Melihat Kemeriahan Pasar Malam di Lapangan Karang PTC Entrop
Sejak dibuka 12 Juni 2023 lalu, kegiatan Pasar Malam yang digelar di Lapangan Karang PTC Entrop, Distrik Jayapura ramai dikunjungi warga. Wahana apa saja yang ada di sana dan bagaimana tanggapan warga ? Berikut laporannya.
Laporan: Karolus Daot, Jayapura
SEJAK pertama kali dibuka, aktivitas di Pasar Malam tak pernah sepi dari kunjungan warga. Apalagi saat memasuki liburan sekolah, Lapangan Karang PTC yang menjadi tempat digelarnya warga selalu dipadati warga.
Warga yang datang ke lokasi tersebut dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan tidak sedikit warga yang menggunakan kendaraan roda empat juga datang untuk menikmati hiburan yang disajikan di area pasar malam.
Saat Cenderawasih Pos menyambangi lokasi pasar malam, Senin (3/7) kemarin, warga yang masuk ke dalam lokasi pasar malam tidak dipungut biaya. Pengunjung baru dikenakan biaya atau membayar karcis apabila ingin bermain atau menikmati wahana yang ada di lokasi tersebut.
Dari pantauan Cenderawasih Pos sekira 15 permainan yang bisa dinikmati pengungjung di pasar malam. Selain permainan seperti lempar gelang ke dalam botol, ada juga ruang untuk melukis yang disediakan oleh penyelenggara.
Sementara untuk permainan atau wahana yang besar paling banyak diminati pengunjung seperti komedi putar, kora-kora dan bianglala. Meskipun dua wahana yaitu kora-kora dan bianglala cukup memacu adrenalin namun tidak sedikit warga yang penasaran untuk menikmati kedua wahana tersebut. Bahkan tidak sedikit warga yang rela antre untuk bisa naik dan menikmati kedua wahana tersebut.
Wahana lain yang juga sangat diminati penonton yaitu wahana tong setan. Tidak sedikit warga yang penasaran untuk melihat wahana tong setan ini. Suara raungan sepada motor yang terdengar kencang bahkan suaranya bisa didengar sampai ke gedung Graha Pena Papua kantor redaksi koran Harian Cenderawasih Pos.
Atraksi sepeda motor yang berputar-putar di pinggiran medium yang berbentuk seperti tong raksasa mengundang decak kagum warga yang baru pertama kali menyaksikan atraksi tersebut. Apalagi saat motor berputar pada dinding dengan tingkat kemiringan hampir 90 derajat, membuat penonton makin terkagum-kagum dan terhibura dengan atraksi tersebut.
Edo salah seorang warga Kota Jayapura yang ditemui di lokasi Pasar Malam mengaku datang ke lokasi tersebut untuk mengantar cucunya. Edo mengaku bahagia bisa melihat cucunya bermain lepas dan menikmati hiburan yang disajikan di pasar malam.
“Sangat terhibur dan pasar malam ini sangat bagus. Dengan membawa anak-anak ke sini, selain memberikan hiburan, juga bisa mengurangi perhatian anak-anak untuk bermain handphone,” kata edo.
Menurut Edo kehadiran pasar malam sangat tepat. Karena bisa memberikan hiburan untuk masyarakat di semua kalangan. “Baguslah karena bisa masuk semua masyarakas. Apalagi karcis hanya Rp 10 ribu itu sudah tepat,” ujarnya.
Terkait hal ini, Edo berharap pemerintah bisa menyediakan tempat khusus untuk membuka pasar malam di Kota Jayapura, dengan begitu ada ruang bagi masyarakat untuk menimkati hari libur atau melepas penat.
“Kalau bisa carikan tempat khusus untuk pasar malam begini, sehingga anak-anak kita bisa kurangi kebiasaan mereka main handphone,” pintanya.
Dari sisi keamanan, Edo juga sangat mengapresiasi. Sebab pengawasan di pasar malam sangat terjaga. Sehingga membuat pengunjung merasa nyaman saat bermain. “Bagus intinya pasar malam ini ke depannya tetap ada,” harapnya.
Sementara itu pemilik wahana atau pasar malam, Sumiran menyampaikan pasar pasar malam akan berakhir sampai tanggal 9 Juli mendatang. Selanjutnya akan berpindah ke Kabupaten Biak Numfor. “Memang masyarkaat minta untuk perpanjang tapi kami sudah diminta Bupati Biak untuk buka di sana,” ujarnya.
Dikatakan, wahana pasar malam hadir di Kota Jayapura semata untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Wahana yang disajikan menurutnya selain memberikan hiburan bagi masyarakat juga memberikan manfaat khususnya membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Apalagi pihaknya sebagai pengelola mempekerjakan 30 orang tenaga kerja lepas yang rata-rata merupakan anak jalanan.
“Saya hanya ingin melihat masyarakat Kota Jayapura bahagia. Selain itu membuat anak anak jalanan bisa bertahan hidup,” tutur Sumiran.
Sumiran mengaku sejak pertama buka omset pasar malam melampui target. Diapun mengapresiasi dukungan masyarakat melalui nikmat pasar malam itu. Sebab dengan begitu masyarakat dapat memperoleh hiburan.
“Saya sangat apresiasi dengan dukungan masyarakat Kota Jayapura antusiasnya luar biasa,” ungkapnya.
Diceritakan bahwa sejak dirinya membuka wahana di Papua, terhitung sejak tahun 2010, paling tinggi pengunjung , di lokasi Karang PTC. Hal itu dilihat dari jumlah pengunjung yang sudah mencapai ribuan. “Di sini (PTC Entrop, red) paling ramai. Saya telah tapi di sini yang paling tinggi peminatnya,” tutupnya.***