Mencermati Fenomena Maraknya Meriam Spiritus Menjelang Akhir Tahun
Meski petasan mendapat larangan karena dianggapa menganggu dan meresahkan warga, namun anak-anak dan remaja tak habis akal untuk bermain meriam spiritus. Namun, di balik keseruan bermain meriam spiritus ada bahaya mengancam, hingga aparat pun gencar melakukan razia meriam ini.
Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura
Dentuman meriam paralon yang dimainkan anak-anak hingga remaja mulai banyak terdengar dari sudut Kota. Mereka memainkan permainan itu secara kelompok. Permainan dari pipa maupun kaleng bekas menggunakan bahan bakar spiritus itu, mulai dikeluhkan warga.
Masyarakat resah dan merasa terganggu karena kerasnya suara ledakan yang ditimbulkan meriam spiritus itu mirip seperti suara ledakan Bom. Biasanya permainan ini dilakukan oleh remaja menjelang dua atau tiga bulan untuk pergantian tahun. Mereka memainkannya di pinggir jalan, secara kelompok hingga menimbulkan suara sahut-sahutan.
Dari penelusuran Cenderawasih Pos, anak-anak di Kota Jayapura kini lebih memilih bermain meriam spiritus daripada petasan atau kembang api yang butuh biaya mahal. Mainan ini terbuat dari kaleng susu, rokok hingga paralon yang dibentuk memanjang sekitar setengah meter bahkan lebih.
Kemudian pada ujung bagian atas ditutup menggunakan potongan dari atas botol minuman air mineral. Lalu tutupnya dilubangi, lantas dikasih cetekan korek atau alat yang bisa mengeluarkan percikan api yang diambil dari korek bensol.
Untuk menghasilkan bunyi dentuman tersebut, dimulai dengan menyemprotkan cairan spirtus ke dalam botol minuman yang sudah dimodifikasi, kemudian ia putar-putar agar cairan spiritus berubah jadi uap, kemudian pemantik dari bekas korek gas ditekan, hingga aliran pemantik mengubah cairan dan mengeluarkan bunyi layaknya suara meriam.
Mencermati Fenomena Maraknya Meriam Spiritus Menjelang Akhir Tahun
Meski petasan mendapat larangan karena dianggapa menganggu dan meresahkan warga, namun anak-anak dan remaja tak habis akal untuk bermain meriam spiritus. Namun, di balik keseruan bermain meriam spiritus ada bahaya mengancam, hingga aparat pun gencar melakukan razia meriam ini.
Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura
Dentuman meriam paralon yang dimainkan anak-anak hingga remaja mulai banyak terdengar dari sudut Kota. Mereka memainkan permainan itu secara kelompok. Permainan dari pipa maupun kaleng bekas menggunakan bahan bakar spiritus itu, mulai dikeluhkan warga.
Masyarakat resah dan merasa terganggu karena kerasnya suara ledakan yang ditimbulkan meriam spiritus itu mirip seperti suara ledakan Bom. Biasanya permainan ini dilakukan oleh remaja menjelang dua atau tiga bulan untuk pergantian tahun. Mereka memainkannya di pinggir jalan, secara kelompok hingga menimbulkan suara sahut-sahutan.
Dari penelusuran Cenderawasih Pos, anak-anak di Kota Jayapura kini lebih memilih bermain meriam spiritus daripada petasan atau kembang api yang butuh biaya mahal. Mainan ini terbuat dari kaleng susu, rokok hingga paralon yang dibentuk memanjang sekitar setengah meter bahkan lebih.
Kemudian pada ujung bagian atas ditutup menggunakan potongan dari atas botol minuman air mineral. Lalu tutupnya dilubangi, lantas dikasih cetekan korek atau alat yang bisa mengeluarkan percikan api yang diambil dari korek bensol.
Untuk menghasilkan bunyi dentuman tersebut, dimulai dengan menyemprotkan cairan spirtus ke dalam botol minuman yang sudah dimodifikasi, kemudian ia putar-putar agar cairan spiritus berubah jadi uap, kemudian pemantik dari bekas korek gas ditekan, hingga aliran pemantik mengubah cairan dan mengeluarkan bunyi layaknya suara meriam.