“Namun ini hanya sebatas gedung saja, tapi untuk isi di dalam gedung sampai saat ini juga belum ada,,”kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jayapura Alfius Demena.
Alfius menjelaskan, Gedung Perpustakaan Umum memiliki tiga ruang perpustakaan yang terbagi untuk perpustakaan umum, pelajar dan mahasiswa. Jika ditotal dari tiga ruang perpustakaan itu ada sekitar 10 ribu judul buku yang bisa dibaca di ruang perpustakaan, namun ini belum lengkap, minimal harus ada 30 ribu judul buku.
Walaupun demikian, Alfius tetap terus memperjuangkan supaya ada pengadaan lagi untuk penambahan buku- buku di semua jenjang, agar perpustakaan di Kabupaten Jayapura minimal buku di perpustakaan bisa lengkap.
Diakui, untuk isi dan fasilitas di perpustakaan tersebut memang belum lengkap. Baik itu komputer, meja, kursi, yang disiapkan untuk pengunjung maupun pemasangan pendingin ruangan (AC) supaya pengunjungnya nyaman saat berada di dalam ruang perpustakaan. Semua belum dipasang karena keterbatasan dana di Pemkab Jayapura dan telah dicoba menyurat ke Perpustakaan Nasional untuk bisa dibantu pengisian fasilitas belum ada jawaban.
Menurut Alfius, selama ini untuk pengunjung yang datang ke Perpustakaan Umum Pemkab Jayapura memang setiap harinya masih ada, minimal 10 orang pengunjung dari pagi hingga sore. Namun pengunjung hanya bisa datang lalu membaca buku di perpustakaan. Untuk pelayanan peminjaman buku untuk dibaca di bawa pulang belum ada.
Walaupun demikian, jika ada pengunjung yang mau membaca buku tapi bukunya tidak ada, ada petugas yang akan mencarikan buku tersebut lewat aplikasi yang telah ada. Karena di Dinas Perpustakaan juga tidak hanya menyediakan buku secara fisik, tapi ada buku yang bisa dicari di link yang sudah disediakan Perpustakaan Nasional.
Selain itu, untuk memudahkan masyarakat atau anak- anak dalam membaca buku namun tinggalnya di kampong- kampung terluar di Kabupaten Jayapura, maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jayapura menyediakan fasilitas Pojok Baca Digital (POCADI) bagi masyakarat kampung.