Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Dijadikan Ruang Terbuka Hijau, Tak Ada Makam Gunakan Atap

Melihat Persiapan Penataan dan Aturan di TPU Kristen di Buper Waena

Seiring dengan padatnya pemakaman Kristen di Tanah Hitam, Pemkot Jayapura kini telah menyiapkan lokasi baru Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Buper Waena, yang lokasinya berdekatan dengan TPU Muslim. Lantas seperti apa persiapan dan pengaturannya ke depan?

Laporan: Noel Wenda_Jayapura

Kuburan atau Tempat Pemakaman Umum (TPU) selama ini sering diidentikan dengan tempat yang seram dengan kondisi bangunan sejenis rumah di makam, tempat yang gelap, serta posisi tidak tertata rapi. Hal ini tentu membuat siapa saja tidak akan betah berlama-lama di pemakaman.

Namun, Pemkot Jayapura berkomitmen untuk merubah image itu. Yakni, dengan menjadikan seperti pemakaman modern layaknya Sandiago Hill di Jakarta. Pemakaman diatur rapi dan menjadi ruang terbuka hijau yang indah dan nyaman dilihat. Tak ada lagi kesan seram atau angker.

Oleh karena itu, perlu adanya penataan kuburan supaya terlihat rapi. Tak ada lagi bangunan rumah makam yang memakan tempat lahan, karena dibangun sesuka hati oleh keluarga, yang sering kali menunjukkan perbedaan status sosial di masyarakat. Pemakaman diatur secara seragam, dan terlihat lapang dan hijau.

“Iya mengarah ke ruang terbuka hijau,” kata Kepala Dinas PUPR dan PKP Kota Jayapura Nofdi J Rampi saat ditemui Cenderawasih Pos.

Tentu hal ini akan melawan kebiasaan dan cara berpikir dan bertindak masyarakat pada umumnya. Dimana sebagai bentuk penhargaan kepada keluarga/leluhur yang meninggal dibangunkan rumah kubur.
Hal itu tidak akan terlihat lagi, karena aturannya akan diseragamkan.

Baca Juga :  Lima Tahun DPO, Master Kriminal di Jayapura Dibekuk

Siapa saja yang dimakamkan di TPU Kristen Buper ini, ukuran disamakan, di tata dengan ukuran, liang kubur sampai dengan nisan dan salib secara sejajar, sama dan beraturan.  “Ukuran liang lahat 1.25 m x 2.25 m, batu nisan persegi ukuran 20×30 cm, sama seperti yang muslim,” kata Nofdi Rampi.

Dalam peraturan Walikota Jayapura nomor 7 Tahun 2022, tentang perubahan tarif retribusi jasa umum telah diberlakukan, termasuk adanya retribusi pelayanan Pemakaman dan pengabuan mayat sebagaimana dimaksud pada pasal 3 huruf ditetapkan retribusi liang kubur Rp 1 juta untuk dewasa dan Rp 750 ribu untuk anak-anak.

Lokasi pemakaman kriten ini nanti, gambarannya juga sama seperti TPU muslim Waena, kini terlihat seperti taman yang tersusun rapi dan hijau juga bisa menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat Kota Jayapura.

RTH makin nampak di sekitar pemukiman muslim yang berada di Waena hal ini diakibatkan karena pemakaman yang telah diatur rapi tersusun sesuai aturan pemerintah menjadi sebuah pemandangan yang cukup indah dan tidak terlihat seram seperti layaknya kuburan yang selama ini meninggalkan kesan angker.

Pemakaman muslim yang berada di atas tanah seluas 10 hektare itu juga dibangun TPU Kristen. Pemkot Jayapura telah membayarnya dengan dilakukan pembayaran tahap pertama dari total harga nilai yang telah dihitung oleh tim independent/ aprasial senilai Rp 13 miliar. Harga itu disepakati untuk membayar lahan TPU Kristen Buper Waena yang luasnya 4, 3 hektar yang berlokasi di Buper Waena tepatnya di samping Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain) AL-Fatah.

Baca Juga :  Sidang Perlu Dipercepat Agar Semua Bisa Istirahat

“Pemkot Jayapura sudah buat aturan bahwa setiap jenazah yang masuk ke tempat ini wajib mengikuti aturan, karena untuk menguburkan jenazah di sini setiap liangnya telah diatur jaraknya dan di atas kuburan akan ditanami rumput, sehingga tidak ada lagi bangunan tambahan seperti yang kita lihat di pemakaman lainnya,” kata Petugas penjaga Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim di Waena, Hasan.

Di harapkan pada seluruh masyarakat kota Jayapura untuk memahami aturan yang telah ditetapkan pemerintah, dan jika ingin membangun bangunan tambahan di setiap makam sudah dilarang karena semua akan diseragamkan.

Bahkan makam agama Kristen yang biasanya harus menaruh salib di atasnya sudah tidak lagi di pasang karena salib akan ditulis dalam batu nisan dan kuburan Nasrani dan Muslim akan dipisahkan. “Salib akan ada di batu nisan,” ujar Nofdi.

Selain itu ke depannya untuk melengkapi fasilitas yang ada di TPU muslim dan Nasrani di Buper waena akan dibangun mushola sehingga jenazah khusus muslim yang harus melakukan doa sebelum pemakaman tidak lagi harus ke masjid, tetapi akan dilakukan semuanya di tempat pemakaman tersebut.

Hal ini menjadi komitmen Pemerintah Kota Jayapura termasuk menyediakan sarana prasarana pendukung seperti toilet dan pos jaga sehingga masyarakat diarahkan untuk tetap mengikuti aturan yang sudah diterapkan pemerintah. “Terdapat pos jaga dan musala desain sudah ada, anggaran masih diusahakan karena ini mengarah ke ruang terbuka hijau,”pungkasnya. (*/tri)

Melihat Persiapan Penataan dan Aturan di TPU Kristen di Buper Waena

Seiring dengan padatnya pemakaman Kristen di Tanah Hitam, Pemkot Jayapura kini telah menyiapkan lokasi baru Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Buper Waena, yang lokasinya berdekatan dengan TPU Muslim. Lantas seperti apa persiapan dan pengaturannya ke depan?

Laporan: Noel Wenda_Jayapura

Kuburan atau Tempat Pemakaman Umum (TPU) selama ini sering diidentikan dengan tempat yang seram dengan kondisi bangunan sejenis rumah di makam, tempat yang gelap, serta posisi tidak tertata rapi. Hal ini tentu membuat siapa saja tidak akan betah berlama-lama di pemakaman.

Namun, Pemkot Jayapura berkomitmen untuk merubah image itu. Yakni, dengan menjadikan seperti pemakaman modern layaknya Sandiago Hill di Jakarta. Pemakaman diatur rapi dan menjadi ruang terbuka hijau yang indah dan nyaman dilihat. Tak ada lagi kesan seram atau angker.

Oleh karena itu, perlu adanya penataan kuburan supaya terlihat rapi. Tak ada lagi bangunan rumah makam yang memakan tempat lahan, karena dibangun sesuka hati oleh keluarga, yang sering kali menunjukkan perbedaan status sosial di masyarakat. Pemakaman diatur secara seragam, dan terlihat lapang dan hijau.

“Iya mengarah ke ruang terbuka hijau,” kata Kepala Dinas PUPR dan PKP Kota Jayapura Nofdi J Rampi saat ditemui Cenderawasih Pos.

Tentu hal ini akan melawan kebiasaan dan cara berpikir dan bertindak masyarakat pada umumnya. Dimana sebagai bentuk penhargaan kepada keluarga/leluhur yang meninggal dibangunkan rumah kubur.
Hal itu tidak akan terlihat lagi, karena aturannya akan diseragamkan.

Baca Juga :  Bahas Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Tanah Papua

Siapa saja yang dimakamkan di TPU Kristen Buper ini, ukuran disamakan, di tata dengan ukuran, liang kubur sampai dengan nisan dan salib secara sejajar, sama dan beraturan.  “Ukuran liang lahat 1.25 m x 2.25 m, batu nisan persegi ukuran 20×30 cm, sama seperti yang muslim,” kata Nofdi Rampi.

Dalam peraturan Walikota Jayapura nomor 7 Tahun 2022, tentang perubahan tarif retribusi jasa umum telah diberlakukan, termasuk adanya retribusi pelayanan Pemakaman dan pengabuan mayat sebagaimana dimaksud pada pasal 3 huruf ditetapkan retribusi liang kubur Rp 1 juta untuk dewasa dan Rp 750 ribu untuk anak-anak.

Lokasi pemakaman kriten ini nanti, gambarannya juga sama seperti TPU muslim Waena, kini terlihat seperti taman yang tersusun rapi dan hijau juga bisa menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat Kota Jayapura.

RTH makin nampak di sekitar pemukiman muslim yang berada di Waena hal ini diakibatkan karena pemakaman yang telah diatur rapi tersusun sesuai aturan pemerintah menjadi sebuah pemandangan yang cukup indah dan tidak terlihat seram seperti layaknya kuburan yang selama ini meninggalkan kesan angker.

Pemakaman muslim yang berada di atas tanah seluas 10 hektare itu juga dibangun TPU Kristen. Pemkot Jayapura telah membayarnya dengan dilakukan pembayaran tahap pertama dari total harga nilai yang telah dihitung oleh tim independent/ aprasial senilai Rp 13 miliar. Harga itu disepakati untuk membayar lahan TPU Kristen Buper Waena yang luasnya 4, 3 hektar yang berlokasi di Buper Waena tepatnya di samping Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain) AL-Fatah.

Baca Juga :  Pahami Potensi Pemicu, Tempat Usaha Wajib Punya Sistem Proteksi Kebakaran

“Pemkot Jayapura sudah buat aturan bahwa setiap jenazah yang masuk ke tempat ini wajib mengikuti aturan, karena untuk menguburkan jenazah di sini setiap liangnya telah diatur jaraknya dan di atas kuburan akan ditanami rumput, sehingga tidak ada lagi bangunan tambahan seperti yang kita lihat di pemakaman lainnya,” kata Petugas penjaga Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim di Waena, Hasan.

Di harapkan pada seluruh masyarakat kota Jayapura untuk memahami aturan yang telah ditetapkan pemerintah, dan jika ingin membangun bangunan tambahan di setiap makam sudah dilarang karena semua akan diseragamkan.

Bahkan makam agama Kristen yang biasanya harus menaruh salib di atasnya sudah tidak lagi di pasang karena salib akan ditulis dalam batu nisan dan kuburan Nasrani dan Muslim akan dipisahkan. “Salib akan ada di batu nisan,” ujar Nofdi.

Selain itu ke depannya untuk melengkapi fasilitas yang ada di TPU muslim dan Nasrani di Buper waena akan dibangun mushola sehingga jenazah khusus muslim yang harus melakukan doa sebelum pemakaman tidak lagi harus ke masjid, tetapi akan dilakukan semuanya di tempat pemakaman tersebut.

Hal ini menjadi komitmen Pemerintah Kota Jayapura termasuk menyediakan sarana prasarana pendukung seperti toilet dan pos jaga sehingga masyarakat diarahkan untuk tetap mengikuti aturan yang sudah diterapkan pemerintah. “Terdapat pos jaga dan musala desain sudah ada, anggaran masih diusahakan karena ini mengarah ke ruang terbuka hijau,”pungkasnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya