Menyimak Pesan LMA Port Numbay dari Berkumpulnya para Tokoh Adat Tabi di Obhe Warke
Agenda silaturahmi dengan tema Merajut Harmoni Demokrasi dan Pembangunan Melalui Kebijaksanaan Adat untuk Masa Depan Papua menghadirkan banyak tokoh adat. Berbagai isu dibahas. Intinya, adat harus terlibat aktif untuk masa depan Papua
Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura
Sebuah moment yang digagas tokoh adat Port Numbay mendudukkan sejumlah tokoh masyarakat Tabi untuk didengarkan pendapatnya sekaligus bercerita keluh kesah bahkan masukan dari kondisi Papua saat ini.
Satu persatu menyampaikan pemikirannya dengan tujuan ada poin yang bisa digunakan untuk menyelesaikan satu persatu persoalan di Papua. Adat memang tak bisa dikesampingkan jika berbicara pembangunan di Papua dan moment ini memfasilitasi hal tersebut. Disini dinyatakan bahwa entitas adat bukan pelengkap, melainkan fondasi.
Peran ondoafi, kepala suku, dan seluruh otoritas adat sebagai tiang utama yang menjaga harmoni sosial, mengawal demokrasi yang beradab, dan memastikan pembangunan yang tidak menginjak akar, melainkan bertumbuh darinya. Jadi disini posisi dan peran entitas adat harus terlihat dan konkrit sebagai pilar utama dalam menjaga harmoni sosial, ketertiban masyarakat, keberlanjutan demokrasi, dan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah Adat Tabi dan Saireri.
Para Ondoafi, kepala suku, dan tokoh adat juga patut memiliki komitmen yang sama dalam mendukung pelaksanaan pesta demokrasi yang sedang berjalan. Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Arnold Awi menyampaikan bahwa perlu sinkronisasi dan integrasi nilai-nilai adat ke dalam kebijakan pembangunan daerah, khususnya dalam perlindungan hak ulayat, peningkatan partisipasi masyarakat adat, dan pelestarian lingkungan hidup.