Friday, October 10, 2025
21.6 C
Jayapura

Lantunkan Lagu dan Cerita Mob untuk Cairkan Suasana yang Lebih Akrab

Gestur ini ternyata meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Kota Jayapura. Tidak sedikit warga yang merasa bangga bisa bersalaman langsung dengan Wali Kotanya. Bagi mereka, hal tersebut adalah tanda bahwa pemimpin kota benar-benar hadir dan mau merangkul rakyatnya.

Lebih jauh, jabat tangan menjadi awal percakapan yang cair. Sering kali, dari sekadar genggaman tangan, warga mulai bercerita tentang kehidupan mereka, menyampaikan aspirasi, hingga berbagi canda dengan sang Wali Kota.

Namun, bukan hanya jabat tangan yang menjadi ciri khas Abisai Rollo. Dalam beberapa kesempatan, ia juga kerap menutup sambutannya dengan lantunan lagu atau membawakan cerita pendek khas Papua yang dikenal dengan Mob.

Tradisi ini tidak hanya membuat suasana lebih hidup, tetapi juga menghadirkan kedekatan kultural dengan masyarakatnya. Suasana yang tadinya formal berubah menjadi akrab dan hangat. Warga pun larut dalam tawa, senyum, dan kebersamaan.

Baca Juga :  Tugas di Kota yang Penuh Dinamika Sosial, Perlu Kepekaan dan Kesigapan

“Kalau kita hanya bicara serius, masyarakat bisa merasa kaku. Tapi kalau ada lagu atau Mob, suasana jadi cair. Itu cara saya untuk dekat dengan mereka,” jelasnya.

Apa yang dilakukan Abisai Rollo mencerminkan gaya kepemimpinan yang humanis dan berakar pada budaya lokal. Ia tidak sekadar hadir sebagai pejabat, melainkan juga sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri.

Lewat sapaan hangat, jabat tangan, lantunan lagu, hingga cerita rakyat khas Papua, ia berhasil menumbuhkan rasa memiliki yang kuat antara masyarakat dan pemimpinnya.
Kehadirannya menjadi simbol bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kebijakan besar, tetapi juga soal perhatian kecil yang menyentuh hati rakyat. Dengan begitu, masyarakat merasa lebih dihargai, didengar, dan diperhatikan.

Baca Juga :  Juni, Dana Pengamanan Pilkada TNI-Polri Dicairkan

Di tengah era kepemimpinan yang kerap dinilai formal dan kaku, Abisai Rollo menunjukkan wajah lain dari seorang Wali Kota. Ia tampil sebagai pemimpin yang ramah, peduli dan berjiwa budaya. Lewat jabat tangan dan Mob yang disampaikannya, ia menghadirkan kepemimpinan yang tidak berjarak, melainkan penuh dengan kehangatan dan kebersamaan.

Inilah wajah kepemimpinan yang dirindukan masyarakat, seorang pemimpin yang tidak hanya memimpin dengan kebijakan, tetapi juga dengan hati. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Gestur ini ternyata meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Kota Jayapura. Tidak sedikit warga yang merasa bangga bisa bersalaman langsung dengan Wali Kotanya. Bagi mereka, hal tersebut adalah tanda bahwa pemimpin kota benar-benar hadir dan mau merangkul rakyatnya.

Lebih jauh, jabat tangan menjadi awal percakapan yang cair. Sering kali, dari sekadar genggaman tangan, warga mulai bercerita tentang kehidupan mereka, menyampaikan aspirasi, hingga berbagi canda dengan sang Wali Kota.

Namun, bukan hanya jabat tangan yang menjadi ciri khas Abisai Rollo. Dalam beberapa kesempatan, ia juga kerap menutup sambutannya dengan lantunan lagu atau membawakan cerita pendek khas Papua yang dikenal dengan Mob.

Tradisi ini tidak hanya membuat suasana lebih hidup, tetapi juga menghadirkan kedekatan kultural dengan masyarakatnya. Suasana yang tadinya formal berubah menjadi akrab dan hangat. Warga pun larut dalam tawa, senyum, dan kebersamaan.

Baca Juga :  Harus Mampu Terjemahkan MRP dan Berkomitmen Perjuangkan Hak-hak Dasar OAP

“Kalau kita hanya bicara serius, masyarakat bisa merasa kaku. Tapi kalau ada lagu atau Mob, suasana jadi cair. Itu cara saya untuk dekat dengan mereka,” jelasnya.

Apa yang dilakukan Abisai Rollo mencerminkan gaya kepemimpinan yang humanis dan berakar pada budaya lokal. Ia tidak sekadar hadir sebagai pejabat, melainkan juga sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri.

Lewat sapaan hangat, jabat tangan, lantunan lagu, hingga cerita rakyat khas Papua, ia berhasil menumbuhkan rasa memiliki yang kuat antara masyarakat dan pemimpinnya.
Kehadirannya menjadi simbol bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kebijakan besar, tetapi juga soal perhatian kecil yang menyentuh hati rakyat. Dengan begitu, masyarakat merasa lebih dihargai, didengar, dan diperhatikan.

Baca Juga :  Bantuan Peralatan Perikanan Harus Dimanfaatkan Baik

Di tengah era kepemimpinan yang kerap dinilai formal dan kaku, Abisai Rollo menunjukkan wajah lain dari seorang Wali Kota. Ia tampil sebagai pemimpin yang ramah, peduli dan berjiwa budaya. Lewat jabat tangan dan Mob yang disampaikannya, ia menghadirkan kepemimpinan yang tidak berjarak, melainkan penuh dengan kehangatan dan kebersamaan.

Inilah wajah kepemimpinan yang dirindukan masyarakat, seorang pemimpin yang tidak hanya memimpin dengan kebijakan, tetapi juga dengan hati. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya