Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Jam Besuk Ditiadakan, Penunggu Pasien Harus Swab Antigen juga

Kesiapan RSUD Jayapura Dalam Mengantisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Setelah pandemic Covid-19 sempat mereda, bahkan di Kota Jayapura sempat zero case Covid-19, kini ancaman gelombang ketiga Covid-19 kembali muncul. Hal ini tidak terlepas adanya varian varu Omicron yang daya tular lebih cepat dari varian-varian sebelumnya. Lantas bagaimana kesiapan RSUD Jayapura mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 ini?

Laporan: Yohana Wenggi_Jayapura

Corona virus atau yang akrab disebut dengan  Covid-19 memang sudah masuk di Papua sejak awal 2020 lalu. Hampir dua tahun pandemi berlangsung, tentu membeirkan pengalaman dan pelajaran berharga baik bagi pemerintah, tenaga medis, pihak rumah sakit bahkan masyarakat, untuk bersama-sama menanggulangai pandemi ini.

   Tenaga medis memang bukan garda terdepan untuk pencegahan dan penanggulangan pandemic Covid-19 ini, tapi pemerintah, khususnya instansi terkait bersama masyarakat harusnya yang bersama-sama menanggulangi wabah penyakit ini. Namun, bila barisan depan, atau masyarakat abai terhadap protocol kesehatan, akhirnya makin banyak warga yang tertuar, muaranya akan terjadi lonjakan pasien di rumah sakit, termasuk di RSUD Jayapura yang merupakan rumah sakit rujukan di Papua.

   Meski fatalitas Covid-19 varian Omicron ini lebih ringan dibanding  varian delta sebelumnya, namun bila lonjakan jumlah pasien  yang datang ke rumah sakit ini tidak diantisipasi dengan baik, tentu juga akan memberikan dampak buruk dalam penanganannya. Seperti halnya di Kota Jayapura, hanya dalam waktu sekitar dua minggu lebih saja, angka kasus covid-19 meningkat sangat drastic.

Baca Juga :  Megawati Nambah Tiga Kali, Dibungkus Daun Simpur supaya Aroma Khas Keluar

  Dimana dari laporan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, terhitung Rabu (9/2) angka terkonfirmasi Covid-19 di Kota Jayapura dilaporkan sudah sebanyak 551 kasus. Itu, baru jumlah kasus yang dilaporkan. Kemungkinan masih akan terus bertambah banyak, apalagi varian Omicron yang daya tularnnya tinggi, tentu sudah banyak orang yang terpapar, baik dengan gejala ringan maupun tanpa gejala.

   Dengan kondisi yang ada, pastinya Satgas Covid-19 Provinsi Papua terus mengimbau agar setiap RSUD dan Puskesmas di Papua untuk  dapat siap siaga  untuk l menangani pasien yang terkonfirmasi Covid-19 saat ini.

   Direktur RSUD Jayapura, dr. Anton Mote menjelaskan, berbagai kesiapan sudah dilakukan pihaknya, mulai dari mempersiapkan ruangan khusus bagi pasien Covid-19, menyiapkan 32 bed yang baru terisi kurang lebih 5 kasus. Selain itu kesiapan tenaga perawat dan dokter, oksigen bahkan obat-obatan.

  Menurut, dr. Anton, menangani pasien Covid-19, bukan hal baru, lonjakan kasus juga sudah pernah terjadi, belajar dari tahun-tahun sebelumnya kesiapan sudah dilakukan. “Kami bahkan akan menambah bed maupun tenaga medis, jika lonjakan kasus semakin meningkat,” kata dr. Anton.

   Para perawat dan juga dokter yang disiapkan sebagai Tim Penanggulangan Covid- 19 di lingkungan RSUD Jayapura, sudah disiapkan sejak tahun lalu, bahkan disiapkan lagi untuk tahun ini, karena pastinya mereka sudah sangat berpengalaman.

Baca Juga :  Sempat Panik Saat Masuk Lumpur Namun Orang Tua Ikut Bangga

  “Meski demikian APD (Alat Pelindung Diri), peralatan pendukung lainnya juga kami siapkan lengkap, guna menjaga tenaga medis agar tetap aman dalam melayani pasien,” jelasnya lagi.

  Pihaknya juga membuat aturan baru, dimana para pasien rawat inap, yang memiliki pengantar atau keluarga pasien yang menjaga wajib menunjukkan swab antigen negatif. “Kami berlakukan hal ini, dengan harapan bahwa kami ingin para pengantar atau keluarga yang menjaga pasien harus dalam kondisi sehat, jam besuk juga kami tiadakan mengingat lonjakan kasus semakin tinggi makan antisipasi juga harus semakin ketat kami lakukan,” ujarnya lagi.

  Anton Mote   memastikan agar para pasien yang datang ke RSUD Jayapura harus benar-benar sehat baru boleh pulang. Penertiban dilakukan bukan pada pelayanan rumah sakit saja, tetapi area parkir hingga jalan utama masuk dan keluarnya Ambulance serta pasien gawat darurat juga diatur dengan sangat ketat.

   Baginya, semua upaya terbaik harus dilakulan, agar RSUD Jayapura benar-benar menjadi RSUD rujukan pertama di Provinsi Papua dalam hal melayani masyarakat Papua. Dirinya juga mengimbau kepada para tenaga medis, agar memperhatikan prokes, selalu menggunakan APD saat melayani pasien, dan pastikan menjaga kesehatan karena para temaga medis merupakan garda depan, dalam penanggulangan kasus Covod-19. (*/tri)

Kesiapan RSUD Jayapura Dalam Mengantisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Setelah pandemic Covid-19 sempat mereda, bahkan di Kota Jayapura sempat zero case Covid-19, kini ancaman gelombang ketiga Covid-19 kembali muncul. Hal ini tidak terlepas adanya varian varu Omicron yang daya tular lebih cepat dari varian-varian sebelumnya. Lantas bagaimana kesiapan RSUD Jayapura mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 ini?

Laporan: Yohana Wenggi_Jayapura

Corona virus atau yang akrab disebut dengan  Covid-19 memang sudah masuk di Papua sejak awal 2020 lalu. Hampir dua tahun pandemi berlangsung, tentu membeirkan pengalaman dan pelajaran berharga baik bagi pemerintah, tenaga medis, pihak rumah sakit bahkan masyarakat, untuk bersama-sama menanggulangai pandemi ini.

   Tenaga medis memang bukan garda terdepan untuk pencegahan dan penanggulangan pandemic Covid-19 ini, tapi pemerintah, khususnya instansi terkait bersama masyarakat harusnya yang bersama-sama menanggulangi wabah penyakit ini. Namun, bila barisan depan, atau masyarakat abai terhadap protocol kesehatan, akhirnya makin banyak warga yang tertuar, muaranya akan terjadi lonjakan pasien di rumah sakit, termasuk di RSUD Jayapura yang merupakan rumah sakit rujukan di Papua.

   Meski fatalitas Covid-19 varian Omicron ini lebih ringan dibanding  varian delta sebelumnya, namun bila lonjakan jumlah pasien  yang datang ke rumah sakit ini tidak diantisipasi dengan baik, tentu juga akan memberikan dampak buruk dalam penanganannya. Seperti halnya di Kota Jayapura, hanya dalam waktu sekitar dua minggu lebih saja, angka kasus covid-19 meningkat sangat drastic.

Baca Juga :  Satu Lagi Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19, Meninggal

  Dimana dari laporan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, terhitung Rabu (9/2) angka terkonfirmasi Covid-19 di Kota Jayapura dilaporkan sudah sebanyak 551 kasus. Itu, baru jumlah kasus yang dilaporkan. Kemungkinan masih akan terus bertambah banyak, apalagi varian Omicron yang daya tularnnya tinggi, tentu sudah banyak orang yang terpapar, baik dengan gejala ringan maupun tanpa gejala.

   Dengan kondisi yang ada, pastinya Satgas Covid-19 Provinsi Papua terus mengimbau agar setiap RSUD dan Puskesmas di Papua untuk  dapat siap siaga  untuk l menangani pasien yang terkonfirmasi Covid-19 saat ini.

   Direktur RSUD Jayapura, dr. Anton Mote menjelaskan, berbagai kesiapan sudah dilakukan pihaknya, mulai dari mempersiapkan ruangan khusus bagi pasien Covid-19, menyiapkan 32 bed yang baru terisi kurang lebih 5 kasus. Selain itu kesiapan tenaga perawat dan dokter, oksigen bahkan obat-obatan.

  Menurut, dr. Anton, menangani pasien Covid-19, bukan hal baru, lonjakan kasus juga sudah pernah terjadi, belajar dari tahun-tahun sebelumnya kesiapan sudah dilakukan. “Kami bahkan akan menambah bed maupun tenaga medis, jika lonjakan kasus semakin meningkat,” kata dr. Anton.

   Para perawat dan juga dokter yang disiapkan sebagai Tim Penanggulangan Covid- 19 di lingkungan RSUD Jayapura, sudah disiapkan sejak tahun lalu, bahkan disiapkan lagi untuk tahun ini, karena pastinya mereka sudah sangat berpengalaman.

Baca Juga :  Sempat Panik Saat Masuk Lumpur Namun Orang Tua Ikut Bangga

  “Meski demikian APD (Alat Pelindung Diri), peralatan pendukung lainnya juga kami siapkan lengkap, guna menjaga tenaga medis agar tetap aman dalam melayani pasien,” jelasnya lagi.

  Pihaknya juga membuat aturan baru, dimana para pasien rawat inap, yang memiliki pengantar atau keluarga pasien yang menjaga wajib menunjukkan swab antigen negatif. “Kami berlakukan hal ini, dengan harapan bahwa kami ingin para pengantar atau keluarga yang menjaga pasien harus dalam kondisi sehat, jam besuk juga kami tiadakan mengingat lonjakan kasus semakin tinggi makan antisipasi juga harus semakin ketat kami lakukan,” ujarnya lagi.

  Anton Mote   memastikan agar para pasien yang datang ke RSUD Jayapura harus benar-benar sehat baru boleh pulang. Penertiban dilakukan bukan pada pelayanan rumah sakit saja, tetapi area parkir hingga jalan utama masuk dan keluarnya Ambulance serta pasien gawat darurat juga diatur dengan sangat ketat.

   Baginya, semua upaya terbaik harus dilakulan, agar RSUD Jayapura benar-benar menjadi RSUD rujukan pertama di Provinsi Papua dalam hal melayani masyarakat Papua. Dirinya juga mengimbau kepada para tenaga medis, agar memperhatikan prokes, selalu menggunakan APD saat melayani pasien, dan pastikan menjaga kesehatan karena para temaga medis merupakan garda depan, dalam penanggulangan kasus Covod-19. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya