Friday, November 15, 2024
26.7 C
Jayapura

Tempuh Jarak 46 Km, Rogoh Kocek Pribadi Demi Anak-anak Fasih Bahasa Inggris

  Namun mengulik lebih jauh, Skouw Future yang didirikan perempuan asli Skouw ini dengan tujuan suatu saat nanti, muncul bibit-bibit unggul dari tapal batas yang menjadi orang sukses atau mewakili Provinsi Papua, bahkan Indonesia untuk tampil di luar negeri seperti yang pernah ia rasakan. Sebagaimana Skouw Future sendiri memiliki arti masa depan Skouw.

   “Didirikannya Skouw Future termotiviasi dari diri sendiri, sebab dulu saya ingin belajar bahasa inggris namun tak tahu siapa orang yang mau mengajar saya. Apalagi jarak Skouw yang jauh dari kota,” ucapnya.

  Hingga suatu saat, Agnes mendapatkan beasiswa belajar bahasa inggris di Sagu Foundution selama 2 tahun. Ia juga pernah mengikuti program pertukaran pemuda antara negara ke Asean dan Australia.

Baca Juga :  Bejat, di Waena Seorang Anak Disetubuhi Ayah Kandung

   Rupanya, ide mendirikan Skouw Future muncul dibenaknya ketika berada di negeri orang. Dengan harapan suatu saat nanti, ada anak-anak Skouw  yang melebihi dirinya.

  “Namun lebih dari itu, saya ingin merubah mindset anak-anak Skouw bahwa setelah lulus SMA bukan memilih kembali di kampung lalu menikah. Mereka bisa melanjutkan pendidikannya, berorganisasi di luar Skouw dan bahkan bisa belajar di luar negeri,” tuturnya.

   Awal mendirikan rumah belajar, ada beberapa keraguan dibenak Agnes. Terlebih mereka belajarnya di luar ruangan dan tak punya tempat tetap, namun ketika melihat senyum di wajah anak-anak yang penuh semangat. Disitulah, ia punya komitmen untuk tetap menjalankan rumah belajar ini.

   “Bahkan, ada dua anak didik kami yang saat ini menempuh pendidikan di Jakarta. Dan mereka merasa terbantukan  dengan bahasa inggris yang telah saya ajarkan,” ucapnya.

Baca Juga :  Ciptakan Pelapis Keramik Semprot Termal, Digandeng Badan Antariksa Eropa

   Tak hanya belajar bahasa inggris gratis yang diberikan, Agnes dan teman-temannya bahkan rela merogoh kocek pribadi membeli alat tulis untuk kebutuhan anak-anak. Dan setiap belajar, ada snack yang diberikan kepada anak-anak dengan tujuan agar semangat belajar.

   “Semoga apa yang kita berikan hari ini tidak sia-sia, dan semoga suatu saat, ketika saya sudah tua. Saya bisa melihat ada anak-anak Skouw mewakili provinsi atau negara untuk mengikuti perlombaan di luar negeri,” harapnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

  Namun mengulik lebih jauh, Skouw Future yang didirikan perempuan asli Skouw ini dengan tujuan suatu saat nanti, muncul bibit-bibit unggul dari tapal batas yang menjadi orang sukses atau mewakili Provinsi Papua, bahkan Indonesia untuk tampil di luar negeri seperti yang pernah ia rasakan. Sebagaimana Skouw Future sendiri memiliki arti masa depan Skouw.

   “Didirikannya Skouw Future termotiviasi dari diri sendiri, sebab dulu saya ingin belajar bahasa inggris namun tak tahu siapa orang yang mau mengajar saya. Apalagi jarak Skouw yang jauh dari kota,” ucapnya.

  Hingga suatu saat, Agnes mendapatkan beasiswa belajar bahasa inggris di Sagu Foundution selama 2 tahun. Ia juga pernah mengikuti program pertukaran pemuda antara negara ke Asean dan Australia.

Baca Juga :  Ada Jejak Keindahan sampai Sekecil Biji Kacang Hijau

   Rupanya, ide mendirikan Skouw Future muncul dibenaknya ketika berada di negeri orang. Dengan harapan suatu saat nanti, ada anak-anak Skouw  yang melebihi dirinya.

  “Namun lebih dari itu, saya ingin merubah mindset anak-anak Skouw bahwa setelah lulus SMA bukan memilih kembali di kampung lalu menikah. Mereka bisa melanjutkan pendidikannya, berorganisasi di luar Skouw dan bahkan bisa belajar di luar negeri,” tuturnya.

   Awal mendirikan rumah belajar, ada beberapa keraguan dibenak Agnes. Terlebih mereka belajarnya di luar ruangan dan tak punya tempat tetap, namun ketika melihat senyum di wajah anak-anak yang penuh semangat. Disitulah, ia punya komitmen untuk tetap menjalankan rumah belajar ini.

   “Bahkan, ada dua anak didik kami yang saat ini menempuh pendidikan di Jakarta. Dan mereka merasa terbantukan  dengan bahasa inggris yang telah saya ajarkan,” ucapnya.

Baca Juga :  Bahasa Daerah Sentani Harus Dijaga Jangan Sampai Punah

   Tak hanya belajar bahasa inggris gratis yang diberikan, Agnes dan teman-temannya bahkan rela merogoh kocek pribadi membeli alat tulis untuk kebutuhan anak-anak. Dan setiap belajar, ada snack yang diberikan kepada anak-anak dengan tujuan agar semangat belajar.

   “Semoga apa yang kita berikan hari ini tidak sia-sia, dan semoga suatu saat, ketika saya sudah tua. Saya bisa melihat ada anak-anak Skouw mewakili provinsi atau negara untuk mengikuti perlombaan di luar negeri,” harapnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/