Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Kena Roasting Komika Hingga Mirip Jogging Saat Diajari Tari Yospan

Menyimak Moment Seru Menteri Sandiaga Uno Dalam Workshop KaTa di Jayapura

Menteri kece, gaul dan keren nampaknya tepat disematkan untuk Menteri Pariwisata dan Ekraf, Sandiaga Salahudin Uno. Ia begitu berbaur dengan anak muda dan justru mengajak anakanak muda untuk berlari kencang. Ini terlihat dalam Workshop KaTa, Rabu (5/7) malam.

Laporan : Abdel Gamel Naser, Jayapura

MOMEN seru tersaji dalam workshop KaTa yang disiapkan Dinas Pariwisata Kota Jayapura bersama Kemenkraf pada Rabu (5/7) di Papua Youth Creative Hub di Kotaraja. Agenda yang mempertemukan para pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif ini dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekraf, Sandiaga Uno.

Sandi tiba di aula masuk dari pintu utama dengan gestur gercep (gerak cepat) sedikit berlari langsung menaiki podium. Bahkan saat MC belum mengarahkan untuk berbincang- bincang, sang menteri nampak menunggu berdiri di samping MC untuk langsung berdialog. Moment ini memang disiapkan oleh Dispar Kota Jayapura untuk melakukan tatap muka langsung, berdiskusi dan mendengarkan apa saja yang menjadi aspirasi para pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif di Papua.

Dari sesi ini sang menteri menyampaikan komitmennya untuk terus membangun ekonomi kreatif di Papua. Lalu dengan  Program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif dijelaskan bertujuan untuk menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan ekonomi kreatif unggulan daerah  serta membangun kesadaran dan komitmen seluruh pemangku kepentingan sehingga tercipta ekosistem pengembangan kabupaten dan kota yang kreatif.

Ia berharap dari kegiatan ini dapat mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara pentahelix  ekonomi kreatif dengan cara mendorong subsektor unggulan menjadi penarik bagi subsektor ekraf lainnya sehingga dapat memperkuat peran pelaku ekosistem ekonomi kreatif daerah dan menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

“Ada program yang saya namakan 3 G approach  yang terdiri dari Gercep atau gerak cepat, Geber atau gerak bersama dan terakhir Gaspol atau singkatan dari bekerja pada semua pekerjaan potensial,” ujar Sandiaga.

Kemenkraf juga memproteksi dan ikut membantu pertumbuhan ekonomi kreatif dengan mendukug melalui kampanye #DiIndonesiaAja termasuk #BeliKreatifLokal dimana momen G-20 sempat memicu pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menteri Sandiaga mengajak untuk jika ingin berlibur sebaiknya tetap di dalam negeri agar ekonomi lokal ikut bergerak. ‘’Tapi untuk dunia usaha tidak bisa hanya bertahan dan bangkit tetapi bagaimana bisa berkembang dan cara berkolaborasi bisa digunakan untuk ini,’’ jelasnya.

Baca Juga :  110 Lokasi Salat Idul Adha di Kota Jayapura Disiapkan

Jayapura juga dianggap perlu mendorong satu brand yang nantinya akan bergabung dalam Kreatif City Branding dimana jika Ambon memiliki branding kota musik maka di Jayapura perlu disepakati apa identitas yang paling masive.

Di Indonesia sendiri kini telah hadir 514 city branding dan keuntungannya adalah memayungi aktivitas ekonomi kreatif di Jayapura, lahirnya Perda dan membentuk komite komunitas kreatif, lahirnya road map dan berjejaring secara nasional maupun dunia lewat Unesco Kreative City Network. ‘’Untuk Jayapura saya melihat subsektor yang bisa didorong adalah seni pertunjukan karena di sini bisa menjadi panggung bagi subsektor lainnya semisal kriya, fashion, musik maupun lainnya,’’ beber Sandiaga.

Di sini para pekerja seni dan budaya juga dipertemukan dengan salah satu pemateri pekerja seni, Mia Johannes atau yang dikenal sebagai Mhyajo. Mia menceritakan   soal bagaimana seni  bisa tumbuh dan terus berkembang termasuk bagaimana mencari litelatur untuk menumbuhkan ide.

‘’Tidak perlu ke Eropa, Korea  maupun Amerika hanya untuk menumbuhkan ide berkesenian. Di Indonesia ini kalau mau digali tidak akan habis – habisnya,” tuturnya.

Lalu ia menyarankan sesuatu yang out off the box sebaiknya dikeluarkan, dieksplor. ‘’Saya memberanikan diri membuat semesta secara  abu – abu tentang majapahit dan melihat dari sudut pandang seorang wanita,’’ cerita Mia mengulas karyanya.

Lalu terkait kiblat dari Eropa, Korea dan Amerika, Mia juga tidak silau dengan alat musik modern. Ia memaksimalkan alat tradisional yang memang biasa digunakan para pekerja seni dan hasilnya tetap memukau.

Sementara dalam sesi workshop ini, sang menteri yang hadir dengan penuh semangat justru mendapat roasting dari salah satu komika Papua, Yopa.

Dimana Yopa mengawali dengan menyapa dan menjelaskan H-1 ia dihubungi panitia untuk meroasting pak menteri.

Iapun mencari kelemahan ataupun bahan roasting di internet. ”Tapi saya bingung karena mencari di sana sini ternyata tidak ada kelemahan apalagi kesalahan dari pak menteri. Ia selalu benar, sebab yang salah adalah Salah Udin (Salahudin Uno) jadi pak menteri tidak pernah salah. Yang salah adalah Udin,” kelakar Yopa yang diwarnai tawa dari Sandiaga.

Baca Juga :  Ciptakan Ketahanan Pangan, Dorong Ketersediaan Akses dan Pemanfaatan Produksi

Di sini sang menteri juga sempat diprank dimana Yopa menyampaikan ke menteri kelahiran Rumbai, Pekan Baru itu bahwa  ia membawa sang ibu untuk menyaksikan dirinya perform meroasting sang menteri.

Kemudian Yopa menyapa ke arah panggung untuk mengenalkan sang ibu spontan pak menteri berdiri kemudian melambaikan tangan. Namun siapa sangka ini hanya akal – akalan Yopa dimana penonton yang dimaksudkan sebagai ibunya adalah seorang pria dengan rambut panjang serta gimbal.

Parahnya  pria yang disiapkan menjadi ibu Yopa juga ikut melambai ke arah pak menteri. Spontan seluruh peserta workshop tertawa ternyata pak menteri dikerjai. ”Wah pak menteri kena prank, masa sekelas menteri mau percaya hoax,” seloroh Yopa lagi.

Selain itu dalam ruangan ini, pak menteri juga  mendapatkan kursus singkat bagaimana menari Yospan dari salah satu mahasiswa ISBI, Incest. Di sini terlihat pak menteri langsung berdiri tanpa menunggu instruksi.

Iapun mengajak semua tamu  yang berada di panggung untuk turun mengikuti arahan Incest. Awalnya wajah pak menteri terlihat kebingungan mencoba gerakan dasar tari Yospan. Bahkan yang diperagakan lebih mirip gerak jalan, kiri kanan. Sesekali lompatan – lompatan kecil pak menteri malah hampir sama dengan gerakan jogging.

Namun lama – lama setelah digerakkan berulang akhirnya pak menteri terlihat mulai pede dan lebih bersemangat. ”Keren, saya pikir baik Yospan maupun stand up dari para komika ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan. Saya suka dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan teman – teman disini,”  puji Sandiaga yang akhirnya memeluk Yopa yang terlihat menunduk meminta maaf.

Setelah turun dari panggung, Yopa menghampiri Cenderawasih Pos sambil menyampaikan bahwa ia masih terlihat gugup dan tidak menyangka.

”Kaki saya masih gemetar, tidak sangka saja kalau disuruh  roasting seorang menteri,” kelakarnya. (*)

Menyimak Moment Seru Menteri Sandiaga Uno Dalam Workshop KaTa di Jayapura

Menteri kece, gaul dan keren nampaknya tepat disematkan untuk Menteri Pariwisata dan Ekraf, Sandiaga Salahudin Uno. Ia begitu berbaur dengan anak muda dan justru mengajak anakanak muda untuk berlari kencang. Ini terlihat dalam Workshop KaTa, Rabu (5/7) malam.

Laporan : Abdel Gamel Naser, Jayapura

MOMEN seru tersaji dalam workshop KaTa yang disiapkan Dinas Pariwisata Kota Jayapura bersama Kemenkraf pada Rabu (5/7) di Papua Youth Creative Hub di Kotaraja. Agenda yang mempertemukan para pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif ini dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekraf, Sandiaga Uno.

Sandi tiba di aula masuk dari pintu utama dengan gestur gercep (gerak cepat) sedikit berlari langsung menaiki podium. Bahkan saat MC belum mengarahkan untuk berbincang- bincang, sang menteri nampak menunggu berdiri di samping MC untuk langsung berdialog. Moment ini memang disiapkan oleh Dispar Kota Jayapura untuk melakukan tatap muka langsung, berdiskusi dan mendengarkan apa saja yang menjadi aspirasi para pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif di Papua.

Dari sesi ini sang menteri menyampaikan komitmennya untuk terus membangun ekonomi kreatif di Papua. Lalu dengan  Program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif dijelaskan bertujuan untuk menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan ekonomi kreatif unggulan daerah  serta membangun kesadaran dan komitmen seluruh pemangku kepentingan sehingga tercipta ekosistem pengembangan kabupaten dan kota yang kreatif.

Ia berharap dari kegiatan ini dapat mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara pentahelix  ekonomi kreatif dengan cara mendorong subsektor unggulan menjadi penarik bagi subsektor ekraf lainnya sehingga dapat memperkuat peran pelaku ekosistem ekonomi kreatif daerah dan menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

“Ada program yang saya namakan 3 G approach  yang terdiri dari Gercep atau gerak cepat, Geber atau gerak bersama dan terakhir Gaspol atau singkatan dari bekerja pada semua pekerjaan potensial,” ujar Sandiaga.

Kemenkraf juga memproteksi dan ikut membantu pertumbuhan ekonomi kreatif dengan mendukug melalui kampanye #DiIndonesiaAja termasuk #BeliKreatifLokal dimana momen G-20 sempat memicu pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menteri Sandiaga mengajak untuk jika ingin berlibur sebaiknya tetap di dalam negeri agar ekonomi lokal ikut bergerak. ‘’Tapi untuk dunia usaha tidak bisa hanya bertahan dan bangkit tetapi bagaimana bisa berkembang dan cara berkolaborasi bisa digunakan untuk ini,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Hoc Kolera Mewabah, Ternak Wam Di Wamena  Mati Mendadak

Jayapura juga dianggap perlu mendorong satu brand yang nantinya akan bergabung dalam Kreatif City Branding dimana jika Ambon memiliki branding kota musik maka di Jayapura perlu disepakati apa identitas yang paling masive.

Di Indonesia sendiri kini telah hadir 514 city branding dan keuntungannya adalah memayungi aktivitas ekonomi kreatif di Jayapura, lahirnya Perda dan membentuk komite komunitas kreatif, lahirnya road map dan berjejaring secara nasional maupun dunia lewat Unesco Kreative City Network. ‘’Untuk Jayapura saya melihat subsektor yang bisa didorong adalah seni pertunjukan karena di sini bisa menjadi panggung bagi subsektor lainnya semisal kriya, fashion, musik maupun lainnya,’’ beber Sandiaga.

Di sini para pekerja seni dan budaya juga dipertemukan dengan salah satu pemateri pekerja seni, Mia Johannes atau yang dikenal sebagai Mhyajo. Mia menceritakan   soal bagaimana seni  bisa tumbuh dan terus berkembang termasuk bagaimana mencari litelatur untuk menumbuhkan ide.

‘’Tidak perlu ke Eropa, Korea  maupun Amerika hanya untuk menumbuhkan ide berkesenian. Di Indonesia ini kalau mau digali tidak akan habis – habisnya,” tuturnya.

Lalu ia menyarankan sesuatu yang out off the box sebaiknya dikeluarkan, dieksplor. ‘’Saya memberanikan diri membuat semesta secara  abu – abu tentang majapahit dan melihat dari sudut pandang seorang wanita,’’ cerita Mia mengulas karyanya.

Lalu terkait kiblat dari Eropa, Korea dan Amerika, Mia juga tidak silau dengan alat musik modern. Ia memaksimalkan alat tradisional yang memang biasa digunakan para pekerja seni dan hasilnya tetap memukau.

Sementara dalam sesi workshop ini, sang menteri yang hadir dengan penuh semangat justru mendapat roasting dari salah satu komika Papua, Yopa.

Dimana Yopa mengawali dengan menyapa dan menjelaskan H-1 ia dihubungi panitia untuk meroasting pak menteri.

Iapun mencari kelemahan ataupun bahan roasting di internet. ”Tapi saya bingung karena mencari di sana sini ternyata tidak ada kelemahan apalagi kesalahan dari pak menteri. Ia selalu benar, sebab yang salah adalah Salah Udin (Salahudin Uno) jadi pak menteri tidak pernah salah. Yang salah adalah Udin,” kelakar Yopa yang diwarnai tawa dari Sandiaga.

Baca Juga :  Gelar Jumpa Bhakti Gembira, Dorong Remaja Punya Empati dan Tanggung Jawab

Di sini sang menteri juga sempat diprank dimana Yopa menyampaikan ke menteri kelahiran Rumbai, Pekan Baru itu bahwa  ia membawa sang ibu untuk menyaksikan dirinya perform meroasting sang menteri.

Kemudian Yopa menyapa ke arah panggung untuk mengenalkan sang ibu spontan pak menteri berdiri kemudian melambaikan tangan. Namun siapa sangka ini hanya akal – akalan Yopa dimana penonton yang dimaksudkan sebagai ibunya adalah seorang pria dengan rambut panjang serta gimbal.

Parahnya  pria yang disiapkan menjadi ibu Yopa juga ikut melambai ke arah pak menteri. Spontan seluruh peserta workshop tertawa ternyata pak menteri dikerjai. ”Wah pak menteri kena prank, masa sekelas menteri mau percaya hoax,” seloroh Yopa lagi.

Selain itu dalam ruangan ini, pak menteri juga  mendapatkan kursus singkat bagaimana menari Yospan dari salah satu mahasiswa ISBI, Incest. Di sini terlihat pak menteri langsung berdiri tanpa menunggu instruksi.

Iapun mengajak semua tamu  yang berada di panggung untuk turun mengikuti arahan Incest. Awalnya wajah pak menteri terlihat kebingungan mencoba gerakan dasar tari Yospan. Bahkan yang diperagakan lebih mirip gerak jalan, kiri kanan. Sesekali lompatan – lompatan kecil pak menteri malah hampir sama dengan gerakan jogging.

Namun lama – lama setelah digerakkan berulang akhirnya pak menteri terlihat mulai pede dan lebih bersemangat. ”Keren, saya pikir baik Yospan maupun stand up dari para komika ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan. Saya suka dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan teman – teman disini,”  puji Sandiaga yang akhirnya memeluk Yopa yang terlihat menunduk meminta maaf.

Setelah turun dari panggung, Yopa menghampiri Cenderawasih Pos sambil menyampaikan bahwa ia masih terlihat gugup dan tidak menyangka.

”Kaki saya masih gemetar, tidak sangka saja kalau disuruh  roasting seorang menteri,” kelakarnya. (*)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya