“Kami melakukan perekrutan bersama Kesbangpol kota Jayapura, karena tahun ini sesuai peraturan Presiden, dialihkan dari Kemenpora pindah ke BPIP,”Ahmad Awantanu, salah satu pembina Paskibra Kota Jayapura, Jumat (2/8).
Setidaknya ada 25 sekolah yang didatangi pihaknya untuk merekrut para calon anggota Paskibra. Siswa yang mengikuti seleksi itu sebanyak 729 kemudian di tahap pertama yang dinyatakan lolos 180 orang dan di tahap kedua juga masih sama.
Kemudian ada 80 orang lolos sampai tahap ketiga dan dari situ diseleksi kembali hingga yang tersisa sampai saat ini ada 40 peserta. Dari jumlah itu 10 orangnya dikirim untuk ikut seleksi provinsi dan nasional.
Hasilnya ada 9 orang terpilih menjadi anggota Paskibra tingkat provinsi dan satu orangnya berhasil lolos mewakili Papua ke tingkat nasional. Sementara itu 30 siswa lainnya akan bertugas sebagai Paskibra tingkat kota Jayapura.
“Bersyukur sekali satu orang dari kota Jayapura terpilih mewakili Papua ke tingkat nasional, atas nama Kevin Rumbino dari SMA Negeri 4 Kota Jayapura,” katanya.
Sementara itu, Brigpol Novan yang merupakan anggota Brimob Polda Papua menjadi salah satu pelatih Paskibra tingkat kota Jayapura. Dia juga ditemani oleh salah satu anggota Brimob lainnya yang juga sama-sama merupakan Purna Paskibraka.
Materi pelatihan yang diberikan sejauh ini disesuaikan dengan kemampuan siswa. Namun mereka juga diajari materi dasar seperti PBB dan juga jalan di tempat dan beberapa gerakan PBB lainnya.
“Untuk sekarang pelatihan sudah difokuskan pada gerakan PBB berjalan, mulai dari Langkah tegap berjalan kemudian membuat formasi, mengatur pasukan 17 dan pasukan 8″ ujarnya.
Dia mengatakan hanya ada dua formasi yang digunakan yaitu formasi 17 dan 8. Sehingga masih ada kemungkinan 30 orang yang saat ini ikut latihan bisa saja menjadi cadangan.
Namun sambil memantapkan pelatihan pihaknya tetap menyeleksi siapa yang terbaik dari para peserta kali ini. Peserta terbaik inilah yang akan diprioritaskan untuk pembawa bendera dan pengibar bendera.
“Yang dibutuhkan dari seorang anggota Paskibra itu adalah mental, kemudian fisik, karena kalau mental tidak kuat itu bisa down,” ujarnya.
Karena itu dia sangat berharap dukungan dari orang tua terus ada, dan tentunya dari siswa-siswi itu sendiri untuk mengikuti tahapan latihan lebih keras lagi.
Karena pada peringatan hari 17 Agustus itu nanti menampilkan yang terbaik. Dalam kegiatan latihan sejauh ini mereka tidak hanya diperkenalkan dengan peraturan baris-berbaris tetapi juga pembinaan mental dan fisik ke menjadi bagian yang penting. (*/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos