Friday, October 18, 2024
33.7 C
Jayapura

Ingin Peran Anak Muda Diakomodir hingga Angkat Martabat Kaum Perempuan

   Menurutnya, Kota Jayapura merupakan kota jasa, dengan sumber daya alamnya yang melimpah. Sudah saatnya ditata dan dikelolah dengan baik. Salah satunya memberi ruang kepada anak muda untuk menjadi pelaku utama mengelola sumber daya alam yang ada.

   “Saya melihat  Kota Jayapura saat ini belum begitu maju, itu terjadi karena pembangunanya tidak memberikan sepenuhnya kepada anak muda untuk mengolah sumber daya alam yang ada,” ujar lulusan SMPN 5 Jayapura itu.

   Padahal lanjutnya anak muda memiliki cukup ruang, membangun itu, apalagi dengan kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat, maka sudah saatnya anak muda yang menjadi garda terdepan membangun daerahnya sendiri dengan pola modernisasi. “Tapi yang terjadi kita di Kota Jayapura pembangunan masih dengan pola lama, itu karena anak muda tidak diberi peran,” tuturnya.

Baca Juga :  Masuk Dipandu Petugas KPPS, Tangan Diarahkan ke Surat Suara

   Atas persoalan-perosalan itu, Novel yang menamatkan sekolah menengah di SMAN 4 Jayapura itu ingin mengubah mindest, atau pola kerja yang baru dengan berani berkontestasi meski harus melewati kelikir yang tajam.

   “Saya ingin menunjukan kepada dunia bahwa anak muda juga bisa, walau harus jatuh bangun,” tuturnya.

   Secara pengalaman, Mahasiswa Jurusan Hukum, di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Painan Banten itu memang masih latah tentang di dunia politik, namun dirinya tidak melihat itu sebagai problem. Sebab baginya semangat dan komitment yang kuat akan membawa dirinya melangkah jauh dalam dunia perpolitikan.

   “Saya saat ini sedang menjajak di perguruan tinggi di Banten, masuk Caleg masih menggunakan Ijasah SMA,” ungkapnya.

Baca Juga :  Buntu, Mediasi Reposisi AKD Ditunda 

   Meski menggunakan ijasah SMA, namun dirinya tidak merasa tersaingi dari caleg yang lain. Sebab menjadi orang hebat menurutnya bukan dilihat ijasah. Namun kerja keras dan mau untuk belajar menjadi hal yang penting.

   Apalagi jurusan yang digelutinya saat ini jurusan Hukum, maka hal itu akan memperkuat dirinya untuk memahami sistem kerja legislatif. “Karena pada dasarnya politik itu tidak terlepas dari aturan, dan jurusan saya saat ini jurusan hukum, artinya selaras dengan kerja legislatif,” ujarnya.

   Menurutnya, Kota Jayapura merupakan kota jasa, dengan sumber daya alamnya yang melimpah. Sudah saatnya ditata dan dikelolah dengan baik. Salah satunya memberi ruang kepada anak muda untuk menjadi pelaku utama mengelola sumber daya alam yang ada.

   “Saya melihat  Kota Jayapura saat ini belum begitu maju, itu terjadi karena pembangunanya tidak memberikan sepenuhnya kepada anak muda untuk mengolah sumber daya alam yang ada,” ujar lulusan SMPN 5 Jayapura itu.

   Padahal lanjutnya anak muda memiliki cukup ruang, membangun itu, apalagi dengan kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat, maka sudah saatnya anak muda yang menjadi garda terdepan membangun daerahnya sendiri dengan pola modernisasi. “Tapi yang terjadi kita di Kota Jayapura pembangunan masih dengan pola lama, itu karena anak muda tidak diberi peran,” tuturnya.

Baca Juga :  Penonton Diajak Bermain, Berteriak dan Meluapkan Kemarahan pada ‘Cupak’

   Atas persoalan-perosalan itu, Novel yang menamatkan sekolah menengah di SMAN 4 Jayapura itu ingin mengubah mindest, atau pola kerja yang baru dengan berani berkontestasi meski harus melewati kelikir yang tajam.

   “Saya ingin menunjukan kepada dunia bahwa anak muda juga bisa, walau harus jatuh bangun,” tuturnya.

   Secara pengalaman, Mahasiswa Jurusan Hukum, di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Painan Banten itu memang masih latah tentang di dunia politik, namun dirinya tidak melihat itu sebagai problem. Sebab baginya semangat dan komitment yang kuat akan membawa dirinya melangkah jauh dalam dunia perpolitikan.

   “Saya saat ini sedang menjajak di perguruan tinggi di Banten, masuk Caleg masih menggunakan Ijasah SMA,” ungkapnya.

Baca Juga :  Di Dogiyai Ada Aspirasi Tolak DOB, Biak Minta Percepatan DOB Papua Utara

   Meski menggunakan ijasah SMA, namun dirinya tidak merasa tersaingi dari caleg yang lain. Sebab menjadi orang hebat menurutnya bukan dilihat ijasah. Namun kerja keras dan mau untuk belajar menjadi hal yang penting.

   Apalagi jurusan yang digelutinya saat ini jurusan Hukum, maka hal itu akan memperkuat dirinya untuk memahami sistem kerja legislatif. “Karena pada dasarnya politik itu tidak terlepas dari aturan, dan jurusan saya saat ini jurusan hukum, artinya selaras dengan kerja legislatif,” ujarnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya