Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Kegiatan Dipusatkan di Dua Kampung, Diperkirakan 600 Peserta yang Datang

Melihat Persiapan Panitia Sub Lokal KMAN VI  Kota Jayapura Tahun 2022

Meski Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) dipusatkan di wilayah Kabupaten Jayapura, namun Kota Jayapura juga turut mendukung pelaksanaan kegiatan KMAN yang sudah keenam kalinya di gelar di Indonesia. Lantas sejauh mana kesiapan dari Kota Jayapura untuk mensukseskan kegiatan tingkat nasional ini?

Laporan: Priyadi_Jayapura

Pelaksanaan KMAN tahun 2022 akan dilaksanakan di Kabupaten Jayapura sebagai tuan rumah utama dan Kota Jayapura juga sebagai panitia sub lokal. Dalam pelaksanaannya nanti, ada dua kampung yang digunakan dalam sarasehan KMAN di Kota Jayapura, yakni Kampung Tahima Soroma  dan Kampung Engros.

  Untuk kampung Tahima Soroma ini, kegiatan sarasehan  aga menggunakan tempat  di dekat gereja yang ada di kampugn yang juga sering disebut Kampung Kayo Pulo. Sementara untuk di Kampung Enggros, kegiatan rencananya dipusatkan di Pulau Metu Debi.

  Koordinator Panitia Sub Lokal KMAN Kota Jayapura Evert N. Merauje, mengakui, panitia Sub lokal KMAN Kota Jayapura telah melakukan beberapa pertemuan dengan anggota panitia, untuk membahas pemantapan kegiatan ini. Beberapa hal yang menjadi perhatian, terutama terkait persiapan akomodasi, transportasi  peserta, tempat penginapan dan fasilitas penunjang lainnya.

   Selain itu, panitia juga membutuhkan dukungan dari masyarakat dan pemilik hak ulayat setempat. Tak hanya focus pada kegiatan sarasehatan atau pembahasan materi pertemuan, namun dalam KMAN ini juga mulai dipersiapkan apa saja yang bakal  disuguhkan kepada peserta saat acara sarasehan. Selain hidangan makan minum, tentu ada juga hiburan dan lainnya.

  Berbagai hal tersebut juga dibahas oleh panitia demi lancarnya kegiatan KAMN di Kota Jayapura. Termasuk dukungan dana dari Pemerintah Kota Jayapura, karena saat ini juga dana masih dilakukan pemantapan berapa yang dibutuhkan, dimana setelah dilakukan penetapan APBD P TA 2022 tentu semua bisa dibahas secara maksimal.

  “Kita persiapan sudah 70 persen dan akan terus melakukan rapat-rapat dalam memantapkan apa saja yang harus dilakukan, dibutuhkan dan dikerjakan masing-masing anggota sesuai dengan tanggung jawabnya,”ungkap Evert Merauje.

Baca Juga :  Anak Berkebutuhan Khusus Kadang Memiliki Kemampuan Lebih

  Tak hanya itu, usulan program kegiatan ini juga harus didukung dengan ketersediaan dana yang memadai. Dimana kebutuhan dana juga harus dikaji lebih dalam berapa saja yang dibutuhkan apakah betul Rp 2,5 miliar atau berapa. Sebab, hal ini juga tergantung dalam penetapan APBD P TA 2022. “Jadi semua bisa dilakukan dengan baik, tapi kita optimis dukungan pemerintah kepada penyelenggaraan KAMN 2022 tentu sangat tinggi, “ ujar Evert saat ditemui,  Selasa (13/9) kemarin.

Evert mengakui, selama kegiatan KMAN di 2 kampung  yang ada di Kota Jayapura, memang banyak agenda yang dilakukan. Menurutnya, ada 24 tema yang ditentukan dari pusat, dan untuk di Kota Jayapura juga meminta dari 24 tema ini ada yang diprioritaskan.  Tema yang diambil sesuai dengan situasi dengan Kota Jayapura seperti marjinalisasi, tentang isu-isu perempuan, Gerakan kembali membangun kampung dan pembangunan pulau terluar.

  Dimana 1 kampung bisa ambil 2 tema, 1 hari bisa dilakukan pembahasan dalam sarasehan  membahas 1 tema dan point penting apa yang bisa dijadikan masukannya.

  Menurut Evert, untuk kenyamanan peserta KMAN di Kota Jayapura, maka panitia juga telah menyiapkan tempat penginapan selama kegiatan berlangsung. Peserta bisa menginap di tempat yang disediakan panitia, ada di Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPM), BPSDM Kotaraja ada juga di Asrama Haji.

   Untuk Diklat Sosial sementara masih dilakukan renovasi, namun jika ada peserta yang mau menginap tinggal di kampung juga difasilitasi. Untuk tamu yang akan melakukan kegitan di kampung, diperkirakan sebanyak 300 orang/kampung, artinya dengan dua kampung ada sekira 600 orang peserta KMAN di Kota Jayapura.

  Menurut Evert acara dibuka pada tanggal 24 Oktober di Stadium Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, nantinya pada tanggal 25-26 Oktober peserta ada yang ke Kota Jayapura, dan  di Kabupaten Jayapura informasinya tempat yang digunakan ada 10 titik.

Baca Juga :  Ombak Tinggi, Stok BBM Terbatas Sebabkan Waktu Mencari Ikan Lebih Singkat

  Evert menambahkan, untuk dukungan dan antusias masyarakat 2 kampung dalam menjadi tuan rumah KMAN memang antusiasnya luar biasa, mereka merespon dengan baik, tinggal panitia menyiapkan transportasi, melakukan sinergitas dengan panitia nasional sehingga ketika peserta usai mengikuti kegiatan dari Kabupaten Jayapura bisa menyambung dengan Kota Jayapura.

   “Kami masih tunggu dana, kalau penetapan sidang APBD P TA 2022 ditetapkan maka dana sudah ada, dan persiapan kita sudah 70 %, karena rapat panitia tingkat lokal sudah kita lakukan hampir 7 kali baik di 2 kampung,’’ujarnya.

   Sementara itu, Pj. Wali Kota Jayapura Dr Frans Pekey, M.Si. meminta kepada BUMN/BUMD, Perbankan, Perhotelan dan lainnya untuk bisa mendukung pelaksanaan KMAN 2022 di Kabupaten Jayapura.

  Sebagai panitia Sub lokal Kota Jayapura, Pemkot tetap memberikan dukungan secara optimal yakni dengan memberikan dana sekira Rp 2.5 miliar guna mensukseskan kegiatan KMAN yang nanti ikut dihelat di Kota Jayapura yang berlangsung di Kampung Enggros dan Kampung Tahima Soroma/Kayo Pulau pada bulan Oktober 2022.

  “Saya juga minta dukungan dari BUMN/BUMD, perbankan dan lainnya melalui program CSR-nya. Contohnya nanti dari PDAM Jayapura bisa mendukung dalam ketersediaan air bersih maupun AMDK, dari pihak perhotelan bisa juga dalam hal memberikan pelayanan kepada tamu undangan, pihak perbankan juga melalui program CSR, jadi saya minta dukungan diberikan tidak hanya dari Pemkot maupun kampung yang akan dibuat acara, tapi satu kesatuan semua harus mendukungnya,” pintanya.

   Pekey mengakui, suksesnya penyelenggaraan (Kongres Masyarakat Adat Nusantara) KMAN

Ke-VI tahun 2022 sebagai salah satu organisasi masyarakat adat terbesar di dunia, menjadi momentum refleksi dan konsolidasi menuju Gerakan masyarakat adat yang terpimpin. KMAN diselenggarakan setiap lima tahun sekali dan menjadi proses pengambilan keputusan strategis tertinggi, dimana masyarakat adat melakukan musyawarah dalam merumuskan sikap dan pandangan masyarakat adat, mengkoordinasikan Gerakan masyarakat adat, melakukan dialog, serta merumuskan dan menetapkan mekanisme.(*/tri)

Melihat Persiapan Panitia Sub Lokal KMAN VI  Kota Jayapura Tahun 2022

Meski Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) dipusatkan di wilayah Kabupaten Jayapura, namun Kota Jayapura juga turut mendukung pelaksanaan kegiatan KMAN yang sudah keenam kalinya di gelar di Indonesia. Lantas sejauh mana kesiapan dari Kota Jayapura untuk mensukseskan kegiatan tingkat nasional ini?

Laporan: Priyadi_Jayapura

Pelaksanaan KMAN tahun 2022 akan dilaksanakan di Kabupaten Jayapura sebagai tuan rumah utama dan Kota Jayapura juga sebagai panitia sub lokal. Dalam pelaksanaannya nanti, ada dua kampung yang digunakan dalam sarasehan KMAN di Kota Jayapura, yakni Kampung Tahima Soroma  dan Kampung Engros.

  Untuk kampung Tahima Soroma ini, kegiatan sarasehan  aga menggunakan tempat  di dekat gereja yang ada di kampugn yang juga sering disebut Kampung Kayo Pulo. Sementara untuk di Kampung Enggros, kegiatan rencananya dipusatkan di Pulau Metu Debi.

  Koordinator Panitia Sub Lokal KMAN Kota Jayapura Evert N. Merauje, mengakui, panitia Sub lokal KMAN Kota Jayapura telah melakukan beberapa pertemuan dengan anggota panitia, untuk membahas pemantapan kegiatan ini. Beberapa hal yang menjadi perhatian, terutama terkait persiapan akomodasi, transportasi  peserta, tempat penginapan dan fasilitas penunjang lainnya.

   Selain itu, panitia juga membutuhkan dukungan dari masyarakat dan pemilik hak ulayat setempat. Tak hanya focus pada kegiatan sarasehatan atau pembahasan materi pertemuan, namun dalam KMAN ini juga mulai dipersiapkan apa saja yang bakal  disuguhkan kepada peserta saat acara sarasehan. Selain hidangan makan minum, tentu ada juga hiburan dan lainnya.

  Berbagai hal tersebut juga dibahas oleh panitia demi lancarnya kegiatan KAMN di Kota Jayapura. Termasuk dukungan dana dari Pemerintah Kota Jayapura, karena saat ini juga dana masih dilakukan pemantapan berapa yang dibutuhkan, dimana setelah dilakukan penetapan APBD P TA 2022 tentu semua bisa dibahas secara maksimal.

  “Kita persiapan sudah 70 persen dan akan terus melakukan rapat-rapat dalam memantapkan apa saja yang harus dilakukan, dibutuhkan dan dikerjakan masing-masing anggota sesuai dengan tanggung jawabnya,”ungkap Evert Merauje.

Baca Juga :  Ombak Tinggi, Stok BBM Terbatas Sebabkan Waktu Mencari Ikan Lebih Singkat

  Tak hanya itu, usulan program kegiatan ini juga harus didukung dengan ketersediaan dana yang memadai. Dimana kebutuhan dana juga harus dikaji lebih dalam berapa saja yang dibutuhkan apakah betul Rp 2,5 miliar atau berapa. Sebab, hal ini juga tergantung dalam penetapan APBD P TA 2022. “Jadi semua bisa dilakukan dengan baik, tapi kita optimis dukungan pemerintah kepada penyelenggaraan KAMN 2022 tentu sangat tinggi, “ ujar Evert saat ditemui,  Selasa (13/9) kemarin.

Evert mengakui, selama kegiatan KMAN di 2 kampung  yang ada di Kota Jayapura, memang banyak agenda yang dilakukan. Menurutnya, ada 24 tema yang ditentukan dari pusat, dan untuk di Kota Jayapura juga meminta dari 24 tema ini ada yang diprioritaskan.  Tema yang diambil sesuai dengan situasi dengan Kota Jayapura seperti marjinalisasi, tentang isu-isu perempuan, Gerakan kembali membangun kampung dan pembangunan pulau terluar.

  Dimana 1 kampung bisa ambil 2 tema, 1 hari bisa dilakukan pembahasan dalam sarasehan  membahas 1 tema dan point penting apa yang bisa dijadikan masukannya.

  Menurut Evert, untuk kenyamanan peserta KMAN di Kota Jayapura, maka panitia juga telah menyiapkan tempat penginapan selama kegiatan berlangsung. Peserta bisa menginap di tempat yang disediakan panitia, ada di Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPM), BPSDM Kotaraja ada juga di Asrama Haji.

   Untuk Diklat Sosial sementara masih dilakukan renovasi, namun jika ada peserta yang mau menginap tinggal di kampung juga difasilitasi. Untuk tamu yang akan melakukan kegitan di kampung, diperkirakan sebanyak 300 orang/kampung, artinya dengan dua kampung ada sekira 600 orang peserta KMAN di Kota Jayapura.

  Menurut Evert acara dibuka pada tanggal 24 Oktober di Stadium Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, nantinya pada tanggal 25-26 Oktober peserta ada yang ke Kota Jayapura, dan  di Kabupaten Jayapura informasinya tempat yang digunakan ada 10 titik.

Baca Juga :  Belum Ada Solusi Konkret Terkait Politik Lokal dan Lemahnya Penegakan Hukum 

  Evert menambahkan, untuk dukungan dan antusias masyarakat 2 kampung dalam menjadi tuan rumah KMAN memang antusiasnya luar biasa, mereka merespon dengan baik, tinggal panitia menyiapkan transportasi, melakukan sinergitas dengan panitia nasional sehingga ketika peserta usai mengikuti kegiatan dari Kabupaten Jayapura bisa menyambung dengan Kota Jayapura.

   “Kami masih tunggu dana, kalau penetapan sidang APBD P TA 2022 ditetapkan maka dana sudah ada, dan persiapan kita sudah 70 %, karena rapat panitia tingkat lokal sudah kita lakukan hampir 7 kali baik di 2 kampung,’’ujarnya.

   Sementara itu, Pj. Wali Kota Jayapura Dr Frans Pekey, M.Si. meminta kepada BUMN/BUMD, Perbankan, Perhotelan dan lainnya untuk bisa mendukung pelaksanaan KMAN 2022 di Kabupaten Jayapura.

  Sebagai panitia Sub lokal Kota Jayapura, Pemkot tetap memberikan dukungan secara optimal yakni dengan memberikan dana sekira Rp 2.5 miliar guna mensukseskan kegiatan KMAN yang nanti ikut dihelat di Kota Jayapura yang berlangsung di Kampung Enggros dan Kampung Tahima Soroma/Kayo Pulau pada bulan Oktober 2022.

  “Saya juga minta dukungan dari BUMN/BUMD, perbankan dan lainnya melalui program CSR-nya. Contohnya nanti dari PDAM Jayapura bisa mendukung dalam ketersediaan air bersih maupun AMDK, dari pihak perhotelan bisa juga dalam hal memberikan pelayanan kepada tamu undangan, pihak perbankan juga melalui program CSR, jadi saya minta dukungan diberikan tidak hanya dari Pemkot maupun kampung yang akan dibuat acara, tapi satu kesatuan semua harus mendukungnya,” pintanya.

   Pekey mengakui, suksesnya penyelenggaraan (Kongres Masyarakat Adat Nusantara) KMAN

Ke-VI tahun 2022 sebagai salah satu organisasi masyarakat adat terbesar di dunia, menjadi momentum refleksi dan konsolidasi menuju Gerakan masyarakat adat yang terpimpin. KMAN diselenggarakan setiap lima tahun sekali dan menjadi proses pengambilan keputusan strategis tertinggi, dimana masyarakat adat melakukan musyawarah dalam merumuskan sikap dan pandangan masyarakat adat, mengkoordinasikan Gerakan masyarakat adat, melakukan dialog, serta merumuskan dan menetapkan mekanisme.(*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya