Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Lokasi Nongkrong Strategis di Pusat Kota, Banyak Pilihan Kuliner

Menikmati Suasana Malam di Kupang Pantai Dok II Jayapura

Tidak banyaknya tempat atau area  publik yang bisa  dinikmati untuk rekreasi secara gratis, nampaknya membuat kawasan pantai Dok II Jayapura ramai dikunjungi masyarakat Jayapura untuk refreshing atau menikmati malam, apalagi pada saat Sabtu malam atau malam libur.

Lantas seperti apa cerita penjual dan pengunjung di Kupang ?

Laporan: Elfira_Jayapura

Selepas matahari pamit di bahu langit, Jalan Soa Siu Dok II, Distrik Jayapura Utara Kamis (9/6) masing bising  dengan  suara lalu lalang kendaraan. Bunyi klakson hingga suara musik dari setiap mobil yang melintasi jalan yang tak jauh dari bibir pantai itu.

  Di bibir jalan, lampu-lampu bergelantungan di setiap tempat jualan milik pedagang kaki lima saat itu. Diparkirnya setiap kendaraan pengunjung di bibir jalan yang tak terlihat tukang parkir di sana.

   Kupang sebagai istilah akronim dari bangku panjang di  depan kantor gubernur ini menjadi salah satu tempat nongkrong yang berada di tengah kota ini, memang jarang ada tukang parkir. Mungkin ini salah satu alasan warga atau anak muda suka nongkrong di sini karena tak ada yang menagih parkiran, selain karena suasana kupang yang begitu indah untuk dinikmati malam hari.

  Pantai  Dok II ini, juga relative aman untuk menikmati suasana pantai hingga malam hari. Beberapa tempat pantai di Kota Jayapura, rata-rata sudah dikapling, dan sudah ada pemiliknya. Praktis, saat kita berekreasi harus mengeluarkan biaya, entah itu biaya sewa tempat atau biaya parkir, yang kadang besarnya diatur oleh pemilik lokasi sendiri.

Baca Juga :  Lakukan Deteksi Dini,  Jangan Tunggu Sampai Mental Anak Kritis Baru Diobati

    Seperti halnya di Pantai Hamadi, maupuan sepanjang Pantai Holtekamp, kini sudah menjadi kawasan wisata bisnis, yang tidak bisa dinikmati secara gratis. Untuk menikmati, pantai di kawasan itu, harus sewa tempat atau beli makanan dari Café atau restoran yang kini menjamur di kawasan Pantai Holtekamp. Tentu kondisi ini beda dngan pantai Dok II yang relatif masih bisa dinikmati secara gratis.

  “Karena di depan Kantor Gubernur dok II tidak ditarik retribusi untuk parkir dan tempatnya juga strategis di pusat Kota Jayapura. Ini menjadi salah satu alasan kenapa saya memilih nongkrong di tempat (kupang-red) ini,” kata Jefry saat disambangi Cenderawasih Pos ketika pemuda 20 tahun itu sedang menikmati kopi yang sudah dipesannya di salah satu penjual kopi di kupang saat itu.

  Selain itu, alasan pemuda yang kesehariannya bekerja di bengkel ini memilih nongkrong di kupang lantaran banyak jajanan di sepanjang jalan. Mulai dari bakso, mie rebus, sate, mie ayam, jagung bakar hingga jajanan lainnya juga berbagai aneka minuman lainnya. Yang dingin hingga yang panas.

“Sering ke sini seusai kerja, biasanya sendirian atau bareng teman,” ucapnya sembari menyebut bahwa selama ini dirinya tidak pernah membayar uang parkiran dan itu yang membuat dirinya senang.

Baca Juga :  Dampak Secara Ekonomi Mulai Terasa,  Harga Barang Mulai Naik

  Pengunjung lainnya, Eva menyebut alasan dirinya suka nongkrong di depan Kantor Gubernur lantaran suasananya yang meneduhkan, dekat dengan pantai dan bisa melihat lampu-lampu rumah warga dari arah kejauhan.

  “Terasa tenang saat nongkrong di sini (kupang-red), ada banyak makanan dan minuman hingga pedagang keliling. Selain itu tanpa dipungut parkiran,” ungkapnya

  Markus, seorang pedagang kopi menyebut, pantai dok II atau depan Kantor Gubernur ramai saat pekan Sabtu dan Minggu. Selain itu, ketika ada event bola atau kegiatan di Kantor Gubernur.

  Menurut pemuda 26 tahun ini, kupang adalah salah tempat yang sangat strategis dengan spotnya adalah laut. Inilah yang menjadi kupang banyak dikunjungi oleh semua kalangan.

“Dari kebanyakan orang yang datang rata rata menyebut kupang adalah tempat yang santai dengan gratis parkiran, spotnya keren karena bisa melihat laut serta kerlap kerlip lampu ruah warga di malam hari,” terangnya.

  Markus juga menyebut, di Kupang banyak pedagang dengan aneka macam yang disuguhkan. Bukan hanya tentang ninuman, melainkan makanan dan jajanan lainnya bahkan ada yang jualan buah. “Tidak ada biaya untuk parkiran, pengunjung datang di kupang digratiskan untuk biaya parkir,” kata pemuda yang sudah 2 tahun berjualan di Kupang ini. (*/tri)

Menikmati Suasana Malam di Kupang Pantai Dok II Jayapura

Tidak banyaknya tempat atau area  publik yang bisa  dinikmati untuk rekreasi secara gratis, nampaknya membuat kawasan pantai Dok II Jayapura ramai dikunjungi masyarakat Jayapura untuk refreshing atau menikmati malam, apalagi pada saat Sabtu malam atau malam libur.

Lantas seperti apa cerita penjual dan pengunjung di Kupang ?

Laporan: Elfira_Jayapura

Selepas matahari pamit di bahu langit, Jalan Soa Siu Dok II, Distrik Jayapura Utara Kamis (9/6) masing bising  dengan  suara lalu lalang kendaraan. Bunyi klakson hingga suara musik dari setiap mobil yang melintasi jalan yang tak jauh dari bibir pantai itu.

  Di bibir jalan, lampu-lampu bergelantungan di setiap tempat jualan milik pedagang kaki lima saat itu. Diparkirnya setiap kendaraan pengunjung di bibir jalan yang tak terlihat tukang parkir di sana.

   Kupang sebagai istilah akronim dari bangku panjang di  depan kantor gubernur ini menjadi salah satu tempat nongkrong yang berada di tengah kota ini, memang jarang ada tukang parkir. Mungkin ini salah satu alasan warga atau anak muda suka nongkrong di sini karena tak ada yang menagih parkiran, selain karena suasana kupang yang begitu indah untuk dinikmati malam hari.

  Pantai  Dok II ini, juga relative aman untuk menikmati suasana pantai hingga malam hari. Beberapa tempat pantai di Kota Jayapura, rata-rata sudah dikapling, dan sudah ada pemiliknya. Praktis, saat kita berekreasi harus mengeluarkan biaya, entah itu biaya sewa tempat atau biaya parkir, yang kadang besarnya diatur oleh pemilik lokasi sendiri.

Baca Juga :  Jadi Ajang Lomba Bagi Penikmat Durian, Berharap Bisa Digelar Rutin

    Seperti halnya di Pantai Hamadi, maupuan sepanjang Pantai Holtekamp, kini sudah menjadi kawasan wisata bisnis, yang tidak bisa dinikmati secara gratis. Untuk menikmati, pantai di kawasan itu, harus sewa tempat atau beli makanan dari Café atau restoran yang kini menjamur di kawasan Pantai Holtekamp. Tentu kondisi ini beda dngan pantai Dok II yang relatif masih bisa dinikmati secara gratis.

  “Karena di depan Kantor Gubernur dok II tidak ditarik retribusi untuk parkir dan tempatnya juga strategis di pusat Kota Jayapura. Ini menjadi salah satu alasan kenapa saya memilih nongkrong di tempat (kupang-red) ini,” kata Jefry saat disambangi Cenderawasih Pos ketika pemuda 20 tahun itu sedang menikmati kopi yang sudah dipesannya di salah satu penjual kopi di kupang saat itu.

  Selain itu, alasan pemuda yang kesehariannya bekerja di bengkel ini memilih nongkrong di kupang lantaran banyak jajanan di sepanjang jalan. Mulai dari bakso, mie rebus, sate, mie ayam, jagung bakar hingga jajanan lainnya juga berbagai aneka minuman lainnya. Yang dingin hingga yang panas.

“Sering ke sini seusai kerja, biasanya sendirian atau bareng teman,” ucapnya sembari menyebut bahwa selama ini dirinya tidak pernah membayar uang parkiran dan itu yang membuat dirinya senang.

Baca Juga :  Rute Berubah, Biaya Bertambah

  Pengunjung lainnya, Eva menyebut alasan dirinya suka nongkrong di depan Kantor Gubernur lantaran suasananya yang meneduhkan, dekat dengan pantai dan bisa melihat lampu-lampu rumah warga dari arah kejauhan.

  “Terasa tenang saat nongkrong di sini (kupang-red), ada banyak makanan dan minuman hingga pedagang keliling. Selain itu tanpa dipungut parkiran,” ungkapnya

  Markus, seorang pedagang kopi menyebut, pantai dok II atau depan Kantor Gubernur ramai saat pekan Sabtu dan Minggu. Selain itu, ketika ada event bola atau kegiatan di Kantor Gubernur.

  Menurut pemuda 26 tahun ini, kupang adalah salah tempat yang sangat strategis dengan spotnya adalah laut. Inilah yang menjadi kupang banyak dikunjungi oleh semua kalangan.

“Dari kebanyakan orang yang datang rata rata menyebut kupang adalah tempat yang santai dengan gratis parkiran, spotnya keren karena bisa melihat laut serta kerlap kerlip lampu ruah warga di malam hari,” terangnya.

  Markus juga menyebut, di Kupang banyak pedagang dengan aneka macam yang disuguhkan. Bukan hanya tentang ninuman, melainkan makanan dan jajanan lainnya bahkan ada yang jualan buah. “Tidak ada biaya untuk parkiran, pengunjung datang di kupang digratiskan untuk biaya parkir,” kata pemuda yang sudah 2 tahun berjualan di Kupang ini. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya