Hal tersebut disampaikan langsung oleh pemilik Hotel Bunga Youtefa Aloysius Giyai, kepada Cenderawasih Pos, pada Selasa (8/4). Ia mengatakan bahwa selama ini pihaknya melayani tamu dengan semestinya, tanpa memandang atau mengetahui latar belakangnya apa dan dari mana. Selama masih tersedia kamar, berapa pun banyaknya tamu yang datang tetap diterima dan dilayani.
“Intinya orang itu buka kamar tulis nama nginap. Terlepas dari itu kita tidak tahu,” ucap Aloysius saat dihubungi Cenderawasih Pos, melalui telepon selulernya.
Pemilik hotel tersebut mengatakan, terlepas dari tamu yang nginap dihotel itu berasal dari masyarakat kalangan bawah dan melakukan perbuatan mesum, Aloysius mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui.
Karena itu Aloysius tegaskan bahwa tudingan yangh tertuju ke Hotel Bunga sebagai tempat prostitusi dan dijadikan sebagai tempat minuman keras (Miras) sangat salah dan tidak bisa dibenarkan. Bahkan menurutnya tuduhan tersebut sangat berat dan bisa dipidanakan.
“Semua orang itu bicara berdasarkan fakta, data, ada kasus dan ada masalah, bukan hanya disini saja (Hotel Bunga) tetapi di hotel lain juga,” ungkapnya.
“Kita disinikan ciptakan lapangan kerja, kasih makanan orang jadi jangan tuduh yang aneh-aneh,” tambahnya.
Lebih lanjut Aloysius sampaikan untuk harga kamar di Hotel Bunga Youtefa bervariasi dan sangat terjangkau untuk masyarakat kalangan bawah yakni dari harga Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per malam tergantung kelasnya.
Adapun yang nginap di hotel itu, kata Aloysius, kebanyakan masyarakat yang datang dari luar Kota Jayapura, seperti; Senggi, Arso, Waris, Sarmi hingga masyarakat dari pegunungan Papua yang datang ke Kota Jayapura.
Sementara itu terkait dengan tindakan kekerasan yang dialami oleh seorang tamu di hotel tersebut pada pekan lalu, Aloysius mengatakan bahwa baik korban maupun pelaku bukan tamu ataupun karyawan di Hotel Bunga Youtefa.
“Sebenarnya anak-anak hotel itu tidak mengerti karena baik pelaku maupun korban itu orang luar semua, bukan orang hotel, bukan karyawan maupun bukan tamu hotel, semuanya datang dari luar,” ungkap Aloysius.
Sebagai pemilik hotel, Aloysius mengatakan bahwa untuk ke depan pihaknya akan lebih meningkatkan sistem keamanan agar kejadian yang tidak terulang kembali, walaupun sudah sejak lama Hotel Bunga Youtefa telah mempunyai sistem keamanan namun kewalahan.
Tak hanya itu, kata Aloysius, pihaknya juga akan berkerjasama dengan institusi terkait agar kedepannya hotel tersebut maupun tamu dan warga sekitar dapat merasakan kenyamanan.
“Kedepannya kita akan memperketat keamanan, selama ini keamanan kami person. Jadi bagaimana kita akan melakukan kerjasama dengan instansi terkait agar pengamanan kita mempunyai atribut lengkap terutama pakaianya. Karena selama ini security kita mengunakan pakaian sipil,” terangnya.