Dibandingkan dengan tahun (2023) lalu per Maret atau awal April kasus kebakaran terjadi berjumlah 19 kasus dimana enam lahan dan 13 gedung. Margareta menegaskan ini menjadi catatan buat kita bahwa persoalan ini tidak bisa diangap sepele, dikarenakan ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan menyangkut bagaimana kita memberi rasa aman kepada masyarakat di Kota Jayapura.
Yang menjadi catatan Margareta menyampaikan ada dua daerah yang membutuhkan perhatian khusus yakni Distrik Jayapura Utara karena di distrik tersebut saat ini belum memiliki pos sektor. Padahal di Jayapura itu merupakan wilayah management kebakaran (WMK). Dimana di Jayapura utara merupakan pusat Alutsista, kemudian pusat bahan peledak dikarenakan disitu ada Polda, Kodam, pusat pemerintahan dan kemudian aset negara seperti PLN, Pertamina itu merupakan titik-titik yang harus kita waspadai.
Tetapi ironisnya, kata Margareta, justru di tempat-tempat begitu, pos sektor khusus tidak ada, ini juga menjadi catatan penting untuk Damkar. “Kita tau daerah padat penduduk juga ada di Jayapura Utara dengan wilayah yang cukup luas, maka kami menyiagakan teman-teman yang ada di masing-masing pos untuk tetap siaga, ” jelasnya.
Ia juga menyampaikan akan menurunkan semua personel dari tiap-tiap pos apabila eskalasi kebakarannya besar. Ada pun upaya-upaya untuk pencegahan kebakaran itu sendiri yakni: Harus memperhatikan Instalasi listrik apakah sudah sesuai dengan Setandatr Nasional Indonesia (SNI), dikarenakan banyaknya bangunan tinggi tapi tida memperhatikan instalasi listrik, menjadi perhatian bagi bangunan-bangunan yang besar baik itu Perhotelan, RS, Perkantoran, Restoran,
Pertokoan, termasuk Pergudangan, perbengkelan dan usaha-usaha lainnya untuk menyediakan alat pemadam kebakaran berupa Tabung alat pemadam api ringan (APAR), dan , Fair Alarm.
Ia mengharapkan di setiap bangunan- besar tersebut harus menyediakan sarana penunjang pemadaman kebakaran temasuk tempat penyedia tempat untuk koneksi dengan sumber air.
Margareta mengimbau kepada orang tua untuk bisa melihat dan mengawasi pergerakan dari anak-anak termasuk kelalaian membuang putung rokok di sembarang tempat dan juga membakar sampah tanpa pengawasan. “Kita tahu Kota Jayapura adalah kota berkembang sehingga nyaris di setiap rumah dengan porsi dan space halaman yang kecil ini akan menjadi potensi kebakaran jika membakar sampah tanpa pengawasan.”ujarnya.
Dirinya juga menghimbau kepada para pelaku usaha SPBU mini di pingir jalan ataupun depan halaman rumah untuk menyediakan alat penunjang kebakaran. Kemudian Ia mengimbau kepada umat Muslim yang sementara mempersiapkan diri menyambut Lebaran untuk membersiapkan aktivitasnya untuk tetap menjaga keselamatan dan memperhatikan kompor, aliran listrik dalam keadaan aman sebelum Mudik. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos