Tuesday, September 17, 2024
26.7 C
Jayapura

Beberapa Produsen Alat Musik hingga Musisi Banyak yang Menghubungi

Berawal dari Eskul Gitar, Band Bocah SD ini Pun viral di Jagad Maya

Usia mereka masih belasan tahun, baru duduk di bangku sekolah dasar. Tapi, soal musikalitas, jangan ditanya lagi. Lagu tricky semacam milik grup band Payung Teduh pun dengan indah mereka mainkan.

AYU ISMA, Kota, JP Radar Kediri

Sembilan bocah duduk di bangku kayu. Berpayung rindangnya pohon mangga di halaman sekolah mereka, di SDN Betet 3. Masing-masing memegang alat musik, yang menunggu waktu mereka mainkan.

  Satu di antaranya sudah asyik memetik senar gitar. Memainkan nada intro lagu berjudul ‘Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan’. Intro lagu tenar milik grup musik Payung Teduh (kini bernama Parade Hujan) itu dimainkan oleh Raditya Abrar.

Baca Juga :  Mirip Kartel, Informasi Putus dan Tak Peduli Nasib Anak Istri

  Wajah gitaris 12 tahun ini datar. Tapi, petikan gitarnya mampu membuat hanyut yang mendengarkan. Apalagi, disambung ketukan drum pad Guntur, yang menjadi penanda masuknya instrumen lain, gitar, keyboard, hingga vokal.

  Selain Raditya dan Guntur, personel band bocah, yang bernama Shankara, ini adalah Varo, Derrick, Danu, Ashika, Lyrica, Laila, dan Alya. Kemampuan bermusik mereka yang memang bagus ditandai dengan viralnya video mereka di TikTok. Sudah dilihat oleh 4,6 juta orang!

   Komentar pada aksi band bocah ini pun mencapai ribuan. Kebanyakan menyiratkan keheranannya dengan kemampuan anak kecil yang bisa memainkan melodi lagu indie yang terkenal tricky itu. Sebagian lagi kagum dengan guru-guru yang memfasilitasi bakat siswa yang tidak setengah-setengah.

Baca Juga :  Papua Kekurangan 3000 Guru SD Hingga SMA

  “Saya mulai belajar baru sekitar satu tahun yang lalu,” ucap Guntur, sang drummer.

Ya, rata-rata para bocah ini baru mulai belajar memainkan instrumen musik. Derrick misalnya, pemain bass ini bahkan harus ‘rela’ memainkan bas gitar yang lebih besar dari tubuh 11 tahunnya. Beberapa kali, ketika jeda antarlagu, dia pun meniupi jemarinya. Seperti menghilangkan panas akibat menekan chord bas yang lebih tebal dari gitar melodi itu.

  “Yang ngajarin Pak Wafi,” akunya.

Berawal dari Eskul Gitar, Band Bocah SD ini Pun viral di Jagad Maya

Usia mereka masih belasan tahun, baru duduk di bangku sekolah dasar. Tapi, soal musikalitas, jangan ditanya lagi. Lagu tricky semacam milik grup band Payung Teduh pun dengan indah mereka mainkan.

AYU ISMA, Kota, JP Radar Kediri

Sembilan bocah duduk di bangku kayu. Berpayung rindangnya pohon mangga di halaman sekolah mereka, di SDN Betet 3. Masing-masing memegang alat musik, yang menunggu waktu mereka mainkan.

  Satu di antaranya sudah asyik memetik senar gitar. Memainkan nada intro lagu berjudul ‘Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan’. Intro lagu tenar milik grup musik Payung Teduh (kini bernama Parade Hujan) itu dimainkan oleh Raditya Abrar.

Baca Juga :  Aktif di Medsos Ibarat Pisau Bermata Dua, Tidak Hati-hati Bisa Melukai

  Wajah gitaris 12 tahun ini datar. Tapi, petikan gitarnya mampu membuat hanyut yang mendengarkan. Apalagi, disambung ketukan drum pad Guntur, yang menjadi penanda masuknya instrumen lain, gitar, keyboard, hingga vokal.

  Selain Raditya dan Guntur, personel band bocah, yang bernama Shankara, ini adalah Varo, Derrick, Danu, Ashika, Lyrica, Laila, dan Alya. Kemampuan bermusik mereka yang memang bagus ditandai dengan viralnya video mereka di TikTok. Sudah dilihat oleh 4,6 juta orang!

   Komentar pada aksi band bocah ini pun mencapai ribuan. Kebanyakan menyiratkan keheranannya dengan kemampuan anak kecil yang bisa memainkan melodi lagu indie yang terkenal tricky itu. Sebagian lagi kagum dengan guru-guru yang memfasilitasi bakat siswa yang tidak setengah-setengah.

Baca Juga :  SD YPK Betlehem Jadi Contoh Bagi Sekolah Lain

  “Saya mulai belajar baru sekitar satu tahun yang lalu,” ucap Guntur, sang drummer.

Ya, rata-rata para bocah ini baru mulai belajar memainkan instrumen musik. Derrick misalnya, pemain bass ini bahkan harus ‘rela’ memainkan bas gitar yang lebih besar dari tubuh 11 tahunnya. Beberapa kali, ketika jeda antarlagu, dia pun meniupi jemarinya. Seperti menghilangkan panas akibat menekan chord bas yang lebih tebal dari gitar melodi itu.

  “Yang ngajarin Pak Wafi,” akunya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya