayapura mengaku, adanya mitra dalam melakukan kegiatan donor darah baik dari pihak TNI/Polri, BUMN/ BUMD maupun instansi lainnya tentu ini sangat membantu sekali. Diharapkan kegiatan donor darah selalu rutin dilakukan dan bagi warga yang belum melakukan donor darah diharapkan bisa melakukan donor darah.
Sebab, dengan donor darah bisa membantu menyelamatkan kehidupan bagi yang membutuhkan darah, dan pendonor juga bisa hidup sehat, karena darah dalam tubuh bisa terus berganti.
Untuk itu, diharapkan kepada pengurus PMI Distrik se Kota Jayapura yang dilantik diharapkan bisa menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang masing masing, walaupun menjadi pengurus PMI tidak dibayar, namun dengan keterpanggilan ini tetap bekerja dengan tulus dan ikhlas karena ini sebagai amal baik kita yang nanti akan dibalas langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Rustan Saru, tugas PMI juga tidak hanya dalam hal donor darah, namun dalam bidang sosial kemanusiaan, membantu dalam hal kebencanaan, membantu dalam hal pendidikan, membantu dalam hal kesehatan sehingga PMI ini adalah organisasi sosial kemasyarakatan tidak mengenal suku, agama, kelompok dan golongan.
Sementara itu, mewakili Pj Wali Kota Jayapura Staf Ahli Wali Kota Jayapura Bidang SDM dan Kemasyarakatan dijabat Sem Stely Merauje, mengaku, atas nama Pemerintah Kota Jayapura memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada PMI Kota Jayapura yang telah melantik pengurus PMI SE distrik Kota Jayapura masa bakti 2023 -2028 diharapkan pengurus yang dilantik ini bisa bekerja secara optimal dan mampu menjadi mitra pemerintah melalui berbagai program yang ada.
Dimana kehadiran PMI baik dari kota maupun distrik sejauh ini sangat membantu pemerintah kota Jayapura dalam membantu masalah sosial kemasyarakatan pemenuhan darah pembentukan karakter dan pada saat terjadi peristiwa bencana pasti PMI ikut berperan serta.
Untuk itu, pemerintah Kota Jayapura tetap memberikan perhatian dukungan dan pembinaan apa yang menjadi kebutuhan PMI dalam menjalankan programnya. (*/tri)
