Dikatakan sebelum acara itu berlangsung anak-anak pada umumnya diberi waktu latihan selama 3 bulan. Selama proses latihan berlangsung ada sejumlah kendala yang ditemukan, salah satunya kehadiran.
“Kadang kala ada yang tidak hadir, kemudian menyatukan gerakan, mulai dari maryoret hingga pemain drum band, jadi memang butuh proses,” beber Suryati.
Untuk KTDW sendiri waktu latihan satu salam seminggu hal inipun tidak menggangu proses pelajar mengajar. “Prinsipnya kami ambil waktu yang memang tidak menganggu proses belajar sehingga meskipun mereka ikut pentas ini tapi pelajaran yang lain tetap berjalan maksimal,” ungkapnya.
Jumlah peserta dari TK KTDW sebanyak 32 orang, dua diantaranya pemain Majorette pemandu satu orang, sementara lainnya pemain alat musik seperti Drum major, Field commander, Color guard.
Peserta yang ikut dalam pentas seni tersebut dipilih berdasarkan hasil seleksi pelatih atau instruktur sekolah. “Kita seleksi sesuai dengan minat bakat, karena ini juga sjang untuk meningkatkan minat bakat mereka kedepan,” jelasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Elenia Duus salah satu orang tua peserta dari TK KTDW bernama Safira Naila Jemaha mengaku bangga lantaran dengan kegiatan tersebut anaknya mulai menemukan hoby. Selain itu bisa mengurangi waktu untuk kegiatan yang tidak penting saat di rumah.
“Karena selama latihan kalau pulang selopah itu dia elalu hafal lagu yang mereka bawakan hari ini (sabtu red) kadang latih gerakan sambil bernyanyi meskipun harus berulang ulang baru bisa,” tuturnya.
Sebagai orang tua Ia sangat mendukung kegiatan tersebut bahkan Ia berharap kegiatan seni seperti tu dapat digalakan secara masif, sehingga anak-anak bisa menumbuhkan minat bakatnya masing masing. “Dengan kegiatan seperti ini mereka bisa lebih disiplin karena kalau jam latihan meskipun sedang asyik bermain tapi kalau kita suruh ikut latihan dia sangat senang,” tuturnya.