Max mengatakan dalam perayaan ini peran penting pemuda sebagai tulang punggung gereja, tulang punggung bangsa untuk dapat diterapkan secara maksimal ditengah-tengah masyarakat.
Menurutnya sebagai generasi muda, ia berharap injil terus diberitakan di tanah ini sehingga sehingga anak-anak dapat menjadi teladan dalam masyarakat.
Peringatan ini juga menjadi refleksi bagi generasi muda untuk tetap menjaga warisan iman dan berkontribusi dalam membangun Papua yang lebih baik di bawah terang Injil.
Max menjelaskan sejarah Pekabaran Injil di Pulau Mansinam manjadi bagian integral dari perjalanan rohani. Melalui perjuangan dan pengorbanan serta dedikasi yang tinggi dari para Misionaris Ottow dan Geisler tahun 1855.
“Maka terang injil itu berhasil disampaikan di tanah Papua, membawa terang dan harapan kepada masyarakat Mansinam dan Papua umumnya. Hari ini kita mengenang perjalanan itu dengan penuh rasa syukur dan penghargaan kepada para penginjil yang dengan penuh semangat membawa kabar suka cita ke seluruh pelosok tanah Papua,” ujarnya.
Menurutnya, peringatan Hari Pekabaran Injil yang memasuki usia ke-170 tahun bukan sekedar perayaan semata. Melainkan ajang refleksi dan intropeksi diri untuk melihat sejauh mana umat Kristen mampu menerapkan ajaran Injil dalam kehidupan sehari-hari di tengah dinamika dan masyarakat modern saat ini. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos