Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Tidak Kondusif Batal ke Ilaga, Lihat Perkebunan Kopi, Fasilitas Telekomunikasi

Yang Tercecer dari Kunker Reses Anggota Komisi 1 DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas (Bagian-1)

Mengawali tahun 2022, seluruh anggota DPR RI melakukan kunjungan reses di daerah pemilihan masing-masing. Hal yang sama dilakukan anggota Komisi 1 DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas. Daerah mana saja yang dikunjungi dan apa aspirasi yang diserap. Berikut laporannya

Laporan: Yonathan, Timika dan Paniai

SENIN (28/2), anggota Komisi 1 DPR RI dari Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas bersama rombongan kurang lebih 28 orang yang terdiri dari personel BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI dan awak media termasuk Cenderawasih Pos, sudah berada di Timika, Kabupaten Mimika.

Tim bersiap-siap memulai kegiatan dengan mengunjungi Ilaga ibukota Kabupaten Puncak. Namun sayangnya karena masalah keamanan, kunjungan ke Ilaga terpaksa dibatalkan.

Bupati Paniai, Meki Nawipa memperlihatkan buah kopi yang dijemur warga kepada Yan Mandenas di Kampung Bibida, Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Kamis (3/3). (FOTO: Yonathan/Cepos)

Dengan batalnya kunjungan ke Ilaga untuk melihat perkembangan pembangunan fasilitas kelistrikan dan telekomunikasi, Yan Mandenas langsung melakukan rapat singkat dengan anggota timnya. Dari rapat singkat tersebut, agenda kunjungan akhirnya dialihkan ke Poumako dengan mengunjungi Kampung  Amamapare, Distrik Mimika Timur Jauh, Senin (28/2) sore.

Perjalanan ke Kampung Amamapare, diawali dengan perjalanan darat dari kota Timika menggunakan mobil dan bus ke Pelabuhan Perikanan Poumako. Dari Poumako, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kampung Amamapare menggunakan speed boat milik Satpolairud Polres Mimika.

Tiba di Kampung Amamapare atau yang dikenal dengan nama Kampung Karaka (kepiting), tim disambut kepala Kampung Amamapare, Fakundus Napipia bersama sejumlah warga dan puluhan anak usia sekolah. Anak-anak ini kemudian mengajak rombongan melihat dari dekat sekolah tempat mereka menimba ilmu.

Saat kasus Covid-19 kembali meningkat awal tahun ini, anak-anak yang bersekolah di SD Negeri Amamapare terpaksa belajar dari rumah. “Bapak dan ibu guru mereka, berikan materi dan dikerjakan di rumah masing-masing,” ucap kepala Kampung Amamapare, Fakundus Napipia kepada Cenderawasih Pos.

Fakundus Napipia menyebutkan, anak-anak mereka tidak bisa belajar secara online karena keterbatasan jaringan telekomunikasi di kampung mereka. Selain itu, warga Kampung Amamapare juga belum bisa menikmati pelayanan listrik dari PLN. “Kami selama ini pakai mesin ganset. Listrik dari PLN belum masuk,” tuturnya.

Saat tiba di SDN Amamapare yang berada di tengah-tengah kampung yang tak jauh dari  Porsait milik PT. Freeport Indonesia, Yan Mandenas kemudian berinteraksi dengan murid SDN Amamapare. Politisi Partai Gerindra ini sempat mengenalkan secara singkat tentang internet kepada anak-anak. “Nanti kita minta rekan-rekan dari BAKTi Kominfo untuk memberikan literasi tentang internet kepada mereka,” tuturnya.

Baca Juga :  Harus Bisa Gerakkan Umat Kristiani Terlibat Aktif Menata Kehidupan Bangsa

Usai mengunjungi Kampung Amamapara, tim kembali ke tim untuk mempersiapkan kunjungan ke Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Selasa (1/3).

Sebelum ke Kampung Banti, seluruh tim harus menjalani tes antigen yang dilakukan oleh tenaga medis dari PT. Freeport Indonesia. Dari 20 orang yang mengikuti kunjungan ke Kampung Banti, seluruhnya dinyatakan negatif Covid-19 dan layak masuk ke area PT. Freeport.

Perjalanan ke Tembagapura menggunakan satu unit bus VIP yang disiapkan PT. Freeport Indonesia. Bus yang digunakan oleh rombongan merupakan bus anti peluru yang dikemudikan oleh driver atau sopir yang berpengalaman. Menurut penjelasan dari pihak Corporate Communication (Corcom) PT Freeport Indonesia, driver bus VIP merupakan driver pilihan dan sangat berpengalaman yang setiap.

Alex driver bus VIP yang membawa rombongan ke Tembagapura menyebutkan, sudah ada protap tersendiri dari perusahaan untuk perjalanan dari dan ke Tembagapura. Dimana dalam setiap perjalanan, selalu disiapkan bus cadangan untuk mengantisipasi apabila dalam perjalanan terjadi kerusakan pada bus utama yang digunakan.

“Kalau busnya ada gangguan teknis, kami dan seluruh penumpang langsung pindah ke bus cadangan. Nanti ada tim teknisi yang menghandel bus yang mengalami gangguan,” jelas Alex kepada Cenderawasih Pos.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, rombongan tiba di Tembagapura. Beristirahat sekira 15 menit, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kampung Banti 1 dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit dari Tembagapura.

Tiba di Kampung Banti 1, ratusan warga dari tiga kampung di lembah Waa Banti yaitu kampung banti 1, Banti 2 dan Opitawak sudah berkumpul. Mereka menyambut kedatangan rombongan yang didampingi Pemkab Mimika yang dipimpin Sekda Mimika, Michael Rooney Gommar, S.STP.,M.Si.,

Di lokasi pertemuan juga sudah menunggu pihak PT. Freeport yang dipimpin Vice President (VP) Community Relations PT Freeport Indonesia (PTFI), Engel Enoch. Dalam tatap muka dengan masyarakat, berbagai aspirasi disampaikan di antaranya pembangunan fasilitas sekolah dan kesehatan. Warga Banti yang sempat mengungsi ke Timika tahun 2020 pasca aksi teror KKB dan kembali pada tahun 2021, sudah bisa menikmati fasilitas listrik dan air bersih yang dibangun PT. Freeport Indonesia.

Warga juga menyampaikan bahwa keamanan di kampung mereka sudah kondusif berkat adanya aparat TNI-Polri yang selama 24 jam menjaga keamanan mereka.

Terkait rehabilitasi di tiga kampung yang terdampak aksi teror KKB, Yan Mandenas menyatakan akan mendorong Pemkab Mimika untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan PT. Freeport Indonesia dalam melakukan pemulihan dan pembangunan di tiga kampung yaitu Banti 1, Banti 2 dan Opitawak.

Baca Juga :  Banyak Tenda Kosong Tak Ditempati, Pedagang Lainnya Harus Jualan di Tanah

Dalam kunjungannya ke Kampung Banti, Yan Mandenas juga menyerahkan bantuan beras. Sementara dari PT. Freeport Indonesia menyerahkan bantuan bibit ternak ayam.

Setelah beristirahat satu hari, Kamis (3/3) Yan Mandenas dan rombongan terbang ke Enarotali, Kabupaten Paniai. Karena jumlah rombongan yang cukup banyak, penerbangan dari Bandara Moses Kilangin, Timika ke Enarotali dilakukan dua kali penerbangan menggunakan pesawat twin otter milik Air Fast. Dari Timika ke Enarotali, penerbangan hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit.

Tiba di Enarotali, rombongan melanjutkan kegiatan setelah Bupati Paniai, Meki Nawipa tiba menggunakan pesawat lain dari Sentani.

Bupati Meki Nawipa awalnya membawa rombongan ke tepi Danau Paniai. Terlihat aktivitas warga datang dari berbagai kampung di sekitar Danau Paniai menggunakan perahu untuk menjual hasil kebun maupun membeli bahan kebutuhan pokok di Enarotali.

Menariknya, sejak tahun 2021 lalu, pelayanan listrik dan telekomunikasi termasuk internet 4G sudah bisa dinikmati warga selama 24 jam. Bupati Meki Nawipa dengan mendapat dukungan dari Yan Mandenas akan mendorong percepatan pembangunan kelistrikan dan telekomunikasi hingga ke kampung-kampung di paniai.

Dari Danau Paniai, Bupati mengajak rombongan ke Kampung Bibida, Distrik Bibida, untuk melihat kebun kopi dan pembangunan fasilitas kelistrikan serta telekomunikasi di distrik tersebut.

Di Kampung Bibida, Yan Mandenas didampingi Bupati Meki Nawipa melakukan tatap muka dengan warga Kampung  Bibida.

Dalam tatap muka tersebut, warga berharap fasilitas telekomunikasi yang dibangun oleh BAKTI Kominfo bisa segera berfungsi. Sehingga warga kampung Bibida juga bisa menikmati jaringan internet 4G seperti saudara mereka di Enarotali.

Terkait pengoperasian BTS di Kampung Bibida, John Tirayoh dari Devisi Backbone Direktorat Infrastruktur BAKTI Kominfo menyebutkan, bulan April atau Mei 2022, masyarakat sudah bisa menikmati fasilitas telepon dan data 4G.

Setelah merampungkan kegiatan di Kabupaten Pania, sore sekira pukul 15.00 WIT, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Dogiyai menggunakan dua bus yang disediakan Pemkab Paniai.

Perjalanan ke Kabupaten Dogiyai memakan waktu sekira dua jam. Tiba di kantor Bupati Dogiyai, sekitar seribuan warga sudah berkumpul untuk melakukan tatap muka dengan anggota Komisi 1 DPR RI Yan Permenas Mandenas.

Rombongan sendiri disambut Sekda Dogiyai, Drs. Petrus Agapa, M.Si. Apa saja aspirasi yang disampaikan warga Dogiyai dan bagaimana kelanjutan perjalanan ini. Ikuiti kelanjutannya pada edisi Rabu (9/3) besok. (bersambung)

Yang Tercecer dari Kunker Reses Anggota Komisi 1 DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas (Bagian-1)

Mengawali tahun 2022, seluruh anggota DPR RI melakukan kunjungan reses di daerah pemilihan masing-masing. Hal yang sama dilakukan anggota Komisi 1 DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas. Daerah mana saja yang dikunjungi dan apa aspirasi yang diserap. Berikut laporannya

Laporan: Yonathan, Timika dan Paniai

SENIN (28/2), anggota Komisi 1 DPR RI dari Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas bersama rombongan kurang lebih 28 orang yang terdiri dari personel BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI dan awak media termasuk Cenderawasih Pos, sudah berada di Timika, Kabupaten Mimika.

Tim bersiap-siap memulai kegiatan dengan mengunjungi Ilaga ibukota Kabupaten Puncak. Namun sayangnya karena masalah keamanan, kunjungan ke Ilaga terpaksa dibatalkan.

Bupati Paniai, Meki Nawipa memperlihatkan buah kopi yang dijemur warga kepada Yan Mandenas di Kampung Bibida, Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Kamis (3/3). (FOTO: Yonathan/Cepos)

Dengan batalnya kunjungan ke Ilaga untuk melihat perkembangan pembangunan fasilitas kelistrikan dan telekomunikasi, Yan Mandenas langsung melakukan rapat singkat dengan anggota timnya. Dari rapat singkat tersebut, agenda kunjungan akhirnya dialihkan ke Poumako dengan mengunjungi Kampung  Amamapare, Distrik Mimika Timur Jauh, Senin (28/2) sore.

Perjalanan ke Kampung Amamapare, diawali dengan perjalanan darat dari kota Timika menggunakan mobil dan bus ke Pelabuhan Perikanan Poumako. Dari Poumako, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kampung Amamapare menggunakan speed boat milik Satpolairud Polres Mimika.

Tiba di Kampung Amamapare atau yang dikenal dengan nama Kampung Karaka (kepiting), tim disambut kepala Kampung Amamapare, Fakundus Napipia bersama sejumlah warga dan puluhan anak usia sekolah. Anak-anak ini kemudian mengajak rombongan melihat dari dekat sekolah tempat mereka menimba ilmu.

Saat kasus Covid-19 kembali meningkat awal tahun ini, anak-anak yang bersekolah di SD Negeri Amamapare terpaksa belajar dari rumah. “Bapak dan ibu guru mereka, berikan materi dan dikerjakan di rumah masing-masing,” ucap kepala Kampung Amamapare, Fakundus Napipia kepada Cenderawasih Pos.

Fakundus Napipia menyebutkan, anak-anak mereka tidak bisa belajar secara online karena keterbatasan jaringan telekomunikasi di kampung mereka. Selain itu, warga Kampung Amamapare juga belum bisa menikmati pelayanan listrik dari PLN. “Kami selama ini pakai mesin ganset. Listrik dari PLN belum masuk,” tuturnya.

Saat tiba di SDN Amamapare yang berada di tengah-tengah kampung yang tak jauh dari  Porsait milik PT. Freeport Indonesia, Yan Mandenas kemudian berinteraksi dengan murid SDN Amamapare. Politisi Partai Gerindra ini sempat mengenalkan secara singkat tentang internet kepada anak-anak. “Nanti kita minta rekan-rekan dari BAKTi Kominfo untuk memberikan literasi tentang internet kepada mereka,” tuturnya.

Baca Juga :  Menjadi Mediator Berarti Harus Siap Dikambinghitamkan

Usai mengunjungi Kampung Amamapara, tim kembali ke tim untuk mempersiapkan kunjungan ke Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Selasa (1/3).

Sebelum ke Kampung Banti, seluruh tim harus menjalani tes antigen yang dilakukan oleh tenaga medis dari PT. Freeport Indonesia. Dari 20 orang yang mengikuti kunjungan ke Kampung Banti, seluruhnya dinyatakan negatif Covid-19 dan layak masuk ke area PT. Freeport.

Perjalanan ke Tembagapura menggunakan satu unit bus VIP yang disiapkan PT. Freeport Indonesia. Bus yang digunakan oleh rombongan merupakan bus anti peluru yang dikemudikan oleh driver atau sopir yang berpengalaman. Menurut penjelasan dari pihak Corporate Communication (Corcom) PT Freeport Indonesia, driver bus VIP merupakan driver pilihan dan sangat berpengalaman yang setiap.

Alex driver bus VIP yang membawa rombongan ke Tembagapura menyebutkan, sudah ada protap tersendiri dari perusahaan untuk perjalanan dari dan ke Tembagapura. Dimana dalam setiap perjalanan, selalu disiapkan bus cadangan untuk mengantisipasi apabila dalam perjalanan terjadi kerusakan pada bus utama yang digunakan.

“Kalau busnya ada gangguan teknis, kami dan seluruh penumpang langsung pindah ke bus cadangan. Nanti ada tim teknisi yang menghandel bus yang mengalami gangguan,” jelas Alex kepada Cenderawasih Pos.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, rombongan tiba di Tembagapura. Beristirahat sekira 15 menit, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kampung Banti 1 dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit dari Tembagapura.

Tiba di Kampung Banti 1, ratusan warga dari tiga kampung di lembah Waa Banti yaitu kampung banti 1, Banti 2 dan Opitawak sudah berkumpul. Mereka menyambut kedatangan rombongan yang didampingi Pemkab Mimika yang dipimpin Sekda Mimika, Michael Rooney Gommar, S.STP.,M.Si.,

Di lokasi pertemuan juga sudah menunggu pihak PT. Freeport yang dipimpin Vice President (VP) Community Relations PT Freeport Indonesia (PTFI), Engel Enoch. Dalam tatap muka dengan masyarakat, berbagai aspirasi disampaikan di antaranya pembangunan fasilitas sekolah dan kesehatan. Warga Banti yang sempat mengungsi ke Timika tahun 2020 pasca aksi teror KKB dan kembali pada tahun 2021, sudah bisa menikmati fasilitas listrik dan air bersih yang dibangun PT. Freeport Indonesia.

Warga juga menyampaikan bahwa keamanan di kampung mereka sudah kondusif berkat adanya aparat TNI-Polri yang selama 24 jam menjaga keamanan mereka.

Terkait rehabilitasi di tiga kampung yang terdampak aksi teror KKB, Yan Mandenas menyatakan akan mendorong Pemkab Mimika untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan PT. Freeport Indonesia dalam melakukan pemulihan dan pembangunan di tiga kampung yaitu Banti 1, Banti 2 dan Opitawak.

Baca Juga :  Binggung Tentukan Pilihan, Banyak yang Pasang Baliho Tapi Tidak Ketemu Langsung

Dalam kunjungannya ke Kampung Banti, Yan Mandenas juga menyerahkan bantuan beras. Sementara dari PT. Freeport Indonesia menyerahkan bantuan bibit ternak ayam.

Setelah beristirahat satu hari, Kamis (3/3) Yan Mandenas dan rombongan terbang ke Enarotali, Kabupaten Paniai. Karena jumlah rombongan yang cukup banyak, penerbangan dari Bandara Moses Kilangin, Timika ke Enarotali dilakukan dua kali penerbangan menggunakan pesawat twin otter milik Air Fast. Dari Timika ke Enarotali, penerbangan hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit.

Tiba di Enarotali, rombongan melanjutkan kegiatan setelah Bupati Paniai, Meki Nawipa tiba menggunakan pesawat lain dari Sentani.

Bupati Meki Nawipa awalnya membawa rombongan ke tepi Danau Paniai. Terlihat aktivitas warga datang dari berbagai kampung di sekitar Danau Paniai menggunakan perahu untuk menjual hasil kebun maupun membeli bahan kebutuhan pokok di Enarotali.

Menariknya, sejak tahun 2021 lalu, pelayanan listrik dan telekomunikasi termasuk internet 4G sudah bisa dinikmati warga selama 24 jam. Bupati Meki Nawipa dengan mendapat dukungan dari Yan Mandenas akan mendorong percepatan pembangunan kelistrikan dan telekomunikasi hingga ke kampung-kampung di paniai.

Dari Danau Paniai, Bupati mengajak rombongan ke Kampung Bibida, Distrik Bibida, untuk melihat kebun kopi dan pembangunan fasilitas kelistrikan serta telekomunikasi di distrik tersebut.

Di Kampung Bibida, Yan Mandenas didampingi Bupati Meki Nawipa melakukan tatap muka dengan warga Kampung  Bibida.

Dalam tatap muka tersebut, warga berharap fasilitas telekomunikasi yang dibangun oleh BAKTI Kominfo bisa segera berfungsi. Sehingga warga kampung Bibida juga bisa menikmati jaringan internet 4G seperti saudara mereka di Enarotali.

Terkait pengoperasian BTS di Kampung Bibida, John Tirayoh dari Devisi Backbone Direktorat Infrastruktur BAKTI Kominfo menyebutkan, bulan April atau Mei 2022, masyarakat sudah bisa menikmati fasilitas telepon dan data 4G.

Setelah merampungkan kegiatan di Kabupaten Pania, sore sekira pukul 15.00 WIT, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Dogiyai menggunakan dua bus yang disediakan Pemkab Paniai.

Perjalanan ke Kabupaten Dogiyai memakan waktu sekira dua jam. Tiba di kantor Bupati Dogiyai, sekitar seribuan warga sudah berkumpul untuk melakukan tatap muka dengan anggota Komisi 1 DPR RI Yan Permenas Mandenas.

Rombongan sendiri disambut Sekda Dogiyai, Drs. Petrus Agapa, M.Si. Apa saja aspirasi yang disampaikan warga Dogiyai dan bagaimana kelanjutan perjalanan ini. Ikuiti kelanjutannya pada edisi Rabu (9/3) besok. (bersambung)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya