Upaya Peningkatan Kapasistas SDM dan Pengembangan Potensi Mesjid di Papua
Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia, (KBPII) Wilayah Papua bersama Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP) mengadakan kegiatan Lokakarya Peningkatan Kapasitas SDM dan Pengembangan Potensi Masjid di Papua. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai, Rabu (14/5) sampai Jumat, (16/6) besok, di Hotel Horison Padang Bulan.
Laporan: Carolus Daot_Jayapura
Tak hanya sekedar menjadi tempat ibadah/salat bagi umat muslim, kehadiran Mesjid dan pengelolaannya kini juga didorong untuk bisa memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, khususnya umat muslim. Oleh karena peningkatan kapasistas sumber daya manusia dan pengelola potensi masjid ini terus ditingkatkan. Salah satunya melalui kegiatajn pelabihan yang digelar KBPII wilayah Papua bersama Kolaborasi Mesjid Pemberdaya.
Kegiatan yang digelar selama tiga hari ini, mengangkat tema Bergerak Berjema’ah Menebar Kebaikan. Kegiatan di Hotel Horison Padang Bulan ini, kemarin dibuka oleh Plh Gubernur melalui Kabid PLL Bapenda, Linda Yahubin
Ketua KBPII Papua, Abdul Rahman Upara, SH, menyampaikan latarbelakang adanya kegiatan tersebut, karena melihat problematika pengolahan Masjid di Papua yang masih konvensional. Sementara jika dilihat di luar Papua, pengelolahan masjid saat ini, sudah banyak yang mulai berubah ke arah yang moderen.
Setelah ditelisik lebih jauh, pengelolahan Masjid ini seutuhnya dapat diubah, apabila ada niat dan keinginan untuk berubah.
“Salah satu Masjid yang kami temui di pulau Jawa pengelolahannya sekarang sudah sangat modern, merujuk pada perubahan itulah, sehingga kami KBPII Papua, mengagas kegiatan Lokakarya ini,” ujar Abdul Rahman Upara.
Diapun menambahkan kegiatan Lokakarya tersebut diikuti seluruh Takmir Masjid, (Pengurus pengurus Masjid) yang ada di Papua, Sementara KMP akan memberikan materi tentang pengelolaan management Masjid.
“KBPII dengan KMP bekerja sama, dan karena mereka selama ini cukup masiv memberikan pelatihan kepada pengurus Masjid, terkait pengelolahan managemen, Masjid, sehingga mereka turut serta dalam kegiatan Lokakarya ini,” kata Abdul Rahman Upara.
Diapun mengharapkan dari kegiatan tersebut pengelolaan managemen Masjid di Papua, dapat secara berjenjang kearah yang modern.
“Memang tidak sepenuhnya berubah, namun yang kami harapkan dari kegiatan ini ada hal yang didapatkan untuk menjadi acuan bagi para Takmir Masjid, sehingga pengelolahannya tidak lagi dengan sistem konvesnional,” harapnya
Sementara itu Ketua Kolaborasi Masjid Pemberdaya, Andi Juliandi menyampaikan pengelolahan management Masjid, tidak hanya dilakukan oleh para Takmir Masjid tetapi semua umat muslim wajib mengelolah Masjid dengan baik.
“Masjid tempat terbaik kita, oleh sebab itu, jangan pernah bawa jabatan kita ke Masjid, tetapi marilah kita menjadi Takmir Masjid untuk pengembangan Masjid,” kata Andi.
Dikatakan pengelolahan Masjid harus dilakukan secara profesional. Sebab jika tidak maka pengembangan Masjid tidak akan berkembang.
“Saya yakin dengan kegiatan Lokakarya ini pengelolahan Masjid di Papua akan semakin baik kedepannya,” pungkasnya. (rel/tri)