Bahkan, TSE Group terus berikhtiar dalam membangun kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan melalui berbagai kegiatan program Corporate Social Contribution (CSC) yang strategis, sistematis, dan inovatif yang tertuang ke dalam lima pilar yaitu, pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur dan lingkungan.
General Manager Humas TSE Group, Daniel Sim Ayomi mengatakan, terdapat tujuh bangunan sekolah yang dibangun TSE di kawasan kebun kelapa sawit. Dan untuk mempermudah anak-anak, pihak perusahaan menyediakan bus untuk antar jemput.
“Kita juga memberikan beasiswa kepada anak-anak marga setempat yang berjumlah 450 orang, dari tinggkat SD hingga perguruan tinggi bahkan ada yang kuliah di Jogja dan beberapa daerah lainnya. Kami sudah sediakan pekerjaan bagi mereka yang sudah selesai dalam pendidikannnya,” ungkap anak Papua ini.
Tak hanya itu, TSE juga bekerja sama dengan BLK Sorong, perusahaan juga memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat. Sedangkan pilar di bidang kesehatan, di masing-masing unit di lingkup TSE Group terdapat klinik kesehatan. Bahkan, Klinik Asiki merupakan kilinik dengan fasilitas kesehatan modern yang pelayanannya gratis untuk masyarakat Papua.
Klinik Asiki merupakan bagian dari CSC TSE Group di bidang kesehatan yang beroperasi selama 24 jam. Tidak hanya melayani kunjungan pasien, para dokter dan tenaga medis juga sering mengadakan penyuluhan kesehatan melalui radio dan sekolah hingga pelosok desa.
Masalah lingkungan, Ayomi mengeklaim bahwa TSE mengikuti aturan pemerintah. Mereka bahkan kerja sama dengan IPB untuk melihat fauna yang ada terutama burung cenderawasih dan kura-kura moncong babi. “Perusahaan juga menanam pohon jangka panjang di lokasi untuk menambah perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.
Mengulik lebih jauh soal TSE Group, perusahaan ini kata Ayomi masuk di wilayah Papua Selatan sesuai dengan perjanjian di awal tanpa paksa. Mereka bahkan membangun sekolah, menyekolahkan anak-anak pemilik hak ulayat, membangunkan rumah, aksi kemanusiaan. Meski sudah memiliki izin, namun Ayomi mengaku ada saja masalah yang timbul. Terkadang masyarakat datang menganggu dengan melakukan pemalangan dan gangguan lainnya yang merugikan perusahaan.