Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Polsek Abepura Jadi Barometer, Butuh Dukungan Masyarakat Jaga Kamtibmas

Lebih Dekat dengan Kapolsek Abepura yang Baru AKP Soepryanto

Pejabat Kapolsek Abepura, baru saja bergeser dari pejabat lama AKP Lintong Simanjuntak kepada pejabat yang  baru AKP Soepryanto, pada 26 September 2022 lalu. Lantas seperti apa komitmen penjabat yang baru Kapolsek Abepura ini?

Laporan: Karolus Daot_Jayapura

Kamis (6/10) pekan kemarin, arus lalu lintas di depan Uncen Abepura terlihat padat. Seorang pria dengan baju polisi berpangkat perwira, terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas. Siang itu, Uncen memang kelihatan ramai, karena  ada kegiatan orasi ilmiah yang dihadiri oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan CEO PT Freeport.

   Pria berpangkat AKP itu bernama Soepryanto yang merupakan pejabat baru Kapolsek Abepura. Belum genap satu bulan sejak sertijab dengan pejabat lama pada 26 September 2022 lalu, sehingga perlu banyak turun ke lapangan untuk mengenal kondisi di wilayah tugasnya.

    Disela melaksanakan tugasnya yang begitu padat, Soepryanto berbincang bincang dengan Cendrawasih Pos. Meski lahir di  Surakarta Tahun 1973 ini, Soepryanto mengaku sejak lulus SD di Surakarta, ikut pindah ke Kabupaten Jayapura tahun 1985, untuk melanjutkan sekolah di SMPN 1 Sentani dan SMA Negeri 1 Sentani. Setelah lulus, ia pun melanjutkan pendidikan di kepolisian.   

  Penempatan pertama setelah menjalani pendidikan, ia ditugaskan  Polda Papua selama 4 tahun. Namun karena ada pemekaran Mako Brimob Kotaraja, diapun dipindahkan di Mako Brimob Kotaraja.

Baca Juga :  Anggap Hutan Mangrove Jati Diri Perempuan Enggros, Jadi Ibu Sumber Kehidupan 

  “Waktu pemerakaran Mako Brimob Kotaraja  semua polisi muda ketika itu dipindahkan ke Mako Berimob, untuk mendapatkan pelatihan sebelum mengikuti, Pusat Pendidikan Korps Brimob di Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur,” terang Kapolse Abepura.

  AKP Soepryanto menjelaskan selama mengemban tugas tugas sebagai keamanan negara, sebagian besar jenjang karinya di satuan Brimob.  Yang mana setelah mengikuti Pendidikan Korps Brimob di Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, dirinya menjabat kanit satu di gegana Mako Brimob Kotaraja, setelah itu sebagai wakasuben Anarki di Gegana, Mako Brimob, kemudian pada tahun 2014 pidah tugas ke Biak, menjadi Kabsubden danki Biak.

  Tidak berselang lama bertugas di Biak, pada tahun 2017 AKP, Soepryanto, kembali lagi ke Mako Brimob Kotaraja, kemudian menjadi wakaden Gegana, setelah itu ditugaskan lagi sebagai wadanyon A, Jayapura. “Kurang lebih 1 tahun saya tarik lagi menjadi Wandanyon C, Nabire, dan trakhir menjabat sebagai Kapolsek Abepura,” terang AKP Soepryanto.

Dengan jabatan yang baru sebagai Kapolsek Abepuram, ia ingin menjaga stabilitas keamanan di Wilayah hukum Abepura agar tetap kindusif. “Walaupun berat tetapi saya yakin bahwa setiap tugas yang dijalankan dengan sungguh sungguh akan mebuahkan hasil,” ujarnya.

  Meski wilayah hukum Polsek Abepura tidak terlalu luas, namun  tetap saja menjadi barometer bagi wilayah hukum lainnya yang ada di Jayapura. “Kota Jayapura adalah kota heterogen dan salah satu pusat kehidupan masyarakat dengan berbagai macam perbedaan ada di Wilayah hukum Abepura. Sehingga jika Abepura dalam keadaan tidak baik, maka di tempat lainpun demikian, sebaliknya juga begitu,” kata Kapolsek Abepura.

Baca Juga :  Main Kucing-kucingan, Baru Taat Jika Ada Petugas Datang Sweeping

  Salah satu upaya menjaga kamtibas diwilayah hukum Abepura agar tetap aman dan kondusif kata AKP Soepryanto adalah dengan melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat.

Namun terlepas dari pada itu, dia pun berharap agar adanya dukungan penuh dari masyarakat dalam menjaga keamanan. Sebab, bila  upaya menjaga keamanan hanya di lakukan oleh pihak kepolisian, maka hal itu tidak akan menjamin kekondusifan di suatu wilayah.

   “Upaya ini butuh dukungan dari semua pihak, karena kita tau bahwa dengan keterbatasan jumlah anggota yang ada tidak akan mungkin situasi akan kondusif jika masyarakat tidak bisa berpartisipasi,” tandas AKP Soepryanto.

  Selain itu dia juga menyampaikan persoalan dasar yang menyebabkan suatu wilayah tidak aman karena di pengaruhi minuman keras. Sehingga Kapolsek Abepura   berharap adanya dukungan dari pemerintah Kota Jayapura dalam membatasi peredaran minuman keras di Kota Jayapura. “Kami minta agar Pemkot Jayapura, bisa membatasi  izin edar miras di Kota Jayapura,” harap Kapolsek. (*/tri)

Lebih Dekat dengan Kapolsek Abepura yang Baru AKP Soepryanto

Pejabat Kapolsek Abepura, baru saja bergeser dari pejabat lama AKP Lintong Simanjuntak kepada pejabat yang  baru AKP Soepryanto, pada 26 September 2022 lalu. Lantas seperti apa komitmen penjabat yang baru Kapolsek Abepura ini?

Laporan: Karolus Daot_Jayapura

Kamis (6/10) pekan kemarin, arus lalu lintas di depan Uncen Abepura terlihat padat. Seorang pria dengan baju polisi berpangkat perwira, terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas. Siang itu, Uncen memang kelihatan ramai, karena  ada kegiatan orasi ilmiah yang dihadiri oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan CEO PT Freeport.

   Pria berpangkat AKP itu bernama Soepryanto yang merupakan pejabat baru Kapolsek Abepura. Belum genap satu bulan sejak sertijab dengan pejabat lama pada 26 September 2022 lalu, sehingga perlu banyak turun ke lapangan untuk mengenal kondisi di wilayah tugasnya.

    Disela melaksanakan tugasnya yang begitu padat, Soepryanto berbincang bincang dengan Cendrawasih Pos. Meski lahir di  Surakarta Tahun 1973 ini, Soepryanto mengaku sejak lulus SD di Surakarta, ikut pindah ke Kabupaten Jayapura tahun 1985, untuk melanjutkan sekolah di SMPN 1 Sentani dan SMA Negeri 1 Sentani. Setelah lulus, ia pun melanjutkan pendidikan di kepolisian.   

  Penempatan pertama setelah menjalani pendidikan, ia ditugaskan  Polda Papua selama 4 tahun. Namun karena ada pemekaran Mako Brimob Kotaraja, diapun dipindahkan di Mako Brimob Kotaraja.

Baca Juga :  Pangkas Jalur Birokrasi agar Kapal Tak Perlu Antre

  “Waktu pemerakaran Mako Brimob Kotaraja  semua polisi muda ketika itu dipindahkan ke Mako Berimob, untuk mendapatkan pelatihan sebelum mengikuti, Pusat Pendidikan Korps Brimob di Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur,” terang Kapolse Abepura.

  AKP Soepryanto menjelaskan selama mengemban tugas tugas sebagai keamanan negara, sebagian besar jenjang karinya di satuan Brimob.  Yang mana setelah mengikuti Pendidikan Korps Brimob di Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, dirinya menjabat kanit satu di gegana Mako Brimob Kotaraja, setelah itu sebagai wakasuben Anarki di Gegana, Mako Brimob, kemudian pada tahun 2014 pidah tugas ke Biak, menjadi Kabsubden danki Biak.

  Tidak berselang lama bertugas di Biak, pada tahun 2017 AKP, Soepryanto, kembali lagi ke Mako Brimob Kotaraja, kemudian menjadi wakaden Gegana, setelah itu ditugaskan lagi sebagai wadanyon A, Jayapura. “Kurang lebih 1 tahun saya tarik lagi menjadi Wandanyon C, Nabire, dan trakhir menjabat sebagai Kapolsek Abepura,” terang AKP Soepryanto.

Dengan jabatan yang baru sebagai Kapolsek Abepuram, ia ingin menjaga stabilitas keamanan di Wilayah hukum Abepura agar tetap kindusif. “Walaupun berat tetapi saya yakin bahwa setiap tugas yang dijalankan dengan sungguh sungguh akan mebuahkan hasil,” ujarnya.

  Meski wilayah hukum Polsek Abepura tidak terlalu luas, namun  tetap saja menjadi barometer bagi wilayah hukum lainnya yang ada di Jayapura. “Kota Jayapura adalah kota heterogen dan salah satu pusat kehidupan masyarakat dengan berbagai macam perbedaan ada di Wilayah hukum Abepura. Sehingga jika Abepura dalam keadaan tidak baik, maka di tempat lainpun demikian, sebaliknya juga begitu,” kata Kapolsek Abepura.

Baca Juga :  Sempat Mengira Aida Gizi Buruk karena Bobot Tak Ideal

  Salah satu upaya menjaga kamtibas diwilayah hukum Abepura agar tetap aman dan kondusif kata AKP Soepryanto adalah dengan melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat.

Namun terlepas dari pada itu, dia pun berharap agar adanya dukungan penuh dari masyarakat dalam menjaga keamanan. Sebab, bila  upaya menjaga keamanan hanya di lakukan oleh pihak kepolisian, maka hal itu tidak akan menjamin kekondusifan di suatu wilayah.

   “Upaya ini butuh dukungan dari semua pihak, karena kita tau bahwa dengan keterbatasan jumlah anggota yang ada tidak akan mungkin situasi akan kondusif jika masyarakat tidak bisa berpartisipasi,” tandas AKP Soepryanto.

  Selain itu dia juga menyampaikan persoalan dasar yang menyebabkan suatu wilayah tidak aman karena di pengaruhi minuman keras. Sehingga Kapolsek Abepura   berharap adanya dukungan dari pemerintah Kota Jayapura dalam membatasi peredaran minuman keras di Kota Jayapura. “Kami minta agar Pemkot Jayapura, bisa membatasi  izin edar miras di Kota Jayapura,” harap Kapolsek. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya