Sunday, April 13, 2025
32.7 C
Jayapura

Jangan Sepenuhnya Percayakan Anak pada Orang Lain, Lakukan Pengawasan Ekstra

   Dari pantauan LBH Apik, sebagian orang tua belum punya rasa memiliki terhadap anak yang dilahirkannya atau anak yang diasuh. Bahkan, ironisnya ada sebagian orang yang justru menganggap anak sebagai beban bagi mereka. Padahal, menurut Nona, anak adalah pemberian Tuhan yang harus dijaga dan dilindungi.

   “Kebanyakan yang terjadi adalah anak-anak dibiarkan main sendiri, ketika anak tersebut meminta perhatian kepada orang tuanya, meminta makan, minum dan lainnya. Sebagian orang tua terkadang cuek akan hal itu,” terangnya.

  “Informasi yang saya dapat terkait orang tua Alisha, ketika anak meminta perhatian orang tuanya. Malah orang tuanya cuek dan sibuk dengan dunianya sendiri, dan ini bukan hanya terjadi pada Alisha, namun pada orang tua lainnya yang memiliki anak,” sambungnya.

Baca Juga :  RSUD Jayapura Tangani Satu Kasus Cuci Darah Pada Anak

Nona mengaku belum menemukan alasan penyebab sebagian orang tua minim perhatian kepada anak-anak mereka. Padahal, setiap anak tidak pernah meminta dilahirkan di dunia.

   Untuk itu, Nona menyarankan setiap orang yang hendak menikah perlu diberikan pendidikan atau bimbingan sebagai pasangan suami istri, termasuk ketika menjadi orang tua. Hal ini untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak.

   Pendidikan meliputi bagaimana ketika nanti memiliki anak, apa yang harus dilakukan. Bagaimana menghadapi masalah ketika sudah membina rumah tangga dan bagaimana peran mereka sebagai orang tua.

   “Pemahaman awal sebelum menikah perlu diberikan kepada setiap calon pasangan suami istri  sebelum melangsungkan pernikahan, sehingga kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak tidak terjadi,” ujarnya.

Baca Juga :  Potensi Gizi Buruk Diperparah Jika Stunting Tidak Ditangani Baik

   Nona mengingatkan bahwa anak bukan sekadar diberikan Tuhan untuk melanjutkan generasi kita, melainkan diberikan tanggung jawab untuk merawat, mendidik, mengajari dan melindngi agar dia menjadi generasi yang baik ke depan.

   Untuk itu, setiap orang tua mampu mempertanggungjawabkan kehidupan anaknya. “Orang tua memiliki tanggung jawab kepada anak sejak dalam kandungan, saat lahir hingga dia tumbuh dewasa. Namun hal ini kerap terlupakan,” ujarnya.  (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Dari pantauan LBH Apik, sebagian orang tua belum punya rasa memiliki terhadap anak yang dilahirkannya atau anak yang diasuh. Bahkan, ironisnya ada sebagian orang yang justru menganggap anak sebagai beban bagi mereka. Padahal, menurut Nona, anak adalah pemberian Tuhan yang harus dijaga dan dilindungi.

   “Kebanyakan yang terjadi adalah anak-anak dibiarkan main sendiri, ketika anak tersebut meminta perhatian kepada orang tuanya, meminta makan, minum dan lainnya. Sebagian orang tua terkadang cuek akan hal itu,” terangnya.

  “Informasi yang saya dapat terkait orang tua Alisha, ketika anak meminta perhatian orang tuanya. Malah orang tuanya cuek dan sibuk dengan dunianya sendiri, dan ini bukan hanya terjadi pada Alisha, namun pada orang tua lainnya yang memiliki anak,” sambungnya.

Baca Juga :  Harus Paham dan Jeli Memilih Pemimpin yang Bisa Sejahterakan Rakyat

Nona mengaku belum menemukan alasan penyebab sebagian orang tua minim perhatian kepada anak-anak mereka. Padahal, setiap anak tidak pernah meminta dilahirkan di dunia.

   Untuk itu, Nona menyarankan setiap orang yang hendak menikah perlu diberikan pendidikan atau bimbingan sebagai pasangan suami istri, termasuk ketika menjadi orang tua. Hal ini untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak.

   Pendidikan meliputi bagaimana ketika nanti memiliki anak, apa yang harus dilakukan. Bagaimana menghadapi masalah ketika sudah membina rumah tangga dan bagaimana peran mereka sebagai orang tua.

   “Pemahaman awal sebelum menikah perlu diberikan kepada setiap calon pasangan suami istri  sebelum melangsungkan pernikahan, sehingga kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak tidak terjadi,” ujarnya.

Baca Juga :  Potensi Gizi Buruk Diperparah Jika Stunting Tidak Ditangani Baik

   Nona mengingatkan bahwa anak bukan sekadar diberikan Tuhan untuk melanjutkan generasi kita, melainkan diberikan tanggung jawab untuk merawat, mendidik, mengajari dan melindngi agar dia menjadi generasi yang baik ke depan.

   Untuk itu, setiap orang tua mampu mempertanggungjawabkan kehidupan anaknya. “Orang tua memiliki tanggung jawab kepada anak sejak dalam kandungan, saat lahir hingga dia tumbuh dewasa. Namun hal ini kerap terlupakan,” ujarnya.  (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya