Saturday, April 19, 2025
24.7 C
Jayapura

Disiapkan Untuk Menempa Atlet Berbakat, Namun Sarana Prasarana masih Terbatas

   Melalui pendidikan dan latihan yang terstruktur, sekolah ini menjadi wadah bagi para pemuda Papua untuk meraih cita-cita dan membanggakan tanah kelahirannya Papua. Hadirnya sekolah itu juga tidak terlepas dari keinginan dan ambisi besar dari mantan Gubernur Papua almarhumLukas Enembe yang ingin menjadikan Papua sebagai gudang atlet.

   Karena itu dibangunlah sekolah itu sebagai wadah untuk menampung anak-anak yang memiliki bakat di bidang olahraga. Kehadiran lembaga pendidikan itu diharapkan menjadi ruang untuk merekrut serta membina dan melatih anak-anak Papua yang memiliki kompetensi di bidang olahraga.

    Karena itu setiap anak-anak Papua yang masuk ke sekolah itu dipastikan  memiliki kompetensi di bidang olahraga dan itu harus melalui seleksi dimulai dari tingkat SMP.

Baca Juga :  Sambut Provinsi Papua Selatan, Merah Putih Raksasa Dibentangkan

“Masuk ke sekolah ini khusus anak-anak Papua dan mereka diseleksi dari tingkat SMP dan tentunya mereka mempunyai potensi masing-masing ada yang bakat di bola  sepak, bola voli, tinju dan sebagainya,”ujarnya.

   Sayangnya, sejak pertama kali dibangun dan diresmikan,  makin ke sini sekolah itu sudah minim perhatian.  Hal itu bisa dibuktikan dengan kondisi dan ketersediaan  sarana prasarana untuk pelatihan termasuk anggaran untuk perawatan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada saat ini.     

    Seperti halnya fasilitas asrama dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Meskipun secara fisik gedung ada, namun, sarana  pendukung lainnya seperti air bersih sampai saat ini belum ada. Bahkan untuk kepentingan toilet umum di sekolah juga pihak sekolah mengaku kesulitan air.

Baca Juga :  Peluang Wisata dari Lokasi Spot Baru yang Menyajikan Keindahan Bakau

    Sehingga yang  awalnya  siswa-siswi diwajibkan untuk tinggal di asrama atau sekolah berpola asrama, namun saat ini akibat keterbatasan sarana dan prasarana itu  anak-anak kemudian dikembalikan ke keluarga atau orang tua.

    “Fasilitas ini yang menjadi masalah kami di sini, beberapa tahun kemarin dibangun asrama tetapi kami kesulitan air bersih di sini,” ujarnya.

   Melalui pendidikan dan latihan yang terstruktur, sekolah ini menjadi wadah bagi para pemuda Papua untuk meraih cita-cita dan membanggakan tanah kelahirannya Papua. Hadirnya sekolah itu juga tidak terlepas dari keinginan dan ambisi besar dari mantan Gubernur Papua almarhumLukas Enembe yang ingin menjadikan Papua sebagai gudang atlet.

   Karena itu dibangunlah sekolah itu sebagai wadah untuk menampung anak-anak yang memiliki bakat di bidang olahraga. Kehadiran lembaga pendidikan itu diharapkan menjadi ruang untuk merekrut serta membina dan melatih anak-anak Papua yang memiliki kompetensi di bidang olahraga.

    Karena itu setiap anak-anak Papua yang masuk ke sekolah itu dipastikan  memiliki kompetensi di bidang olahraga dan itu harus melalui seleksi dimulai dari tingkat SMP.

Baca Juga :  Road to Harkordia Momentum Membangun Komitmen Memberantas Korupsi

“Masuk ke sekolah ini khusus anak-anak Papua dan mereka diseleksi dari tingkat SMP dan tentunya mereka mempunyai potensi masing-masing ada yang bakat di bola  sepak, bola voli, tinju dan sebagainya,”ujarnya.

   Sayangnya, sejak pertama kali dibangun dan diresmikan,  makin ke sini sekolah itu sudah minim perhatian.  Hal itu bisa dibuktikan dengan kondisi dan ketersediaan  sarana prasarana untuk pelatihan termasuk anggaran untuk perawatan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada saat ini.     

    Seperti halnya fasilitas asrama dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Meskipun secara fisik gedung ada, namun, sarana  pendukung lainnya seperti air bersih sampai saat ini belum ada. Bahkan untuk kepentingan toilet umum di sekolah juga pihak sekolah mengaku kesulitan air.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Tetap Terapkan Prokes

    Sehingga yang  awalnya  siswa-siswi diwajibkan untuk tinggal di asrama atau sekolah berpola asrama, namun saat ini akibat keterbatasan sarana dan prasarana itu  anak-anak kemudian dikembalikan ke keluarga atau orang tua.

    “Fasilitas ini yang menjadi masalah kami di sini, beberapa tahun kemarin dibangun asrama tetapi kami kesulitan air bersih di sini,” ujarnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya