Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Kebanyakan Dimainkan Orang Dewasa, Laju Nascar Tak Terlihat Mata

Melihat Aktifitas Komunitas Tamiya Jayapura, Mobil Kecil yang Suka Ngebut

Permainan mobil-mobilan yang biasa dimainkan anak-anak di era tahun 1990 ternyata masih banyak yang memainkan hingga kini. Untuk Jayapura, hoby ini justru digeluti oleh orang – orang dewasa. Seru dan tegang kalau melakoni seri. 

Laporan: Abdel Gamel Naser – Jayapura

Cukup dengan  arena seluas 11 x 6 meter ternyata sudah bisa mengumpulkan banyak pria dewasa di tempat tersebut. Lokasi ini tidak hanya dijadikan tempat nongkrong, tetapi juga sebagai lokasi adu strategi. Setiap pria dituntut menjadi mekanik bagi mobilnya sendiri. Jika sudah selesai disetting, mobil tersebut langsung diturunkan ke arena balap dan hanya menghitung waktu sekitar 15 hingga 17 detik sudah diketahui hasilnya. Siapa mobil paling kencang dan tercepat masuk finish itulah pemenangnya.

  Hanya ini berbeda dengan mobil formula, dimana pengemudinya masuk ke dalam mobil dan duduk di balik setir. Ini adalah komunitas Tamiya Jayapura, dimana di era tahun 90 an jika menonton Tv lalu ada film kartun yang berteriak Yankuro  tentu semua paham bahwa itulah film Tamiya. Sebuah mobil mungil yang  didorong dengan tenaga baterai dan dynamo. Larinya juga sangat kencang bahkan tak jarang mobil – mobil ini harus terlempar keluar arena jika kehilangan keseimbangan.

  Jika sudah terlempar biasanya sang mekanik akan langsung mengejar mobil tersebut dan memperbaiki. Nah di Jayapura sendiri komunitas Tamiya ternyata masih eksis hingga kini. Usianya juga tak tanggung – tanggung. Sejak tahun 2006 sudah mulai beraktifitas. Cenderawasih Pos bertemu Gunawan yang merupakan Ketua Jayapura Tamiya Community. Saat itu timnya sedang mengikuti seri di home base mereka di Kampung Horas, Kotaraja.

   Disini banyak sekali pria dewasa bahkan ada juga beberapa orang tua terlihat sibuk menyetel mobil Tamiya mereka. Sesekali ada yang mengutak-atik ban, mengukur kekuatan dynamo hingga memberikan pemberat. “Tujuan pemberat agar mobil bisa lebih stabil di arena. Kalau tidak ya pasti terbang dan ke luar arena,” kata Gunawan  di home basenya, Minggu (26/6).

Baca Juga :  Butuhkan KIS dan KIP Untuk Jaminan Pendidikan dan Kesehatan 

   Iapun menjelaskan bahwa mengapa lebih banyak pria dewasa yang bermain mobil – mobilan balapan ini. Itu tak lepas dari setiap rase selalu membutuhkan skill individu dan secara teknis orang tua lebih menguasai bagaimana mengatur mobilnya saat berada di arena. Selain itu,  untuk  menyeting mobil dibutuhkan ketelitian dan lebih baik orang dewasa yang menyeting.

  “Meski kadang ada juga anak – anak yang  bermain dan orang tuanya yang menjadi mekanik. Jadi kalau mobil bermasalah langsung dihandle mekanik atau  orang tuanya,” kata Gunawan.

   Ia membenarkan bahwa Jayapura Tamiya Community ini berdiri sejak tahun 2006  dan kini anggotanya berkisar 60 orang. “Ada yang usianya 40 tahun, bahkan di atas itu juga ada,” katanya.

  Komunitas Tamiya Jayapura sendiri bukan hanya jago kandang, tetapi jika ada event nasional  mereka juga ambil bagian. Komunitas ini pernah keluar sebagai juara sebanyak 2 kali ditingkat nasional. Dan untuk kekuatan serta kematangan mekanik Tamiya dijelaskan bahwa Komunitas Taiya Jayapura memiliki mekanik yang mumpuni.

  “Kami sudah beberapa kali mengikuti kejuaraan nasional dan rencananya bulan Juli nanti tim Jayapura akan ikut ambil bagian. Yang menang akan berangkat ke Jepang,” bebernya.

   Untuk event lokal sendiri dikatakan bahwa setiap tahun ada seri yang digelar dimana setiap bulan ada 2 seri dan saat ini sudah berjalan  6 seri. Sedangkan untuk kelasnya kata Gunawan biasa dibagi dalam tiga kategori , yang pertama standart box, kedua, side damper class dan standart over houl atau STO.  Namun yang biasa dimainkan adalah side damper class. Ini berbeda dengan nascar atau kelas tertinggi dimana mobil yang digunakan untuk lomba sedikit lebih kecil, namun memiliki kecepatan di atas kelas side damper.

  Nascar merupakan  balap di arena yang terlihat lebih simple, namun rutenya cukup jauh. Mobil Nascar juga memiliki kecepatan yang jauh lebih cepat dibanding side damper class. “Itu kalau turun ke arena juga sudah tidak bisa melihat mobilnya. Terlalu cepat dan agak kecil. Bahkan kalau mau menangkap atau mengambil mobilnya  disarankan menggunakan pengalas seperti spon sebab jika tidak maka tangan bisa terluka.

Baca Juga :  Jangan Ada Kesan Kerja Sendiri, Sudah 10 Tahun Renstra KPA Perlu Direvisi

  Mengenai harga perunitnya, kata Gunawan,  bagi para pecinta Tamiya telah memahami bahwa untuk 1 unit mobil biasanya berkisar Rp 1,5 hingga 1,7 juta. “Tapi ada juga yang standart yakni ready to race namun harganya Rp 1,7 juta,” tambahnya.

  Namun disini Gunawan cukup menyayangkan karena untuk kelas  nascar justru mulai sepi pemain. “Dulunya ada, tapi karena terbatas tempat dan  peminat berkurang sehingga pelan – pelan untuk kelas nascar ini mulai jarang dimainkan.  Hanya  laju mobil ini larinya lebih kencang dan sulit dilihat dengan mata kemudian kalau mau menangkap harus pakai spon sebab jika tidak bisa terluka,” imbuhnya.

  Lalu untuk mereka yang ingin bergabung dikatakan pertama perlu mengenal bagaimana regulasi kemudian cara bermain dan adaptasi terhadap unit mobil. “Hoby ini cukup mahal, namun yang side dumper lebih simple, karena bertahan berbeda dengan nascar yang harganya lebih tinggi,” sambungnya.

  Lalu untuk idealnya unit kendaraan, kata Gunawan, setiap orang minimal ada 2 mobil, namun ada juga yang 7 unit mobil. “Sebab kalau banyak kadang pusing juga dan memang idealnya paling tidak 2 unit. Memang ada kebanggaan jika menggunakan yang original  namun harganya cukup mahal, yakni sekitar Rp 1,8 juta dimana semua bagian mobil tertulis Tamiya. Velg, ban roller, casis semua tertulis Tamiya,” katanya lagi.

Untuk waktu tanding sendiri dikatakan Komunitas Tamiya ini setiap bulan dipastikan ada event dan itu dilakukan pada Sabtu dan Minggu. “Seri dimainkan Sabtu jam 10 pagi dan Minggu pulang gereja hingga malam. Kalau mau coba mesin atau setting  silahkan, namun   arenanya belum bisa diubah kecuali saat jelang pertandingan,” tutupnya. (*/tri)

Melihat Aktifitas Komunitas Tamiya Jayapura, Mobil Kecil yang Suka Ngebut

Permainan mobil-mobilan yang biasa dimainkan anak-anak di era tahun 1990 ternyata masih banyak yang memainkan hingga kini. Untuk Jayapura, hoby ini justru digeluti oleh orang – orang dewasa. Seru dan tegang kalau melakoni seri. 

Laporan: Abdel Gamel Naser – Jayapura

Cukup dengan  arena seluas 11 x 6 meter ternyata sudah bisa mengumpulkan banyak pria dewasa di tempat tersebut. Lokasi ini tidak hanya dijadikan tempat nongkrong, tetapi juga sebagai lokasi adu strategi. Setiap pria dituntut menjadi mekanik bagi mobilnya sendiri. Jika sudah selesai disetting, mobil tersebut langsung diturunkan ke arena balap dan hanya menghitung waktu sekitar 15 hingga 17 detik sudah diketahui hasilnya. Siapa mobil paling kencang dan tercepat masuk finish itulah pemenangnya.

  Hanya ini berbeda dengan mobil formula, dimana pengemudinya masuk ke dalam mobil dan duduk di balik setir. Ini adalah komunitas Tamiya Jayapura, dimana di era tahun 90 an jika menonton Tv lalu ada film kartun yang berteriak Yankuro  tentu semua paham bahwa itulah film Tamiya. Sebuah mobil mungil yang  didorong dengan tenaga baterai dan dynamo. Larinya juga sangat kencang bahkan tak jarang mobil – mobil ini harus terlempar keluar arena jika kehilangan keseimbangan.

  Jika sudah terlempar biasanya sang mekanik akan langsung mengejar mobil tersebut dan memperbaiki. Nah di Jayapura sendiri komunitas Tamiya ternyata masih eksis hingga kini. Usianya juga tak tanggung – tanggung. Sejak tahun 2006 sudah mulai beraktifitas. Cenderawasih Pos bertemu Gunawan yang merupakan Ketua Jayapura Tamiya Community. Saat itu timnya sedang mengikuti seri di home base mereka di Kampung Horas, Kotaraja.

   Disini banyak sekali pria dewasa bahkan ada juga beberapa orang tua terlihat sibuk menyetel mobil Tamiya mereka. Sesekali ada yang mengutak-atik ban, mengukur kekuatan dynamo hingga memberikan pemberat. “Tujuan pemberat agar mobil bisa lebih stabil di arena. Kalau tidak ya pasti terbang dan ke luar arena,” kata Gunawan  di home basenya, Minggu (26/6).

Baca Juga :  Tertarik Mendaftar setelah Membaca Homo Deus

   Iapun menjelaskan bahwa mengapa lebih banyak pria dewasa yang bermain mobil – mobilan balapan ini. Itu tak lepas dari setiap rase selalu membutuhkan skill individu dan secara teknis orang tua lebih menguasai bagaimana mengatur mobilnya saat berada di arena. Selain itu,  untuk  menyeting mobil dibutuhkan ketelitian dan lebih baik orang dewasa yang menyeting.

  “Meski kadang ada juga anak – anak yang  bermain dan orang tuanya yang menjadi mekanik. Jadi kalau mobil bermasalah langsung dihandle mekanik atau  orang tuanya,” kata Gunawan.

   Ia membenarkan bahwa Jayapura Tamiya Community ini berdiri sejak tahun 2006  dan kini anggotanya berkisar 60 orang. “Ada yang usianya 40 tahun, bahkan di atas itu juga ada,” katanya.

  Komunitas Tamiya Jayapura sendiri bukan hanya jago kandang, tetapi jika ada event nasional  mereka juga ambil bagian. Komunitas ini pernah keluar sebagai juara sebanyak 2 kali ditingkat nasional. Dan untuk kekuatan serta kematangan mekanik Tamiya dijelaskan bahwa Komunitas Taiya Jayapura memiliki mekanik yang mumpuni.

  “Kami sudah beberapa kali mengikuti kejuaraan nasional dan rencananya bulan Juli nanti tim Jayapura akan ikut ambil bagian. Yang menang akan berangkat ke Jepang,” bebernya.

   Untuk event lokal sendiri dikatakan bahwa setiap tahun ada seri yang digelar dimana setiap bulan ada 2 seri dan saat ini sudah berjalan  6 seri. Sedangkan untuk kelasnya kata Gunawan biasa dibagi dalam tiga kategori , yang pertama standart box, kedua, side damper class dan standart over houl atau STO.  Namun yang biasa dimainkan adalah side damper class. Ini berbeda dengan nascar atau kelas tertinggi dimana mobil yang digunakan untuk lomba sedikit lebih kecil, namun memiliki kecepatan di atas kelas side damper.

  Nascar merupakan  balap di arena yang terlihat lebih simple, namun rutenya cukup jauh. Mobil Nascar juga memiliki kecepatan yang jauh lebih cepat dibanding side damper class. “Itu kalau turun ke arena juga sudah tidak bisa melihat mobilnya. Terlalu cepat dan agak kecil. Bahkan kalau mau menangkap atau mengambil mobilnya  disarankan menggunakan pengalas seperti spon sebab jika tidak maka tangan bisa terluka.

Baca Juga :  Butuhkan KIS dan KIP Untuk Jaminan Pendidikan dan Kesehatan 

  Mengenai harga perunitnya, kata Gunawan,  bagi para pecinta Tamiya telah memahami bahwa untuk 1 unit mobil biasanya berkisar Rp 1,5 hingga 1,7 juta. “Tapi ada juga yang standart yakni ready to race namun harganya Rp 1,7 juta,” tambahnya.

  Namun disini Gunawan cukup menyayangkan karena untuk kelas  nascar justru mulai sepi pemain. “Dulunya ada, tapi karena terbatas tempat dan  peminat berkurang sehingga pelan – pelan untuk kelas nascar ini mulai jarang dimainkan.  Hanya  laju mobil ini larinya lebih kencang dan sulit dilihat dengan mata kemudian kalau mau menangkap harus pakai spon sebab jika tidak bisa terluka,” imbuhnya.

  Lalu untuk mereka yang ingin bergabung dikatakan pertama perlu mengenal bagaimana regulasi kemudian cara bermain dan adaptasi terhadap unit mobil. “Hoby ini cukup mahal, namun yang side dumper lebih simple, karena bertahan berbeda dengan nascar yang harganya lebih tinggi,” sambungnya.

  Lalu untuk idealnya unit kendaraan, kata Gunawan, setiap orang minimal ada 2 mobil, namun ada juga yang 7 unit mobil. “Sebab kalau banyak kadang pusing juga dan memang idealnya paling tidak 2 unit. Memang ada kebanggaan jika menggunakan yang original  namun harganya cukup mahal, yakni sekitar Rp 1,8 juta dimana semua bagian mobil tertulis Tamiya. Velg, ban roller, casis semua tertulis Tamiya,” katanya lagi.

Untuk waktu tanding sendiri dikatakan Komunitas Tamiya ini setiap bulan dipastikan ada event dan itu dilakukan pada Sabtu dan Minggu. “Seri dimainkan Sabtu jam 10 pagi dan Minggu pulang gereja hingga malam. Kalau mau coba mesin atau setting  silahkan, namun   arenanya belum bisa diubah kecuali saat jelang pertandingan,” tutupnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya