Acara potong tumpeng HUT PMI ini sekaligus diwarnai penyerahan serifikat penghargaan bagi pendonor darah yang yang aktif minimal mendonorkan darahnya sudah 10 kali dan 25 kali. Selain itu, memberikan penghargaan kepada mitra yang ikut rutin melakukan aksi donor darah seperti di Pertamina Patra Niaga Region Maluku -Papua, Grand Abe Hotel Jayapura, Bidokkes Polda Papua, Lantamal X Jayapura dan Politeknik Penerbangan Jayapura, Sabtu (28/9) lalu.
Rustan Saru mengaku masih adanya hal tabu bahwa melakukan donor darah adalah kerugian karena darah diberikan begitu saja. Hal ini harusnya masyarakat tidak lagi berpikir seperti itu. Pasalnya, darah setiap manusia diberikan oleh Tuhan secara cuma cuma tidak bayar, lalu jika darah ini didonorkan dengan rutin mendapatkan manfaat untuk kesehatan secara nyata dan ada pahala yang didapatkan tentu masyarakat harus berlomba lomba untuk mau rutin melakukan aksi donor darah.
Jangan sampai nantinya ada keluarganya yang butuh darah untuk menyelamatkan hidupnya dan ternyata stok darah di PMI Kota Jayapura tidak ada tentu akan keluarga bisa merasakan bahwa donor darah itu sangat penting sekali.
Oleh karena itu, anggapan donor darah menakutkan, tidak dibayar dan rugi ini salah besar, karena setiap orang pasti suatu saat membutuhkan darah apakah untuk keluarganya atau orang yang dicintainya. Dengan demikian ketakutan untuk mendonorkan darah dan tabu Mendonorkan darah hal ini harus sudah dihilangkan.
Menurut Rustan Saru, saat ini kesadaran masyarakat dalam Mendonorkan darah dari tahun ke tahun juga sudah bagus 70 :30, namun kebanyakan orang mau donor darah pada saat ada acara tertentu seperti ulang tahun perusahaan, kantor, instansi pemerintah dan lainnya. Namun secara rutin datang sendiri ke unit transfusi darah PMI Kabupaten Jayapura harus perlu ditingkatkan lagi.
Hal lainnya, supaya masyarakat dalam pelayanan permintaan kebutuhan darah di PMI bisa dapat secara cepat, maka PMI Kota Jayapura juga sudah melakukan kerjasama dengan beberapa rumah sakit ada bank darah di rumah sakit tersebut.