Ia mengharapkan melalui talk show tersebut masing-masing tokoh agama yang ada di Kota Jayapura dapat saling mengingatkan umatnya masing masing. Dalam menjaga kedamaian di Kota Jayapura.
“Saya harap talk shaw ini dapat menumbuhkan pikiran yang sama dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Jayapura,” ucapnya.
Sementara itu Kapolresta Kota Jayapura Viktor Mackbon menyampaikan situasi di Kota Jayapura saat ini dalam konsentrasi pemilihan umum. Situasi ini jika tidak dikelola dengan baik, maka akan mengganggu kamtibmas.
“Kondisi yang terjadi di Kota Jayapura belakangan ini, bentuk ancaman faktual, dimana kegiatan dari masyarakat yang mudah terprovokasi dan itu akan mudah merusak situasi. Jadi kami harap masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu yang beredar. Tapi juga tidak menjadi pelaku penyebar isu hoax,” tegasnya saat talks shaw.
Pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangerang, Banten, Habib Jindan bin Novel bin Salim dalam kesempatan talkshow ini juga menyampaikan wawasan kebangsaan sangat penting dilakukan. Sebab semua agama tidak ada yang mengajarkan tentang hal yang buruk. Untuk itu sangat diharapkan setiap umat beragama yang ada di Kota Jayapura bahu membahu menggemakan tentang kebaikan sesuai ajarannya masing
dalam menjaga keaman dan kerukunan ditengah masyarakat,” ujarnya.
Sementara Septinus Saa selaku akademisi Uncen menyampaikan moderisasi agama sangat penting karena menginternalisasi nilai nilai mlderisasi agama kepada masyarakat. Sehingga bisa menjadi pedomen bagi masyarakat dalam menjaga kerukunan antar muat beragama.
“Kota Jayapura saat ini sudah menjadi kota besar dan masyarakatnya sudah majemuk, kemajemukan ini jika tidak di jaga, maka akan masing.
“Setiap orang harus berperan berdampak besar bahkan akan terpecah belah,” ujarnya. (*/tri)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos